Sabtu, 23 Januari 2010

Tanaman delima (Punica granatum L.)

Tanaman delima yang punya nama ilmiah Punica granatum L. (bahasa inggris pomegranate) ini merupakan tanaman semak yang bisa mencapai tinggi 6 meter. Memiliki batang bercabang banyak serta berduri. Bunganya merah atau putih. Ada juga yang ungu kehitaman. Bunga-bunga ini muncul dari ketiak daun dan berkembang menjadi buah eksotis yang bergelantungan pada cabang-cabang pohon. Bentuk buahnya seperti apel, dengan calyx atau mahkota yang menjadi ciri khasnya. Delima berbunga merah akanmenghasilkan buah delima berdaging merah. Buah dari bunga putih, dagingnya putih; jika bunganya ungu maka daging buahnya pun akan berwarna ungu.

TESIS & DISERTASI

1. Judul Tesis : Mikropropagasi delima putih (Punica granatum L.) menggunakan variasi macam eksplan dan analisis senyawa bioaktif pada kalus yang terbentuk
Penulis : Himawan, Achmad
Penerbit : Yogyakarta, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 2001
Deskripsi Fisik : 84 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 05/4102
Subyek : Punica granatum - Micropropagation; Pamegranate - Micropropagation; Plant micropropagation; Callus (botany); Theses (M) - Universitas Gadjah Mada

2. Judul Tesis : Isolasi dan identifikasi senyawa antifungi dari kulit buah Panica granatum L.
Penulis : Purwantini, Indah
Penerbit : Yogyakarta, Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 2002
Deskripsi Fisik : 70 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil
: 05/3835

LAPORAN PENELITIAN


3. Judul : Pemanfaatan buah delima, nangka, papaya dan kolang-kaling menjadi 'fruit-cocktail' dalam sirup gula kelapa : laporan penelitian
Penulis : Budi Suksmaji; Haryono, Bambang; Sarjono
Penerbit : Yogyakarta: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, 1982.
Deskripsi Fisik : 18 hal.
Lokasi
: lap
Kode Panggil
: 86/0570
Subyek : Fruit - Preservation; Fruit processing


4. Judul Laporan : Uji efek antidiare dari buah kayu ules, buah saparantu dan, kulit buah delima serta telaah farmakognosinya: laporan penelitian
Penulis : Sumiwi, Sri AdiMuhtadi, AhmadDiantini, Ajeng
Penerbitan : Bandung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran , Tahun Penerbitan : 1996 , Deskripsi Fisik : 30 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 97/1121
Deskriptor : /Helicteres isora//Sindora sumatrana//Punica granatum//Antidiarrheals//Pharmacognosy/
ABSTRAK : Uji efek antidiare dilakukan terhadap ekstrak kasar buah kayu ules, buah saparantu, dan kulit buah delima, menggunakan metode pengobatan terhadap diare yang disebabkan oleum ricini. Sebagai pembanding digunakan loperamida HCl. Hewan percobaan adalah mencit galur DDY yang diambil secara acak masing-masing 10 ekor, untuk 4 kelompok. Kelompok normal diberi oleum ricini kemudian larutan PGA 5 persen 1 ml/ekor, kelompok kontrol negatif hanya diberi oleum ricini, kelompok kontrol positif diberi oleum ricini kemudian suspensi loperamida HCl 0,06 mg/ml/ekor, dan kelompok uji diberi oleum ricini kemudian suspensi ekstrak/fraksi dosis 250 mg/ml/ekor. Pemberian oleum ricini secara oral sebanyak 0,75 ml/ekor. Parameter yang diamati adalah konsistensi feses serta berat dan jangka waktu terjadinya diare. Respons diamati selang waktu 30 menit selama 4 jam dan selang 1 jam selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah delima mengaktifkan antidiare yang sebanding dengan loperamida HCl 0,06 mg/ml/ekor. Ekstrak kulit buah delima relatif mengaktifkan antidiare lebih baik daripada ekstrak lainnya. Hasil penapisan fitokimia terdeteksi adanya senyawa saponin, tanin, polifenol, dan terpenoid pada ekstrak kulit buah delima


KARYA ILMIAH LIPI


5. Judul Karya : Biologi bunga delima (Punica granatum L.)
Penulis : Tri Handayani
Sumber : Buku panduan ; Seminar Sehari Perihipba ; id
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Balai Pengembangan Kebun Raya
Penerbitan : Depok: FMIPA Universitas Indonesia
Tahun Terbit : 1999
Deskripsi Fisik : 6 hal.
Lokasi : web
Klass : 584
Deskriptor : Punica granatum; Biological factor
File FullText : 2809.pdf


ARTIKEL MAJALAH dan MAKALAH


6. Judul : Efek antibakteri ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L.) terhadap bakteri penyebab diare secara in vitro dan uji toksisitas akut.
Judul terjemahan : Antibacterial effect of Punica granatum L. shell fruits on diarrhea bacteria by in vitro and acute toxicity test
Sumber : Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan : 8 (3-4) 1998/1999: 38-41
Penulis : Sundari, Dian ; Budi Nuratmi ; Soekaraso, Triyani
Tahun Penerbitan : 1998/1999
Deskriptor : Antibacterial agents ; Punica granatum ; Vial diarrhea
Abstrak : Telah dilakukan penelitian efek antibakteri ekstrak alkohol 70 persen kulit buah delima (Punica granatum L.) terhadap bakteri Salmonell typhi, Esherichia coli, Shigella dysenteeriae dan Vibro cholerae secara in vitro. Pengujian dilakukan menggunakan metode difusi dengan cakram kertas. Sebagai pembanding positif digunakan klorafenikol dan tetrasiklin sedangkan akuades sebagai pembanding negatif. Selain itu, untuk mengetahui keamanan bahan, dilakukan uji toksisitas akut (LD50)-nya pada hewan coba mencit dengan cara Weil C.S. Dari hasil penelitian, diketahui ekstrak kulit buah delima mempunyai efek antibakteri ini terlihat dari konsentrasi yang dicoba (8,6; 34,4; 137,6 mmg/ml) terdapat zona (daerah) bening bebas bakteri pada lempeng agar yang ditanami bakteri Salmonella dan Vibrio cholerae. Makin besar dosis yang diberikan makin besar bebas bakterinya. Dari uji toksisitas akut, ternyata bahan termasuk golongan Moderatel toxic. (Pengarang)


7. Judul : Uji antidiare infus kulit buah delima pada tikus wistar yang diinfeksi dengan Salmonella typhymurium.
Judul terjemahan : Testing of pomegranate as antidiarrhea in mice with Salmonella typhymurium infection
Sumber : Acta Pharmaucetica Indonesia : 22 (1) 1997: 14-23
Penulis : Sukandar, Elin Yulinah ; Soemardji, Andreas A. ; Zuniarto, A. Azrul
Tahun Penerbitan : 1997
Deskriptor : Punico granatum ; Antidiarrheals ; Salmonella typhymurium
Abstrak : Telah dilakukan pemeriksaan kandungan kadmium (Cd) dalam beras, batang padi, akar padi tanah dan air yang diambil dari daerah sekitar Gunung Galunggung (Tasikmalaya) dengan metode spektrofotometri serapan atom. Diperoleh kadar rata-rata kadmium dalam beras 0,049 bpj, akar padi 0,044 bpj, tanah 0,086 bpj sedangkan dalam batang padi dan air tempat tumbuh tidak terdeteksi adanya kadmium. (Pengarang)


8. Judul : Daya hambat ekstrak kulit buah delima putih terhadap pertumbuhan Candida albicans.
Judul terjemahan : The inhibition of pomegranate rind extracts in the candida albicans growth
Sumber : Majalah Kedokteran Gigi = Dental Journal
Penulis : Sukanto ; Pradopo, Seno ; Yuliati, Anita
Tahun Penerbitan : 2002
Deskripsi Fisik : 35 (4) 2002: 161-163
Deskriptor : /Punica granatum//Candida albicans//Antifungal agents/
DDC : 615
Abstrak : pomegranate rind (Punica granatum Linn) in the phytochemistry screening are contains flavonoids and alkaloids which both have an antimicrobial agent. There are still different opinions about the inhibition of this extract to Candida albicans growth. Purpose of the study to determine the minimum inhibitory concentration of the pomegranate rind extract in the C. albicans growth. The method used in the study was antimicrobial test of serial dilution with concentration of 50percent, 25percent, 12.50percent, 6.25percent, 3.13percent, 1.56percent, 0.78percent and 0.39percent. The Result of this study was that the minimum inhibitory concentration of pomegranate rind extract to inhibit C. albicans growth was of 3.13percent. (Pengarang)


9. Judul : Daya hambat ekstrak kulit buah delima putih terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans.
Judul terjemahan : The inhibition of pomegranate rind extracts in the Streptococcus mutans growth
Sumber : Majalah Kedokteran Gigi : Dental Journal
Penulis : Sukanto ; Pradopo, Seno ; Yuliati, Anita
Tahun Penerbitan : 2002
Deskripsi Fisik : 35 (3) 2002: 95-98
Deskriptor : /Punica granatum//Streptococcus mutants//Antimicrobials/
DDC : 615
Abstrak : pomegranate rind (Punica granatum Linn) in the phytochemistry screening contains flavonoids and alkaloids which both have an antimicrobial agent to E. coli, S. aureus and B. cereus. These extracts, may have an antimicrobial agent to S. mutants. The purpose of the study was to determine the minimum inhibitory concentration of pomegranate rind extracts in the Streptococcus mutants growth. The method used in the study was antimicrobial test of serial dilution with concentration of 100percent, 50percent, 25percent, 12,50percent, 6,25percent, 3,13percent, 1,56percent and 0, 78percent. The result of this study was that the minimum inhibitory concentration of pomegranate rind extract to inhibit Streptococcus mutants growth was of 3,13percent. (Pengarang)


10. Judul : Isolasi dan identifikasi senyawa antijamur (Candida albicans) dari kulit buah delima (Punica granatum L.).
Judul terjemahan : Isolation and identification of antifungal (Candida albicans) compound from the hull of delima fruits (Punica granatum L.)
Sumber : Majalah Farmasi Indonesia = Indonesian Journal of Pharmacy
Penulis : Purwantini, Indah ; Wahyuono, Subagus
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 14 (3) 2003: 150-159
Lokasi : maj
Deskriptor : Candida allbicans ; Punica granatum ; Antifungal agents
DDC : 615
Abstrak : Penelitlan diawali dengan ekstraksi kulit buah delima dengan petroleum eter dan dilanjutkan dengan metanol dalam alat Soxhlet. Uji aktivitasnya terhadap C. albicans dari kedua ekstrak (100 mg/mL) menunjukkan bahwa ekstrak petroleum eter lebih aktif dibandingkan dengan ekstrak metanol (diameter hambatan: 10,59 vs 6,92 mm). Ekstrak petroleum eter selanjutnya difraksinasi dengan pelarut nheksana, diperoleh fraksi larut n-heksana (aktif, 9,50 mm) dan fraksi tidak larut n-heksana (tidak aktif, 0.00 mm). Selanjutnya fraksi aktif (larut n-heksana) difraksinasi lanjut dengan kromatografi kolom vakum (VLC, fasa diam SiO2; fasa gerak petroleum eter dan etilasetat yang konsentrasinya bertambah) diperoleh 7 fraksi (F1-F7). Uji aktivitas antijamur menunjukkan bahwa F2 (diameter, 9,05 mm) dan F3 (11,05 mm) menghambat pertumbuhan C. albicans. Contact bioautography dari F3 menunjukkan 2 senyawa aktif [Rf. 0,50 (major); 0,10 (minor)] yang dapat dipisahkan dengan preparatif KLT [SiO2 F-254nm; nheksana:etilasetat (4:1 dikembangkan 2 x)] diperoleh 2 senyawa aktif. Karena jumlah senyawa terbatas, maka hanya senyawa utama (Rf. 0,50) yang ditentukan KBM-nya (200 miug/ml). Identifikasi senyawa aktif secara spektroskopi (uv, ir, massa dan nmr) mengarah pada senyawa golongan sterol dengan kerangka stigmastan, dalam bentuk ester dari asam lemak rantai panjang


11. Judul : Isolasi dan evaluasi zat antibakteri dari ekstrak buah delima (Punica granatum) dalam upaya pencarian pestisida botanis.
Judul terjemahan : Isolation and evaluation of antibacterial compounds from extract of delima fruit (Punica granatum L) in searching the botanical pesticides
Sumber : Jurnal Penelitian Universitas Mataram edisi A: Sains dan Teknologi
Penulis : Sudarma, I Made
Tahun Penerbitan : 2007
Deskripsi Fisik : 2 (11) 2007: 38-43
Lokasi : maj
Deskriptor : Botanical ; Analysis ; Antibacterial agents ; Punica granatum ; Biology control
DDC : 632
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi zat antibakteri yang dimiliki oleh ekstrak buah delima, sehingga dapat dikembangkan menjadi pestisida botanis. Tumbuhan ini termasuk famili Punicaceae yang dapat tumbuh baik di lahan kering dan dipergunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Buah delima merah dikeringkan dan diekstrak dengan pelarut dichloromethana. Ekstrak yang diperoleh dianalisis kandungan metabolit sekundernya dengan khromatografi lapis tipis dan dipisahkan dengan kolom khromatografi. Setiap fraksi hasil isolasi dievaluasi dengan bakteri Erwinia carotopora. Fraksi 6 s.d 9 dapat menghambat pertumbuhan bakteri Erwinia carotopora dengan diameter hambatan masing-masing 24,47 mm; 19,15 mm; 20,30 mm; dan 21,23 mm.


12. Judul :
Uji infus daun Psidium guajava (Myrtaceae) kayu Ceasalpinia sappan (Caesal piniaceae), buah dan kulit buah Punica granatum (Punicaceae) sebagai anti diare pada mencit putih Swiss Webster dan sebagai anti bakteri
Judul terjemahan : Infus test on myrtaceae leaf, Caesal piniaceae wood, Punicaceae fruit as anti diarrhoea treatment of Swiss Webster mice and as antibactery
Sumber : Majalah Farmakologi Indonesia dan Terapi , 2 (1) 1985: 29-34
Penulis : Wattimena, Joke R.
Tahun Penerbitan : 1985



Dokumen lengkap hubungi:

PDII-LIPI
Gedung TMC 120 Lantai 1 Kawasan Puspiptek Serpong
Telp. 021-7560537
E-mail: pdiiserpong@yahoo.com

Selasa, 19 Januari 2010

Lontar/ Siwalan

1.
Judul Buku : Lontar : mengenal lontar, budidaya lontar, panen dan pasca panen, prospek lontar : kumpulan kliping
Penerbit : Jakarta: Pusat Informasi Pertanian Trubus, 1994.
Deskripsi Fisik : 80 hal.
Lokasi : kli
Kode Panggil : Lon

2.
Judul : Tinjauan tentang kerajinan anyaman daun lontar di Desa Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar : laporan penelitian
Penulis : Sila, I Nyoman
Penerbit : Denpasar: Universitas Udayana, 1991.
Deskripsi Fisik : 27 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 93/4585
Subyek : Leaf craft - Gianyar, Bali; Palm tree

3.
Judul Laporan : Tinjauan tentang kerajinan anyaman daun lontar di Desa Bona Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar: laporan penelitian
Penulis : Sila, I Nyoman
Penerbitan : Denpasar Universitas Udayana , Tahun Penerbitan : 1991 , Deskripsi Fisik : 27 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 93/4585
Deskriptor : /Handicrafts//Borrassus/
ABSTRAK : Penelitian deskriptif ini menggunakan 200 orang perajin anyaman daun lontar yang dipilih secara acak. Data yang dikumpulkan melalui angket, observasi dan wawancara dianalisis secara statistik dengan tabulasi. Kesimpulan menyatakan bahwa anyaman daun lontar merupakan kerajinan rakyat yang dikerjakan secara turun temurun dan merupakan pekerjaan pokok kaum wanita. Hasil kerajinan berupa tas, topi, kipas, tutup sesaji, sepatu, dsb. Fungsi barang kerajinan anyaman daun lontar adalah untuk keperluan sehari-hari dan peralatan upacara yang mempunyai nilai seni. Walaupun mengalami pasang surut, kelangsungan hidup kerajinan ini selalu terpelihara kelestariannya

4.
Judul : Nira sebagai makanan pokok memelihara babi untuk meningkatkan pendapatan petani lontar : suatu studi kasus ekologi lontar sebagai basis ekonomi sumber daya di pedesaan Nusa Tenggara Timur
Penulis : Tulle, Samuel Adrianus
Penerbit : Kupang: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusa Cendana, 1983.
Deskripsi Fisik : 14 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 0418/86
Subyek : Swine - Feeding and feeds

5.
Judul : Kadar metabolit dalam rumen, urea darah dan pertumbuhan kambing peranakan etawah (PE) yang diberi ransum dengan imbangan gula lontar dan urea berbeda : laporan kegiatan
Penulis : Siti, Ni Wayan; Susila, Cokorda Gde Oka; Cakra, I Gusti Lanag Oka
Penerbit : Denpasar: Fakultas Peternakan Universitas Udayana, 2000.
Deskripsi Fisik : 19 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/1624
Subyek : Goats - Feeding and feeds; Urea as feed; Sugar as feed

6.
Judul : Peningkatan perkecambahan benih lontar yang diberi perlakuan fisik dan kimia
Penulis : Massiri, Sudirman Dg.; Yusran
Penerbit : Palu: Lembaga Penelitian Universitas Tadulako, 2007.
Deskripsi Fisik : [68] hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 08/2126
Subyek : Palmyra palm - Seedlings; Palmyra palm - Growth; Palmyra palm - Effect of gibberellins on

7.
Judul Karya : Upaya konservasi dan budidaya lontar (Borassus flabellifer L.) oleh masyarakat Melolo di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Penulis : Munawaroh, Esti
Sumber : Kumpulan abstrak makalah dan poster ; Workshop dan Promosi Flora Kawasan Timur Indonesia ; Candikuning
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi
Deskripsi Fisik : hal. 18; 12 hal.
Lokasi : web
Klass : 631
Deskriptor : Borassus flabellifer; Cultivation; Melolo; Sumba Timur, Kabupaten
File FullText : 2434.pdf

8.
Judul Karya : Eksplorasi tumbuhan obat lontar usada di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali
Penulis : Pendit, I Made R. ... [et al.]
Sumber : Laporan Teknik Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kebun Raya "Eka Karya" Bali 2007 ;
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya 'Eka Karya' Bali - LIPI
Penerbitan : Tabanan: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya 'Eka Karya' Bali - LIPI
Tahun Terbit : 2007
Deskripsi Fisik : hal. 117-126
Lokasi : web
Klass : 615

9.
Judul Karya :
Eksplorasi tumbuhan obat lontar usada di Kabupaten Gianyar, Bali
Penulis : Hanum, Siti Fatimah; Bashari; Hardana, I Made
Sumber : Laporan Teknik Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kebun Raya "Eka Karya" Bali 2007 ;
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya 'Eka Karya' Bali - LIPI
Penerbitan : Tabanan: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya 'Eka Karya' Bali - LIPI
Tahun Terbit : 2007
Deskripsi Fisik : hal. 127-135
Lokasi : web
Klass : 615

10.
Sumber :
Pengembangan agroindustri bioetanol nira lontar dan kecap Cajanus cajan bebas aflatoksin (BAf) di Kabupaten Belu dan Rote-Ndao NTT : laporan akhir kumulatif program penelitian dan pengembangan Iptek riset kompetitif T.A. 2003-2005 ;
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian Biologi; Biro Perencanaan dan Keuangan; Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Penerbitan : Bogor: Puslit Biologi - LIPI
Tahun Terbit : 2006
Deskripsi Fisik : hal. 1-51
Lokasi : web
File FullText : 9387.pdf

11.
Judul Karya :
Pengembangan agroindustri alkohol medik dan gasohol dari nira lontar serta kecap Cajanus cajan bebas aflatoksin di Kabupaten Belu dan Rote-Ndao, NTT
Penulis : Sulistyo, Joko ... [et al.]
Sumber : Pengembangan wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur melalui penerapan teknologi ;
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Penerbitan : Subang: BBPTTG - LIPI
Tahun Terbit : 2008
Deskripsi Fisik : hal. 87-102
Lokasi : web
Klass : 338
File FullText : 9476.pdf

12.
Judul :
Petunjuk pelaksanaan seleksi pohon induk [Lontar, Aren dan Pinang]
Sumber : Terbitan Khusus, No. 031/VIII/1989
Penerbitan : Manado: BALITKA, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1989
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Z2-3
Abstrak : Tanaman lontar, aren, dan pinang menghasilkan produk yang berpeluang besar untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri. Langkah awal untuk mengembangkan ketiga tanaman tersebut adalah dengan memperoleh benih yang baik yang berasal dari pohon yang baik pula. Artikel ini menerangkan secara rinci petunjuk pelaksanaan seleksi pohon induk lontar, aren, dan pinang, sebagai sumber benih. Disertakan pula cara menghitung koefisien keragamanan untuk menentukan seleksi blok penghasil tinggi.

13.
Judul : Lontar, pohon pioner daerah tandus.
Penulis : Guntoro, Suprio
Sumber : Sinar Tani, 13 Okt. 1993. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 1)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Lontar merupakan tanaman pioner yang sangat besar maknanya bagi penduduk, karena tanaman ini mampu tumbuh di daerah tandus seperti di Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur. Dalam artikel diterangkan tentang berbagai manfaat dari tanaman ini, terutama cara penyadapan nira yang dapat menghasilkan bahan minuman atau sebagai bahan pembuat gula merah.

14.
Judul : Lontar, pohon kehidupan.
Penulis : Dohi, Yusak Riwu
Sumber : Jawa Pos, 1 sep. 1990. Hal. XV (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 2-3)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Pulau Rote dikenal sebagai pusat kerajinan tenun ikat dan alat musik susando yang dibuat dari lontar. Pohon lontar tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan orang Rote. Batang dan daun lontar dipergunakan untuk membuat rumah, niranya diminum dan dijadikan gula merah, daun dibuat tikar, bantal dan anyaman topi. Sedangkan kematianpun bagi orang Rote tidak dipisahkan dari lontar karena peti matinya juga dibuat dari batang lontar. Tak heran jika lontar dikatakan sebagai pohon kehidupan.

15.
Judul : Lontar pohon pioner daerah tandus.
Penulis : Guntoro, Suprio
Sumber : Bali Pos, 8 Jul. 1990. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 4-5)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Lontar atau rontal (Borassus flabellifer) yang sering disebut sebagai siwalan, merupakan salah satu jenis palmae yang menghasilkan nira. Jenis ini adalah salah satu jenis yang paling tahan hidup di daerah kering seperti di NTT, Timor Timur, Bali dan pesisir Jawa Timur. Kegunaan yang dimiliki cukup banyak di antaranya, untuk bahan makanan (nira), tuank, bahan bangunan, bahan baku kerajinan. Pohon ini mudah tumbuh dan memerlukan sedikit perawatan, merupakan bahan baku/komoditi yang dapat dioptimalkan penggunaannya.

16.
Judul : Siwalan, tanaman khas yang belum dikembangkan.
Penulis : Riyanto, Surajak
Sumber : Suara Karya, 7 Mar. 1988. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 6)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Siwalan (Borassus flabellifer Linn) adalah tanaman yang banyak dijumpai di daerah pesisir, tanah kering dan mengandung lumpur. Selain mudah tumbuh kegunaannyapun banyak, di antaranya dimanfaatkan niranya, niranya bisa dijadikan gula, legen, tuak, dengan prospek usaha yang cukup bagus dan dapat diandalkan sebagai mata pencarian.

17.
Judul : Karakterisasi sifat-sifat tanaman lontar (Borassus sundaicus BECC) di Nusa Tenggara Timur.
Penulis : Novarianto, H.; Kangiden, D.I.; Rompas, T.
Sumber : Jurnal Penelitian Kelapa, 3 (2) 1989: 32 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 7-15)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Tanaman lontar (Borassus sundaicus BECC) adalah salah satu jenis palma penghasil nira. Tersebar di daerah beriklim kering seperti Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Masalah utama tanaman ini yaitu cara pengolahan nira masih tradisional, belum dibudidayakan. Dalam artikel ini diuraikan mengenai hasil penelitian karakter vegetatif dan generatif tanaman lontar. Diperoleh hasil bahwa koefisien keragaan pada karakter jumlah tandan dan jumlah bunga jantan pertandan cukup besar.
Sifat tersebut dapat dipakai pedoman seleksi program pemuliaan tanaman lontar.

18.
Judul : Lontar, tanaman serbaguna pada lahan kering.
Penulis : Winarbawa, Saras
Sumber : Sinar Tani, 28 Apr. 1991. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 16-19)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Lontar merupakan tanaman palma yang sangat toleran terhadap lahan kerung. Ada 7 jenis yang kita kenal yaitu Borassus aethiopum, Borassus deleb, Borassus sambiranensis, Borassus sundaicus, Borassus heineaus, Borassus madagariensis dan Borassus flabellifer. Dalam artikel ini dimuat cara budidaya lontar, penanganan pascapanen dan manfaatnya.

19.
Judul : Aneka manfaat tanaman siwalan.
Penulis : Jayadi, Sa'adawi
Sumber : Sinar Tani, 18 Mei 1991. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 18)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Dalam artikel dijelaskan bahwa siwalan atau lontar (Borassus sundaicus BECC) adalah salah satu tanaman penghasil nira merupakan bahan baku gula. Tanaman ini dapat berproduksi secara maksimal pada bulan April-Oktober (musim kering) sampai berumur 50 tahun. Selain nira, bagian lain dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

20.
Judul : Pohon siwalan belum dimanfaatkan maksimal.
Penulis : Koesworo, FX.
Sumber : Suara Pembaruan, 13 Jan. 1992. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 19)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Salah satu sumber daya hayati Indonesia, adalah pohon siwalan. Siwalan memiliki banyak nama-nama daerah seperti tal, tual, rontal, lontar, ental atau terebung. Seratnya dapat digunakan untuk bahan baku sikat yang banyak di impor oleh Jepang, Amerika dan Inggris. Selain itu dapat diambil niranya, kayu dan daun untuk bahan bangunan dan kerajinan tangan. Agar pendapatan petani meningkat, perlu bimbingan berbagai pihak dalam mendayagunakan pohon siwalan.

21.
Judul : Perkecambahan dan pertumbuhan bibit lontar.
Penulis : Taulu, Dina B.; Kaunang, R.
Sumber : Bul. Balitka, (16) 1992: 57 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 20-23)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Observasi perkecambahan/pembibitan lontar (Borassus sundaicus) telah dilaksanakan di Mapanget, Sulawesi Utara. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perkecambahan lontar dimulai dengan munculnya apokol pada umur 21-56 hari setelah biji dideder. Prosentase jumlah perkecambahan rendah (27,6 persen). Diketahui bahwa dari beberapa media tumbuh, pada pasir + tanah (1:1) terjadi pertumbuhan lebih baik dari media lainnya. Munculnya daun pertama kedua, ketiga ke permukaan masing-masing hari setelah tanam.

22.
Judul : Pengaruh selang waktu penyiraman dan posisi benih terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit lontar.
Penulis : Allorerung, D.; Ilat, A.; Taulu, D.B.
Sumber : Jurnal Penel. Kelapa, 5 (2) 1992: 17 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 24-29)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Perkembangan lontar (Borassus sundaicus BECC) secara alami banyak dijumpai di daerah pesisir Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Timur. Teknik budidaya jenis palma ini belum tersedia, tetapi pascapanennya sudah cukup maju. Di lain pihak tekanan terhadap jumlah populasi dan pemanfaatannya cenderung meningkat.
Dalam artikel ini diterangkan cara pembibitan dari segala aspek/teknik dan hasilnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perkecambahan lebih cepat bila disiram setiap hari dengan posisi benih mendatar dan dibenam 5 cm di bawah tanah. Kelembaban dan aerasi tanah sangat menentukan kecepatan berkecambah.

23.
Judul : Usahatani dan sistem tata niaga lontar di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.
Penulis : Hasni, Husen; Djafar, M.; Mahmud, Z.
Sumber : Bul. Balitka., (1) 1990: 84 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 32-39)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Lontar adalah tumbuhan yang sangat penting bagi masyarakat di NTT. Pohon lontar memiliki toleransi tinggi, mudah ditanam di daerah kering, juga memiliki nilai ekonomis yang belum tergali secara maksimal ketidakpastian pemasarannya. Dalam artikel ini diterangkan tentang perkembangan usahatani lontar di Kabupaten Kupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani lontar telah lama dikenal, produksi nira rata-rata 3510 l/bulan (4,5 l/pohon/hari). Produk lontar banyak dipasarkan dalam berbagai bentuk antara lain nira segar, gula cair/lempeng, laru/sopi dan gula semut. Karena gula semut relatif mahal harganya, lebih tahan, penggunaannya lebih luas, maka perlu dikembangkan.

24.
Judul : Perbaikan teknik penyadapan nira lontar di Nusa Tenggara Timur.
Penulis : Joseph, G.H.; Bumokoi, M.M.M.; Mahmud, Z.
Sumber : Bul. Balitka, (Mei) 1990: 103 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 42-50)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Penyadapan nira di Nusa Tenggara Timur masih dilakukan secara tradisional dan pengolahannya terbatas pada skala usaha industri rumah tangga. Dalam artikel dijelaskan tentang hasil penelitian perbaikan teknik penyadapan nira. Hasil percobaan menunjukkan bahwa produksi nira optimal diperoleh dari penyadapan 3 mayang/pohon/hari yang dilakukan 2 kali/hari (pagi dan sore) yaitu sebanyak 4540 ml. Dijelaskan pula tentang nira yang diberi kapus sirih sebagai pengawet kadar gulanya 12,5 persen, pH = 7,2, tanpa pengawet 11,9 persen dan pH = 6,0. Kondisi tersebut sesuai jika nira diproses menjadi gula semut.

25.
Judul : Mengubah siwalan jadi sirup.
Penulis : Nirwan, I G.N.
Sumber : Jawa Pos, 27 Des. 1992. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 51)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Nira biasanya diolah menjadi gula, gula semut, minuman legen dan minuman beralkohol (arak), tetapi dapat juga dijadikan sirop dengan rasa aroma yang khas. Pada artikel ini dibahas cara pembuatan sirup dari bahan baku nira.

26.
Judul : Kemungkinan membangun unit pengolahan gula semut lontar di NTT.
Penulis : Kindangen, J.G.; Mahmud, Z.
Sumber : Bul. Balitka, (Mei) 1990: 97 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 52-57)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Potensi produksi gula lontar di NTT cukup tinggi, sehingga ada kemungkinan untuk menutupi kekurangan produksi gula tebu. Pada artikel ini dibahas potensi tenaga kerja, produksi dan pendapatan petani. Dibahas juga mekanisme pembangunan unit pengolahan gula semut dan prospek pendapatan petani; perkiraan biaya serta pendapatan pabrik; kemungkinan lokasi pengembangan pabrik; prospek pemasaran, dan prospek pemasaran dan akumulasi dana rehabilitasi.

27.
Judul : Cendana yang harum; lontar yang anggun.
Penulis : Patra, I Made
Sumber : Trubus, (Agu.) 1980: 297 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 58-63)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Cendana dan lontar adalah komoditi yang banyak diminati pedagang Cina, Arab dan Eropa, dalam bentuk bahan mentah atau barang jadi. Namun sekarang banyak pengrajin mulai kesulitan memperoleh bahan baku terutama cendana. Dalam artikel dijelaskan tentang usaha para pengrajin di Bali dalam memperoleh bahan baku, proses pengerjaan kerajinan dan beberapa usaha bisnis dalam bidang kerajinan dari bahan baku lontar dan cendana.

28.
Judul : Untuk petani siwalan di Kabupaten Rembang: ada peluang nilai tambah dari pohon siwalan.
Penulis : Sunanto, Hatta
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 28 Jun. 1991. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 64-65)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Kabupaten Rembang saat ini memiliki populasi pohon siwalan (Borassus flobellifer) terbesar di Propinsi Jawa Tengah. Gula siwalan yang diproduksinya terdesak oleh jenis gula lain. Meskipun masih banyak petani yang mengusahakan pohon ini, namun produksinya belum dimanfaatkan dengan baik. Untuk itu perlu usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi melalui kerja sama dengan pengusaha agroindustri.

29.
Judul : Prospek tanaman kelapa, aren, lontar dan gewang, untuk menghasilkan gula.
Penulis : Mahmud, Zaenal; Allorerung, David; Amrizal
Sumber : Bul. Balitka, (14) 1991: 90 (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 66-80_
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Potensi palma sebagai penghasil gula sangat besar, terutama kelapa, aren, lontar, dan gewang. Dalam artikel lain diterangkan mengenai potensi dan peluang pengembangan gula, serta konsep pemecahan masalah dengan penggunaan teknologi yang tersedia, baik untuk pengembangan gula kelapa, aren, lontar, maupun gewang.

30.
Judul : Lontar: peluang yang belum dilirik
Sumber : Warta Pertan. (167) 1997: 49
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-1089
Abstrak : Artikel memaparkan lontar sebagai tanaman serbaguna seperti tanaman kelapa. Batang, daun, dan pelepah tanaman memiliki nilai ekonomi. Diuraikan pula pemanfaatan dan pembudidayaan lontar, dilengkapi tabel dan gambar.

31.
Judul :
Lontar
Judul terjemahan : Borassus sundaicus Becc.
Sumber : Bul Kebun Raya, 6 (5) 1984: 119-126
Penulis : Baskoro, J.B.
Tahun Penerbitan : 1984
Deskriptor : Palm trees ; Borassus sundaicus

32.
Judul :
Perbaikan teknik pengolahan dan penganekaragaman produk aren, lontar, pinang, dan sagu
Sumber : Simposium II Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri: prosiding, Bogor, 21-23 Nop 1994
Penulis : Joseph, G.H. ; Rumokoi, M.M.M. ; Kembuan, H.
Tahun Penerbitan : 1994
Deskripsi Fisik : 19 hal.
Deskriptor : Palmae ; Processed plant products
Kode Panggil : 633 Sim p

33.
Judul :
Potensi dan pemasaran produk lontar di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan
Judul terjemahan : Potential and product marketing of Borassus flabellifer in Jeneponto District, South Sulawesi
Sumber : Media Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri : (9) 1992: 33-34
Penulis : Laksmanahardja, M. Pandji ; Nova K., Natalini
Tahun Penerbitan : 1992
Deskriptor : Marketing ; Borassus flabellifer ; Plant products

34.
Judul :
Paket industri pembuatan buah lontar (Borassus flabellifera Linn.) olahan.
Judul terjemahan : Industrial package of manufacturing Borassus flabellifera Linn. products
Sumber : Buletin Teknologi & Industri Pangan : 7 (2) 1996: 95-99
Penulis : Budi Nurtama ; Naomi, Imelda
Tahun Penerbitan : 1996
Deskriptor : Borassus flabellifera ; Palmyra palm ; Fruit products
Abstrak : Biji buah lontar yang disimpan pada suhu kamar hanya tahan selama 24 jam, warnanya menjadi coklat dan asam. Pengolahan biji lontar dengan proses termal merupakan salah satu alternatif pengawetan. Selain itu dengan adanya gula dan asam sitrat sebagai bahan tambahan, diharapkan produk buah lontar olahan dapat digemari oleh masyarakat. Produk buah lontar olahan dibuat dalam 3 kemasan yaitu kantung rebus (retort pouch), kemasan gelas dan kemasan plastik dengan proses pemanasan yang berbeda. Skala proses pembuatan produk adalah skala kecil dengan peralatan yang mempunyai kapasitas produksi untuk masing-masing kemasan yang berbeda. Formula produk yang digunakan adalah konsentrasi larutan gula sebesar 25 persen, asam sitrat 0,2 persen dengan bentuk biji lontar yang utuh. Isi dari setiap kemasan kantung rebus dan plastik kurang lebih 200 ml, sedangkan untuk kemasan gelas sebanyak 250 ml. (Pengarang)

35.
Judul :
Pola fermentasi gula air lontar (Borassus flabellifer L.).
Judul terjemahan : Fermentation pattern of palm (Borassus flabellifer L.) syrup
Sumber : Jurnal Mikrobiologi Tropika : 1 (2) 1997: 64-70
Penulis : Rahmansyah, Maman ; Sunarko, Bambang
Tahun Penerbitan : 1997
Deskriptor : Fermentation ; Borassus flabellifer ; Palm products
Abstrak : Fermentation of palm (Borassus flabellifer L.) syrup collected from Kupang, NTB by natural yeast (inoculant M) and isolates of the natural yeast (inoculant A and inoculant B) was studied in this work. The products of the fermentation were ethanol, glycerine, acetic acid and acetaldehyde. However, the formation of the products was influenced by the isolates used. The effects of Na2SO3, Na2CO3 and mixture of Na2HPO4.12H2O and Na2CO3 on the conversion of the palm syrup were also studied. Compared to untreated fermentation, the production of alcohol and glycerine was improved with the presence of all those three substances, especially of Na2HPO4.12H2O and Na2CO3. (Pengarang)

36.
Judul :
Acetobacter sp dari nira siwalan (Borassus flabellifer L.) dan aktivitasnya pada fermetasi limbah nira siwalan
Judul terjemahan : The activity of acetobacter sp isolated palmyra sap fermentation of waste palmyra palm sap
Sumber : Buletin Pertanian dan Peternakan
Penulis : Aiman, Umul
Tahun Penerbitan : 2002
Deskripsi Fisik : 3 (5) 2002: 41-55
Deskriptor : /Acetobacter//Borassus flabellifer L//Acetat acid//Fermentation/
DDC : 664
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan Acetobacter indegenus dari nira siwalan yang menghasilkan asam asetat tinggi dan tahan terhadap alkohol tinggi. Penelitian diawali dengan mengisolasi bakteri penghasil asam secara langsung dari berbagai macam nira yang diambil dari beberapa tempat. Acetobacter diseleksi berdasarkan kemampuan tumbuh pada media spesifik yang mengandung 10persen (v/v) etanol. Toleransi Acetobacter terhadap alkohol diseleksi melalui percobaan pertumbuhan dengan berbagai konsentrasi etanol. Tiap interval waktu tertentu berbagai parameter pertumbuhan diukur. Aktivitas bakteri ditentukan berdasar jumlah koloni, perubahan pH, kadar alkohol, asam asetat serta gula reduksi. Uji kemampuan Acetobacter dalam fermentasi cuka dilakukan dengan menggunakan dua macam nira siwalan yang berasal dari tanaman jantan dan betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Acetobacter berhasil diisolasi dari nira siwalan. Acetobacter ini merupakan penyebab utama keasaman pada nira. Satu isolat dari 7 isolat yang diperoleh hanya Acetobacter strain N5B yang sangat toleran terhadap alkohol sampai 1Opersen (v/v). Asam asetat terbanyak dihasilkan pada fermentasi nira siwalan jantan apabila digunakan kultur murni dan nira siwalan betina apabila digunakan kultur campuran. (Pengarang)

37.
Judul :
Upaya memperpanjang masa simpan (Self life) minuman nira siwalan dengan penambahan kalium sorbat
Sumber : Seminar Nasional Makanan Tradisional: prosiding, Malang, 26 Feb 2000
Penulis : Ristriani, Susana ; Sri Naryanto, Petrus
Tahun Penerbitan : 2000
Deskripsi Fisik : 8 hal.
Deskriptor : /Beverages//Borassus sundaicus//Shelf life//Sorbic acid/
Kode Panggil : 641 Sem p

38.
Judul :
Potensi nira siwalan (Borassus flabellifer L.) sebagai sumber bahan baku industri untuk peningkatan pendapatan di daerah
Sumber : Seminar Nasional Lustrum III Universitas Wangsa Manggala: prosiding, Yogyakarta, 2 Okt 2001
Penulis : Aiman, Umul
Tahun Penerbitan : 2001
Deskripsi Fisik : 7 hal.
Deskriptor : /Borassus flabellifer//Income//Fermentation/
Kode Panggil : 630 Sem p

39.
Judul :
Pengembangan metode kromatogrfi gas untuk penetapan kadar etanol dalam nira siwalan (Borassus flabellifer Linn.).
Sumber : Majalah Farmasi Airlangga = Airlangga Journal of Pharmacy
Penulis : Mulja, Muhammad ; Purwanto, Djoko Agus ; Marthania, Dhenty
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 3 (1) 2003: 27-33
Lokasi : maj
Deskriptor : Borassus flabellifer ; Palm juices ; Ethanol

40.

Judul Tesis : Studi taksonomi siwalan (Borassus flabellifer L.) yang terdapat di Pulau Jawa dan Madura
Penulis : Pujoarinto, Agus
Penerbit : Yogyakarta, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 1982
Deskripsi Fisik : 45 hal.
Lokasi : tes
Kode Panggil : 584.5012 Puj s
Subyek : Palmyra palm - Classification; Theses (M) - Universitas Gadjah Mada

41.
Judul Tesis : Acetobacter dari nira siwalan (Borassus flabellifer L.) dan aktivitasnya pada fermentasi berbagai substrat
Penulis : Aiman, Umul
Penerbit : Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 2001
Deskripsi Fisik : 95 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 03/0163
Subyek : Acetobacter; Fermentation; Theses (M) - Universitas Gadjah Mada

42.
Judul :
Studi pengaruh penambahan gibberellin dan auksin dalam media buatan terhadap pertumbuhan embrio siwalan (Borassus flabellifer Lin.) : laporan hasil penelitian
Penulis : Santosa, Rujiati
Penerbit : Purwokerto: Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, 1986.
Deskripsi Fisik : 38 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 87/1291
Subyek : Plants, Effect of gibberellins on; Plants, Effect of auxin on; Borassus

43.
Judul :
Pengembangan model sentra industri gula siwalan kristal : laporan penelitian
Penulis : Wedowati, Endang Retno; Puspitasari, Diana
Penerbit : Surabaya: Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma, 2008.
Deskripsi Fisik : 125 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 09/2318
Subyek : Sugar trade - Surabaya; Borassus flabellifer; Palms

44.
Judul : Budidaya pohon "surga" di Pati.
Penulis : Sarwana, T.
Sumber : Suara Pembaruan, 8 Jun. 1992. Hal. XII (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 30)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Budidaya pohon lontar di daerah Pati dan Rembang dinilai sangat menguntungkan petani. Pohon lontar/siwalan (Borassus flabellifer) dapat menghasilkan nira dari pohon jantan dan buah dari pohon betina. Petani lebih menyukai pohon betina karena menghasilkan lebih banyak buah. Getah lontar digunakan sebagai perekat dan sabutnya digunakan sebagai pewangi oleh masyarakat setempat. Namun pohon lontar yang mereka miliki sudah tua dan perlu dipikirkan untuk peremajaan, agar dapat menghasilkan secara kosisten.

45.
Judul :
Pemanfaatan "nira siwalan" untuk bahan baku minuman.
Penulis : Epi, Maria Goreti
Sumber : Sinar Tani, 18 Nov. 1992. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping lontar, Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 41)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Lon
Abstrak : Siwalan (Borassus sundaicus BECC) salah satu palma penghasil nira, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai makanan olahan. Pada artikel ini diterangkan cara pembuatan minuman segar dari nira dan pembotolannya. Untuk memperoleh hasil yang baik, diperlukan pasturisasi guna pencegahan terhadap fermentasi yang dapat merubah komposisi kimiawi dan menjadi asam atau tengik.


Dokumen lengkap hubungi:

PDII-LIPI
E-mail: pdiiserpong@yahoo.com
Telp : 021-7560537