Minggu, 02 Mei 2010

IKAN PINDANG

Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

1.
Judul Tesis :
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keuntungan dan implikasinya pada pengembangan industri pengolahan ikan asin dan ikan pindang di Jawa Timur
Penulis : Hariyono
Penerbit : Surabaya, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga
Tahun Penerbitan : 1997
Deskripsi Fisik : 216 hal., lamp.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 338.47664946 Har b
Subyek : Salted fish - Jawa Timur - Economic aspects; Fishery products - Jawa Timur; Theses (D) - Universitas Airlangga

2.
Judul Tesis :
Peningkatan mutu pindang ikan layang (Decapterus macrosoma Blkr) dengan optimasi proses pemindangan : pengaruh penggaraman, pemanasan dan pengeringan terhadap higiene, masa simpan, mutu protein serta citra rasa pindang ikan layang
Penulis : Mujiharto, Thomas Yohannes
Penerbit : Surabaya, Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga
Tahun Penerbitan : 1996
Deskripsi Fisik : 216 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 664.94 Muj p
Subyek : Fishery processing; Fishery products - Preservation; Theses (D) - Universitas Airlangga

3.
Judul Tesis :
Penghambatan ekstrak metabolik Streptococcus lactis terhadap Salmonella lexington dan bakteri ikan pindang
Penulis : Rahayu, Siti
Penerbit : Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 1985
Deskripsi Fisik : 83 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 664.946 Rah p
Subyek : Fish products - Microbiology; Theses (M) - Universitas Gadjah Mada

4.
Judul Tesis :
Kondisi kimiawi, mikrobiologik dan sensorik pindang ikan kembung (rastrelliger neglectus) bersendawa
Penulis : Hadiwiyoto, Suwedo
Penerbit : Yogyakarta, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 1986
Deskripsi Fisik : 94 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 664.9496 Had k
Subyek : Fishery processing; Fish as food - Preservation; Fish as food - Sensory evaluation; Salted fish; Theses (M) - Universitas Gadjah Mada

5.
Judul Tesis :
Perubahan senyawa bernitrogen ikan pindang tongkol (Euthynus sp.) selama penyimpanan
Penulis : Apriyantono, Anton
Penerbit : Bogor, Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor
Tahun Penerbitan : 1988
Deskripsi Fisik : 95 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 664.9497 Apr p
Subyek : Euthynus - Composition; Fishes - Composition; Theses (M) - Institut Pertanian Bogor

5.
Judul Tesis :
Tingkat pengetahuan, sikap dan praktek keamanan pangan pedagang dan kebiasaan pembeli ikan pindang keranjang di Kota Yogyakarta
Penulis : Priyono, Parsad Rahmad
Penerbit : Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 108 hal., lamp.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 05/6333
Subyek : Food safety; Salted fish; Theses (M) - Universitas Gadjah Mada

6.
Judul :
Mempelajari kemungkinan penggunaan protamin ikan sebagai aditif makanan untuk meningkatkan daya awet pindang
Penulis : Nitibaskara, Rudy
Penerbit : Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1991.
Deskripsi Fisik : 120 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/0532
Subyek : Fishery products - Preservation; Food additives

7.
Judul :
Teknik meminimalkan kadar histamin dalam pembuatan ikan pindang dan ikan peda: laporan penelitian
Penulis : Suliantari; Koswara, Sutrisno; Astawan, Made
Penerbit : Bogor: Institut Pertanian Bogor, 1993.
Deskripsi Fisik : 44 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/1125
Subyek : Histamine; Fish, Salted

8.
Judul :
Mengetahui kualitas dan tingkat pencemaran Escherichia coli pada ikan pindang yang dijual di beberapa pasar di Surabaya
Penulis : Sudarno
Penerbit : Surabaya: Universitas Airlangga, 1992.
Deskripsi Fisik : 65 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/1203
Subyek : Fishery products - Microbiology - Surabaya

9.
Judul : Pengaruh bermacam-macam bahan pengawet terhadap mutu ikan pindang : laporan penelitian
Penulis : Sri Kustuti
Penerbit : Jember: Fakultas Pertanian Universitas Jember, 1985.
Deskripsi Fisik : 27 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/3460
Subyek : Fishery products - Preservation

10.
Judul : Studi tentang kemungkinan pemanfaatan limbah pindang ikan tongkol di Desa Kusamba Kecamatan Dawan Kabupaten Dati II Klungkung : laporan penelitian
Penulis : Yamasuta, I Gusti Putu
Penerbit : Denpasar: Universitas Udayana, 1992.
Deskripsi Fisik : 17 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/4283
Subyek : Food industry and trade - By-products; Waste products

11.
Judul : Pengujian mutu pindang ikan tongkol sebagai langkah pertama menjaga keamanan konsumen: laporan penelitian
Penulis : Buda, K.; Jamasuta, G.P.
Penerbit : Denpasar: Universitas Udayana, 1994.
Deskripsi Fisik : 23 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 95/0651
Subyek : Mackerel - Microbiology

12.
Judul : Pemasaran ikan pindang PPII di Jember : suatu penelitian eksploratif pada PPII di Jember
Penulis : Sutrisno
Penerbit : Jember: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember, 1986.
Deskripsi Fisik : 35 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 91/0268
Subyek : Fish, Salted - Marketing - Jember, Jawa Timur

13.
Judul : Pengaruh konsentrasi garam yang berbeda terhadap mutu ikan pindang : laporan penelitian
Penulis : Widiastuti, Irawati Mei; Suwastika, I Nengah; Tobigo, Desiana Trisnawaty
Penerbit : Palu: Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, 1997.
Deskripsi Fisik : 41 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 97/2275
Subyek : Salted fish - Quality; Fishery products - Preservation

14.
Judul : Pengaruh pemberian natrium benzoat terhadap daya awet pindang ikan pada suhu kamar
Penulis : Zainuddin, Taisufi
Penerbit : Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat, 1984.
Deskripsi Fisik : 55 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 0567/86
Subyek : Fish, Salted

15.
Judul : Diversifikasi hasil olahan ikan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan di Kodia Semarang : studi kasus pada home industri ikan asap dan ikan pindang : laporan penelitian
Penulis : Thomas, Partono; Sunarto, St.; Sugiyanto, R.
Penerbit : Semarang: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang, 1998.
Deskripsi Fisik : 55 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 98/0266
Subyek : Fishery products - Preservation - Economic aspects; Fishery products industry

16.
Judul : Pengaruh penggunaan garam kalium sorbat terhadap daya awet dan mutu ikan pindang
Penulis : Hadiwiyoto, Suwedo
Penerbit : Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada, 1985.
Deskripsi Fisik : 20 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 88/0125
Subyek : Fish, Salted - Preservation

17.
Judul : Studi sistem pemasaran dan distribusi ikan olahan (pindang) dari sentra produksi Sendangbiru, Kabupaten Malang : laporan penelitian
Penulis : Ruminarti, Wiwiek
Penerbit : Malang: Institut Pertanian Malang, 1999.
Deskripsi Fisik : 55 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 99/0890
Subyek : Fishery products - Malang, Jawa Timur - Marketing

18.
Judul : Peningkatan nilai tambah pengolahan ikan pada industri kecil pangan ikan pinang : suatu kasus pada industri rumah tangga ikan pindang di Desa Cipagalo, Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Dari II Bandung : laporan penelitian
Penulis : Karyani, Tuti; Rakhmawati, Erna; Juwendah, Endah
Penerbit : Bandung: Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, 2000.
Deskripsi Fisik : 59 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/0741
Subyek : Fishery processing - Economic aspects - Bandung

19.
Judul : Optimasi waktu dan suhu pengasapan dingin terhadap mutu pindang ikan bandeng (Chanos chanos) : laporan penelitian
Penulis : Suhanda, Juhana
Penerbit : Banjarmasin: Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat, 2000.
Deskripsi Fisik : 30 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/0776
Subyek : Smoked fish - Quality; Milkfish - Processing; Fish as food

20.
Judul : Pengaruh pengemasan dan suhu penyimpanan terhadap mutu dandaya awet ikan pindang kembung (Rastrelliger sp.) secara organoleptis : laporan penelitian
Penulis : Mahasri, Gunanti
Penerbit : Surabaya: Pusat Penelitian Pengembangan Gizi Universitas Airlangga, 1990.
Deskripsi Fisik : 54 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 92/0615
Subyek : Salted fish - Sensory evaluation

21.
Judul : Penerapan diskontinus marinading suhu rendah pada pembuatan pindang kukus ikan lemuru : laporan penelitian
Penulis : Jamasuta, I Gusti Putu
Penerbit : Denpasar: Fakultas Peternakan Universitas Udayana, 1990.
Deskripsi Fisik : 20 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 93/1965
Subyek : Smoked fish - Sensory evaluation; Fishery products - Preservation

22.
Judul : Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat (Bal) pada produk ikan asin dan pindang dari daerah NTB serta potensi antimikrobianya : laporan penelitian
Penulis : Harianto, Hery; Santoso, Edy
Penerbit : Mataram: Fakultas Pertanian Universitas Mataram, 2004.
Deskripsi Fisik : 37 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 05/1311
Subyek : Lactic acid bacteria - Identifiction; Salted fish - Nusa Tenggara Barat; Fermented fish - Nusa Tenggara Barat

23.
Judul : Pengasapan dan pengeringan ikan pindang presto sebagai upaya memperpanjang umur simpan produk
Penulis : Syakirin, M. Bahrus; Fauzan, Anwar
Penerbit : Pekalongan: Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan, 2007.
Deskripsi Fisik : 37 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 08/1909
Subyek : Smoked fish; Dried fish

24.
Judul : Potensi picung (Pangium edule) sebagai senyawa antimikrobia pada pembuatan ikan pindang
Penulis : Wardana, Agung Setya; Suhartatik, Nanik
Penerbit : Surakarta: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Slamet Riyadi, 2007.
Deskripsi Fisik : 27 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 08/3055
Subyek : Food preservatives; Fishery products - Preservation; Pangium edule

25.
Judul :
Industri pemindangan ikan
Penulis : Wibisono, Singgih
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ika
Abstrak : Buku ini memaparkan tentang seluk beluk usaha pemindangan ikan, mulai dari sumber daya, gizi, teknik pengolahan, peralatan, perencanaan, hingga analisis usahanya.

26.
Judul : Proses pemindangan ikan
Sumber : Industri pemindangan ikan, Wibisono, Singgih, Hal. 8-19
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ika
Abstrak : Bab ini menyebutkan tahap-tahap yang harus dilakukan dalam proses pemindangan ikan. Ada tiga cara pemindangan, yaitu pemindangan dalam larutan garam atau pemindangan cue, pemindangan garam, dan pemindangan presto. Untuk setiap cara disertakan diagram alir pemindangan.

27.
Judul : Peralatan pemindangan [Ikan]
Sumber : Industri pemindangan ikan, Wibisono, Singgih, Hal. 25-37
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ika
Abstrak : Dalam bab ini disebutkan bahwa dalam proses pemindangan dibutuhkan beberapa macam peralatan, di antaranya peti insulasi, mesin penghancur es, meja pengolahan, bak pencucian dan perendaman, tungku pemindangan, tangki pelarut garam, wadah perebusan dan pengemasan, dan lain-lain. Uraian diserta beberapa gambar yang dibutuhkan.

28.
Judul : Perencanaan usaha pemindangan ikan
Sumber : Industri pemindangan ikan, Wibisono, Singgih, Hal. 38-45
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ika
Abstrak : Bab ini membahas pentingnya perencanaan dalam usaha pemindangan ikan yang meliputi pemasaran, perencanaan lokasi, tata letak, sarana pengolahan, penanganan limbah, dan menghitung analisi usahanya. Disajikan juga contoh tata letak bangunan pengolahan pemindangan cue.

29.
Judul : Analisis usaha [Pemindangan ikan]
Sumber : Industri pemindangan ikan, Wibisono, Singgih, Hal. 46-52
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ika
Abstrak : Tujuan akhir dari suatu usaha adalah untuk mendapatkan laba. Tingkat laba yang diperoleh sering dijadikan ukuran keberhasilan usaha. Untuk mengetahui gambaran laba yang akan diperoleh, berikut ini disajikan suatu perhitungan analisis usaha dari 6 ton ikan segar yang dikerjakan 25 hari/bulan selama 7 bulan/tahun.

30.
Judul : Pengolahan ikan secara tradisional
Penerbitan : Padang: Balai Informasi Pertanian, s.a.
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : T1-3
Abstrak : Ikan dan udang merupakan bahan makanan yang mudah rusak/busuk dan cepat mengalami penurunan mutu. Dalam artikel ini diuraikan mengenai pengolahan (pengawetan) ikan dan udang. Yang dijelaskan adalah pengolahan (ikan asin kering, pindang, kecap ikan, terasi, petis dan cuek) dengan alat dan bahan tradisional.

31.
Judul : Tungku pengolahan ikan pindang
Penerbitan : Bandung: Pusat Teknologi Pembangunan ITB, s.a.
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : T1-5
Abstrak : Dalam brosur ini diuraikan tentang cara pembuatan tungku pengolahan ikan pindang yang efisien (menghemat kayu bakar, penekanan biaya, menjaga kelestarian hutan). Dituliskan pula bahan yang digunakan, konstruksi, cara kerja serta keuntungan yang diperoleh. Dilampirkan pula gambar tungku.

32.
Judul : Pindang ikan
Penerbitan : Bogor: Puslitbang Teknologi Pangan IPB, 1981
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A-2
Abstrak : Pindang ikan merupakan suatu jenis makanan yang sudah dikenal di masyarakat luas. Tulisan ini membahas cara pembuatan pindang ikan antara lain jenis-jenis ikan yang baik untuk dipindang, bahan dan alat yang digunakan, serta langkah-langkah pembuatan. Tulisan ini juga memuat analisis usaha pindang ikan.

33.
Judul : Ikan pindang bawean
Sumber : Teknologi sederhana ikan., Saari, Rina S. (ed)., Hal. 6-7
Penerbitan : Jakarta: Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII, LIPI, 1997.
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : V1-13
Abstrak : Dalam bab ini dibahas tentang cara pembuatan ikan pindang bawean meliputi bahan yang digunakan, bumbu, serta cara pembuatan (disertai gambar proses pengerjaan).

34.
Judul : Petunjuk praktis pengolahan ikan pindang (dan petunjuk peng-es-an ikan basah) dalam rangka penyediaan bahan bakunya
Penerbitan : Jakarta: Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Dirjen. Perikanan, 1981
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : V1-12
Abstrak : Buku penuntun ini berisi petunjuk praktis pembuatan ikan pindang dengan cara pindang garam (pindang bandeng) dan pindang air garam (pindang cuwe). Juga diuraikan cara penanganan ikan basah untuk dipakai sebagai bahan baku maupun produk akhir ikan pindang.

35.
Judul : Pengolahan ikan dengan cara pemindangan
Sumber : Liptan, No.001/89
Penerbitan : Palangkaraya: PIP Kalimantan Tengah, Departemen Pertanian, 1989
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A-25
Abstrak : Diuraikan tentang pengawetan atau pengolahan ikan dengan cara pemindangan terhadap semua jenis ikan yang masih segar. Uraian meeliputi cara pembersihan ikan, peralatan yang digunakan, pengaturan ikan di dalam periuk, pemberian garam, perebusan dan cara penyimpanan.

36.
Judul : Petunjuk pengesan ikan basah dalam rangka penyediaan bahan baku pindang
Sumber : Petunjuk praktis pengolahan ikan pindang (dan petunjuk peng-es-an ikan basah) dalam rangka penyediaan bahan bakunya, Hal. 4-8
Penerbitan : Jakarta: Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Dirjen. Perikanan, 1981
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : V1-12
Abstrak : Sebelum melakukan pemindangan, terlebih dahulu dilakukan pengesan untuk ikan basah yang merupakan bahan baku pindang. Pada tulisan ini diberikan uraian lengkap dengan gambar mengenai bahan, alat, dan cara kerja proses pengesan tersebut.

37.
Judul : Petunjuk pengolahan pindang garam / Bandeng
Sumber : Petunjuk praktis pengolahan ikan pindang (dan petunjuk peng-es-an ikan basah) dalam rangka penyediaan bahan bakunya, Hal. 9-17
Penerbitan : Jakarta: Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Dirjen. Perikanan, 1981
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : V1-12
Abstrak : Pengawetan ikan dapat dilakukan dengan cara pemindangan. Salah satu cara pemindangan tersebut adalah pindang garam (pindang bandeng). Pada tulisan ini diberikan uraikan lengkap dengan gambar mengenai bahan mentah dan bahan pembantu, alat-alat, dan cara kerja pembuatan pindang garam.

38.
Judul : Petunjuk pengolahan pindang air garam / Cuwe
Sumber : Petunjuk praktis pengolahan ikan pindang (dan petunjuk peng-es-an ikan basah) dalam rangka penyediaan bahan bakunya, Hal. 18-26
Penerbitan : Jakarta: Balai Bimbingan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Dirjen. Perikanan,
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : V1-12
Abstrak : Tulisan ini berisi petunjuk lengkap dengan gambar mengenai pengolahan pindang air garam / cuwe mulai dari bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan, cara kerja, deskripsi fisik hasil pindang yang baik, sampai masalah pengepakan.

39.
Judul : Membuat ikan pindang
Sumber : Perlakuan ikan di kapal dan penanganan ikan segar, Hal. 26-29
Penerbitan : Padang: BIP Departemen Pertanian, 1987
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : V1-5
Abstrak : Dalam pembuatan ikan pindang harus diperhatikan mutu ikan, garam, dan air pengolahan supaya hasil akhir bermutu baik. Pada tulisan ini diuraikan bahan, peralatan dan cara mengolah ikan untuk pindang dilengkapi gambar.

40.
Judul : Pindang ikan
Sumber : Teknologi Desa: Bidang produksi, Hal. 61
Penerbitan : Jakarta: UTD BUTSI, s.a
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R1-8
Abstrak : Diterangkan dengan singkat cara membuat pindang ikan mulai dari pemilihan ikan hingga proses pembuatannya. Diberikan pula komposisi bumbu yang diperlukan untuk membuat 15 ekor ikan pindang.

41.
Judul : Teknik mengawetkan pindang bandeng
Penulis : Red, Della
Sumber : Trubus, (14) 1989: 20 (dalam: Kumpulan kliping bandeng. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 64-65)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ban
Abstrak : Pindang bandeng merupakan salah satu produk olahan bandeng. Agar mutu makanan olahan ini lebih baik dan tahan lama, telah berhasil dicoba cara pengolahannya dengan bantuan K sorbat dan Na-eritortabt yang dijelaskan dalam artikel ini.

42.
Judul : Pengawetan pindang bandeng dengan cara pengemasan
Penulis : Dwi Sutarismiati; Yulistia, Aan; Astuti, Juli
Sumber : Warta I.H.P., 4 (2) 1987: 37 (dalam : Kumpulan kliping bandeng. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 66-71)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Ban
Abstrak : Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan K-sorbat, Na-erythorbat, dan cara pengemasan terhadap mutu pindang bandeng selama penyimpanan. Hasil percobaan menunjukan bahwa penggunaan K-sorbat 1 persen dan Na-erythorbat 0,5 persen paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri pindang, pengemasan vakum cenderung menekan jumlah bakteri selama penyimpanan pindang. Dari penilaian organosleptik pindang bandeng sampai akhir percobaan (8 minggu), masih mendekati normal baik kenampakan, bau, maupun rasanya.

43.
Judul : Ikan pindang
Penulis : -
Penerbitan : Bandung: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, s.a.
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : X1-7
Abstrak : Pemindangan ikan merupakan proses pengolahan ikan. Pembuatan ikan pindang ada dua macam, yaitu pindang ikan air garam dan pindang bawean.

44.
Judul : Pembuatan pindang
Penulis : -
Sumber : Liptan No.10B/KAN/AS/PSMTP/BIP-SB/94-95
Penerbitan : Padang: Balai Informasi Pertanian, 1994-1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Y1-11
Abstrak : Brosur ini menjelaskan mengenai produk ikan yang merupakan salah satu bahan makanan. Selain itu ikan merupakan mata pencaharian pokok bagi masyarakat yang berdomisili di sepanjang pantai. Pembahasan meliputi: pemindangan garam (penyediaan bahan, peralatan yang digunakan dan cara pembuatan), dan pemindangan air garam (meliputi: bahan, peralatan, dan cara pembuatan. Dilengkapi pula skema pengolahan pindang garam dan pindang air garam, dan dibahas pula ciri-ciri ikan pindang yang bermutu baik.

45.
Judul : Ikan pindang
Penulis : Budi Santoso, Hieronymus
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Buku ini berisi informasi praktis pembuatan ikan pindang mulai dari kebutuhan bahan dan alat, proses pembuatan, sampai perhitungan biaya dan keuntungannya.

46.
Judul : Analisa usaha pembuatan ikan pindang
Sumber : Ikan pindang, Budi Santosa, Hieronymus, Hal. 25-27
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasarannya. Dalam bab ini dicontohkan rencana usaha pembuatan ikan pindang dengan jumlah produksi 10 kg ikan pindang setiap hari dan harga pindang Rp. 6.000,-/kg selama periode produksi 25 hari kerja.

47.
Judul : Pindang ikan
Penulis : -
Sumber : Seri Teknologi Pangan III, , Hal. 25-35
Penerbitan : Bogor: Pusat penelitian dan Pengembangan Teknologi Pangan-IPB, 1984
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Y1-4
Abstrak : Dalam bab ini dibahas pembuatan pindang yang merupakan salah satu usaha pengawetan ikan di daerah nelayan dan salah satu cara cepat untuk mengamankan ikan sebelum mengalami pembusukan. Di samping itu pembuatan pindang ikan bertujuan untuk meningkatkan harga jual ikan. Pembahasan meliputi; proses pembuatan pindang ikan, bahan dan alat yang dipergunakan, serta analisa ekonomoi. Ditampilkan pula skema proses pembuatan pindang ikan dan beberapa gambar untuk memperjelas keterangan.

48.
Judul : Tungku pengolahan ikan pindang
Penulis : -
Sumber : Teknologi, Pertanian, dan Peningkatan Produksi, , Hal. 13-15
Penerbitan : [Jakarta]: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Y1-5
Abstrak : Pemindangan ikan masih menggunakan tungku yang tidak efisien, dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Oleh karena itu perlu peningkatan efisien tungku untuk menghemat penggunaan kayu, dan dapat membantu usaha mempertahankan kelestarian hutan. Diuraikan penyediaan bahan, konstruksi, cara kerja, serta keuntungan yang diperoleh dari tungku yang efisiensi. Ditampilkan pula gambar konstruksi tungku.

49.
Judul : Ikan pindang asin
Sumber : Profil industri kecil, No.EU/IK/41/82
Penerbitan : Jakarta: Direktorat Jenderal Industri Kecil, Departemen Perindustrian, 1983
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : I2-29
Abstrak : Pemindangan ikan merupakan cara pengawetan ikan secara tradisional yang pengerjaannya gabungan dari penggaraman dan perebusan. Di dalam brosur ini dijelaskan tentang asumsi/dasar perhitungan, kegunaan dan pemasaran, spesifikasi produk, proses produksi, faktor produksi dan biaya, tata ruang, serta aspek keuangan. Uraian disertai juga sketsa gambar.

50.
Judul : Cara membuat ikan pindang
Sumber : Buku praktis teknologi tepatguna dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, Hal. 39-42
Penerbitan : Subang[Jawa Barat]: Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C2-10
Abstrak : Ikan pindang adalah salah satu proses produksi untuk pengawetan ikan. Bab membahas cara membuat ikan pindang dengan memperhatikan: keuntungan pembuatan ikan pindang, peralatan dan bahan yang diperlukan, cara pembuatan serta perawatan produk.

51.
Judul : Buku praktis teknologi tepatguna dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan
Penerbitan : Subang[Jawa Barat]: Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C2-10
Abstrak : Buku ini membahas pendayagunaaan kacang tanah, pembuatan nata decoco, pembuatan keripik pisang dan singkong, membuat tempe dan gula kelapa, jamur merang, pembuatan keripik ubi jalar dan sari buah nanas, serta membuat ikan pindang. Selain itu di bahas pula, proses pembuatan salai nanas dan susu kedelai, bata merah, membuat genting dengan sistem manual, beternak lele dumbo dan ayam buras, pasca panen padi dan penetasan telor ayam dan itik dengan mesin penetas serta pembuatan makanan ikan. Semua ini di bahas dalam rangka meningkatkan pendaptan masyarakat pedesaan.

52.
Judul : Pembuatan ikan pindang
Sumber : Teknologi tepat guna di Kalimantan Tengah, Hal.193-200
Penerbitan : Subang: Balai Pengembangan TTG, LIPI, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C2-2
Abstrak : Dalam bab ini diuraikan komposisi ikan pindang; pembuatan pemindang ikan air garam, ikan pindang bawean, dan pindang duri lunak yang mencakup bahan-bahan, alat, dan proses pemindangannya.

53.
Judul : Pembuatan ikan pindang
Sumber : Liptan, No. 10B/KAN/AS/PSMTP/BIP-SB/94-95
Penerbitan : Padang: BIP Sumatera Barat, Departemen Pertanian, 1994
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A-38
Abstrak : Pemindangan sebagai salah satu proses untuk mempertahankan kesegaran ikan dapat dilakukan dengan cara pemindangan garam dan pemindangan air garam. Dalam brosur ini diterangkan dengan rinci bahan-bahan, peralatan, dan tahap-tahap pembuatan dari kedua cara pemindangan tersebut. Dijelaskan juga secara deskriptif kriteria ikan pindang yang bermutu baik.

54.
Judul : Pemindangan ikan dengan menggunakan briket batubara
Penulis : Hoetagaol, Theresia M.
Sumber : Bul. PMMR, 17 (76) 1997: 27-29
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-349
Abstrak : Pemindangan salah satu cara pengawetan ikan dan merupakan diversifikasi produk perikanan. Di tiap daerah caranya berbeda tergantung jenis, lama simpan, dan rasa sesuai selera konsumennya. Dalam artikel ini diterangkan cara pemindangan tersebut, meliputi penyiangan, pencucian, penyusunan dalam wadah, dan perebusan/pemindangan ikan. Diuraikan pula cara pembuatan dan peralatan tungku.

55.
Judul : Pindang ikan
Penulis : Ditjen Pembinaan dan Penggunaan Tnaga Kerja - ITB
Penerbitan : Bandung: PTP ITB, 1977, 26 hal.
Kode Panggil : 66
Abstrak : Tujuan pemindangan ialah untuk mengawetkan dan merubah rasa ikan sesuai dengan keinginan konsumen. Hampir semua jenis ikan dapat diawetkan dengan cara pemindangan. Ikan segar yang telah dibersihkan dimasukkan kedalam periuk kemudian masukkan merang setebal 1 cm lalu diatas ikan tersebut diberi merang setebal setengah senti meter demikian seterusnya.Pemberian garam 15 dari berat ikan lalu periuk diberi air secukupnya dan direbus. Lama perebusan 12 jam, air dalam periuk harus sampai habis. Setelah itu ikan pindang sudah dapat dikonsumsi. Jangan menyimpan ikan pindang ditempat yang lembab/basah, sebab ditempat tersebut ikan mudah busuk.

56.
Judul : Kerusakan Pada Ikan Pindang dan Upaya Penanggulannya
Penulis : Heruwati, Endang Sri
Penerbitan : Bogor: Departemen Pertanian, 1986, Hal. 57-60
Kode Panggil : 63
Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kerusakan pada ikan pindang dan upaya penanggulangannya. Metode yang dilakukan dengan proses pemindangan melalui jasad renik yang terdapat pada ikan yang pengolahannya dikerjakan dengan perebusan, pengukusan dan pengawetan. Dari ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa untuk jenis pindang garam yang berkadar air rendah dan berkadar air tinggi. Kerusakan terutama dihadapi adalah tumbuhnya jamur. Cara pengukusan membuat produk tampak lebih menarik daripada perebusan. Pengawetan ikan dalam larutan campuran sorbat kalium 1,5 dan asam sitrat 0,3 ternyata menurunkan bakteri. Penyimpanan ikan pindang paa suhu 3 derajad celsius ternyata apat memperpanjang masa simpan sampai 20 kali dibandingkan pada suhu 25-30 derajat celsius. Melihat beberapa cara yang dilakukan ternyata usaha memperpanjang masa simpan ikan belum dikaitkan dengan kerusakan secara spesifik dan lama masa simpan ikan.

57.
Judul : Proses Pembuatan Ikan Pindang
Penerbitan : Subang: Puslitbang Fisika Terapan-LIPI, 1990,Hal.9-16
Kode Panggil : 62
Abstrak : Pemindangan ikan air garam menggunakan ikan segar dan garam.Caranya yaitu penyiangan dan pemotongan;pencucian;penirisan;persiapan garam;penggaraman dalam besek.Penggaraman dilakukan dengan cara ikan dilumuri garam lalu diatur dalam besek;dasar besek dilapisi daun pisang;antara lapisan daun dan ikan diber garam serbuk;lapisan atas ditutup dengan daun pisang;besek ditutup dan disusun dalam sarangan kawat;diamkan 3 jam;siapkan larutan garam jenuh,didihkan lalu masukan sarangan kawat dan rebus selama 45 menit kemudian tiriskan.Pemindangan ikan garam dilakukan dengan cara ikan disiangi;dasr periuk dilapisi merang dan ditaburi garam;setiap lapisan ditaburi garam,periuk diisi air tawar sampai terendam dan permukaan lapisan diberi pemberat;rebus selama 1-2 jam;sisa air rebusan pertama dibuang lalu taburkan garam pada lapisan teratas;rebus kembali hingga air habis;periuk angkat dan dinginkan.Setelah dingin,periuk ditutup dengan daun jati.

58.
Judul : Pindang Ikan
Penulis : Pusat Teknologi Pembangunan ITB, BUTSI
Penerbitan : Bandung: 1977, hal.4-7
Kode Panggil : 66
Abstrak : Pada saat musim ikan, banyak sekali ikan tidak terjual hingga menjadi busuk. Untuk mengurangi kondisi demikian perlu diadakan usaha pengawetan tanpa mengurangi nilai gizinya.
Ada beberapa cara pengawetan ikan, dengan pengeringan, pemindangan, pengasinan dan pendinginan. Hampir semua jenis ikan dapat diawetkan dengan cara pemindangan. Hanya syaratnya ikan harus dalam keadaan segar, jernih, kenyal, insang merah jernih, sisik mengkilat, dan tidak berbau busuk. Peralatan yang diperlukan adalah periuk, merang/anyaman dan tungku. Proses pembuatannya bermula dari pembersihan ikan, kemudian penataan ikan didalam periuk, pemberian garam dan perebusan. (Hus).

59.
Judul Laporan :
Mempelajari kemungkinan penggunaan protamin ikan sebagai aditif makanan untuk meningkatkan daya awet pindang
Penulis : Nitibaskara, Rudy
Penerbitan : Bogor Institut Pertanian Bogor , Tahun Penerbitan : 1991 , Deskripsi Fisik : 120 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/0532
Deskriptor : /Food additives//Protamines//Salted fish/
ABSTRAK : Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi protamin dalam pengolahan pindang secara tradisional maupun modern serta mengetahui efek sinergis kombinasinya dengan aditif. Kalium sorbat dalam pengolahan pindang presto. Ikan pindang garam kembung (Rastrellger sp.) dibuat dengan cara merendam dalam larutan protamin selama 12 jam pada suhu 1-5 derajat C, kemudian dicampur garam sebanyak 20 persen (berat/berat) dan dimasak selama 5 jam. Setelah itu disimpan pada suhu kamar. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai uji organoleptik (penampakan, bau, konsistensi), kimiawi (total volatile nitrogen, thiobarbutiric acid, kadar air) serta mikrobiologis (total plate count) lebih baik daripada yang diolah tanpa protamin. Hasil optimal diperoleh dengan konsentrasi protamin sebesar 0,4 persen. Ikan pindang presto dibuat dengan cara merendam dalam larutan garam 20 persen (berat/volume) serta penambahan protamin 2 persen dengan kalium sorbat 0,5 persen (berat/berat), kemudian dimasak dalam autoclav selama 30 menit pada suhu 100 derajat C. Setelah itu dikeringkan selama 30 menit dan dikemas secara vakum dalam kantung-kantung plastik. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai uji organoleptik, kimiawi, dan mikrobiologis lebih baik daripada pindang yang diolah tanpa protamin. Pindang yang diolah dengan protamin mempunyai daya awet yang paling baik dan masih dapat diterima oleh panelis sampai akhir masa simpannya (4 minggu). Pindang yang diolah dengan campuran protamin-kalium sorbat ditolak oleh panelis pada minggu ke-4.
Jadi tidak ada efek sinergis antara protamin dengan kalium sorbat. Pindang yang diolah tanpa protamin atau kombinasi protamin-kalium sorbat sudah ditolak oleh panelis pada minggu ke-2 penyimpanan

60.
Judul Laporan : Teknik meminimalkan kadar histamin dalam pembuatan ikan pindang dan ikan peda: laporan penelitian
Penulis : SuliantariKoswara, SutrisnoAstawan, Made
Penerbitan : Bogor Institut Pertanian Bogor , Tahun Penerbitan : 1993 , Deskripsi Fisik : 44 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/1125
Deskriptor : /Histamines//Saltwater fishes/
ABSTRAK : Pembuatan ikan pindang dan ikan peda menggunakan modifikasi cara yang diperoleh dari lapangan (penelitian pendahuluan). Untuk ikan pindang digunakan konsentrasi garam (20 dan 25 persen), lama pemasakan (30, 60, dan 90 menit), lama penyimpanan (0 dan 2 hari) serta cara penyimpanan (dibungkus dan dibiarkan terbuka). Sedangkan untuk ikan peda digunakan konsentrasi garam (20, 25, 30, 35 persen), lama penyimpanan (0, 3, 6, 9, 12 hari), lama fermentasi (5 hari), dan cara penyimpanan (dibuka dan dibungkus). Diperoleh hasil bahwa banyaknya garam yang ditambahkan dalam pembuatan pindang menurunkan kadar histamin, lemak, Trimetil amin (TMA), abu, daya cerna protein in vitro dan kadar Total Volatile Nitrogen (TVN). Sementara pada ikan peda, pada umumnya kebalikannya, kecuali untuk histamin. Pada ikan pindang, lama penyimpanan akan meningkatkan kandungan histamin, TVN, TMA, kadar garam, dan kadar protein tetapi semakin lama akan menurunkan kadar air. Sedang pada ikan peda, lama penyimpanan akan meningkatkan kandungan histamin, protein serta TVN dan menurunkan TMA. Lama pemasakan akan menurunkan kandungan histamin, lemak, dan protein tetapi dapat meningkatkan kandungan abu dari produk. Kandungan lemak dan protein optimum diperoleh dengan waktu pemasakan 60 menit. Dari hasil analisa kandungan histamin maka produk ikan pindang dan ikan peda yang dilakukan dalam penelitian lebih baik dari yang ada di pasaran

61.
Judul Laporan : Mengetahui kualitas dan tingkat pencemaran Escherichia coli pada ikan pindang yang dijual di beberapa pasar di Surabaya
Penulis : Sudarno
Penerbitan : Surabaya Universitas Airlangga , Tahun Penerbitan : 1992 , Deskripsi Fisik : 65 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/1203
Deskriptor : /Fishery products//Escherichia coli/
ABSTRAK : Penelitian dilakukan di laboratorium: Bateriologi, mikologi, dan makanan ternak Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Penelitian menggunakan sampel ikan pindang sebanyak 60 ekor dengan jenis ikan layang dan ikan tongkol. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial. Data diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil. Disimpulkan bahwa kualitas ikan pindang pada umumnya baik, meskipun masih ada yang tercemar Escherichia Coli.

62.
Judul Laporan : Pengaruh bermacam-macam bahan pengawet terhadap mutu ikan pindang : laporan penelitian
Penulis : Sri Kustuti
Penerbitan : Jember Fakultas Pertanian Universitas Jember , Tahun Penerbitan : 1985 , Deskripsi Fisik : 27 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/3460

63.
Judul Laporan :
Studi tentang kemungkinan pemanfaatan limbah pindang ikan tongkol di Desa Kusamba Kecamatan Dawan Kabupaten Dati II Klungkung : laporan penelitian
Penulis : Yamasuta, I Gusti Putu
Penerbitan : Denpasar Universitas Udayana , Tahun Penerbitan : 1992 , Deskripsi Fisik : 17 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 94/4283

64.
Judul Laporan :
Pengujian mutu pindang ikan tongkol sebagai langkah pertama menjaga keamanan konsumen: laporan penelitian
Penulis : Buda, K.Jamasuta, G.P.
Penerbitan : Denpasar Universitas Udayana , Tahun Penerbitan : 1994 , Deskripsi Fisik : 23 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 95/0651
Deskriptor : /Tuna//Quality/
ABSTRAK : Sampel ikan pindang tongkol diambil dari pasar Badung, Sanglah, dan Kreneng pada pagi hari dari pukul 07.00-09.00. Parameter yang diamati adalah total bakteri, faecal coliform, pengujian E. coli, Trimethylamine, total volatils bases, dan amoniak. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa beban bakteri, total faecal coliform, dan E. coli jauh melebihi jumlah maksimal total bakteri untuk produk ikan dan udang olahan. Total basa yang mudah menguap dan amoniak pada daging pindang cukup tinggi. Ikan pindang tongkol kurang layak untuk dikonsumsi.
Disarankan agar pada pembuatan pindang perlu diperhatikan persyaratan higiene, kualitas, dan kuantifikasi bahan

65.
Judul Laporan : Pengaruh konsentrasi garam yang berbeda terhadap mutu ikan pindang: laporan penelitian
Penulis : Widiastuti, Irawati MeiSuwastika, I NengahTobigo, Desiana Trisnawaty
Penerbitan : Palu Fakultas Pertanian Universitas Tadulako , Tahun Penerbitan : 1997 , Deskripsi Fisik : 41 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 97/2275
Deskriptor : /Salted fish//Fishery products//Quality//Preservation/
ABSTRAK : Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah kadar garam (0, 10, 20, 30, 40 persen) dan lama penyimpanan (1, 2, 3, 4 minggu). Variabel yang diamati adalah mutu pindang dengan parameter TPC (Total Plate Count) dan mutu organoleptik yang meliputi kenampakan, bau, rasa, konsistensi, lendir, dan jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kadar garam berpengaruh nyata terhadap jumlah TPC tetapi belum menunjukkan pengaruh terhadap nilai organoleptik. Semakin tinggi kadar garam, jumlah mikroba per gram akan semakin menurun. TPC yang terhitung berkisar antara 3,6 x 10 pangkat 3 - 1,9 x 10 pangkat 6 mikroba/g. Lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap TPC dan nilai organoleptik.
Semakin lama disimpan, jumlah mikroba semakin meningkat, nilai organoleptik semakin menurun. Penggaraman sampai 40 persen dapat memberikan mutu yang baik pada ikan pindang sampai lama penyimpanan 6 hari. Penyimpanan lebih dari 6 hari, mutu ikan pindang sudah tidak baik dan tidak layak untuk dikonsumsi. Pemakaian garam di atas 40 persen masih dimungkinankan karena penggaraman sampai 40 persen masih belum berpengaruh terhadap nilai organoleptik. Selain itu peningkatan penggunaan garam akan semakin memperpanjang daya simpan ikan pindang

66.
Judul Laporan : Diversifikasi hasil olahan ikan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan di Kodia Semarang: studi kasus pada home industry ikan asap dan ikan pindang: laporan penelitian
Penulis : Thomas, PartonoSunarto, St.Sugiyanto, R.
Penerbitan : Semarang Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semarang , Tahun Penerbitan : 1998 , Deskripsi Fisik : 55 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 98/0266
Deskriptor : /Fish industry//Smoked fish//Farm income/
ABSTRAK : Populasi penelitian adalah pengrajin ikan asap dan ikan pindang keluarga nelayan di Kodya Semarang. Pengrajin ikan asap dipilih 35 orang dengan acak kuota, sedangkan pengrajin ikan pindang 10 orang dengan sengaja. Variabel yang diungkap adalah produksi ikan asap dan ikan pindang, modal kerja dan satuan jam kerja yang digunakan, peluang dan hambatan dalam produksi. Data dikumpulkan dengan wawancara dan observasi partisipasi menggunakan pedoman wawancara dan cek list, kemudian dianalisis menggunakan metode regresi berganda untuk data kuantitatif dan analisis SWOT untuk data kualitatif. Temuan yang diperoleh adalah produksi ikan asap dan ikan pindang di Kodya Semarang dipengaruhi oleh jumlah modal kerja dan satuan jam kerja. Pengaruh kedua variabel tersebut secara bersama-sama terhadap produksi ikan asap adalah 98 persen, sedangkan terhadap produksi ikan pindang 99 persen. Hambatan yang dirasakan pengrajin adalah modal yang relatif kecil, sulitnya mendapatkan pinjaman dari bank pemerintah, dan harga bahan baku yang setiap saat berubah-ubah. Faktor pendukungnya adalah hasil produksi setiap hari terserap di pasaran serta pengalaman pengrajin yang cukup. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan untuk meningkatkan peran organisasi seperti koperasi pengolah ikan serta kelompok tani dan nelayan dalam penanganan masalah bahan baku serta mengusahakan pemasaran bersama-sama. Campur tangan Departemen Perindustrian dan Dinas Perikanan tetap diteruskan dalam rangka menjaga mutu produk olahan ikan asap dan ikan pindang, serta pengawasan terhadap bahan baku ikan yang masih layak diolah

67.
Judul Laporan : Peningkatan nilai tambah pengolahan ikan pada industri kecil pangan ikan pindang: suatu kasus pada industri rumah tangga ikan pindang di Desa Cipagalo, Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Dati II Bandung: laporan penelitian
Penulis : Karyani, TutiRakhmawati, ErnaJuwendah, Endah
Penerbitan : Bandung Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran , Tahun Penerbitan : 2000 , Deskripsi Fisik : 59 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/0741
Deskriptor : /Fish processing//Food industry//Salted fish/
ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan antara lain untuk mengetahui 1) gambaran kegiatan operasional dari pembuatan pindang ikan, 2) besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan ikan menjadi pindang, 3) besarnya penyerapan tenaga kerja dan kontribusi industri rumah tangga pindang ikan terhadap pendapatan keluarga. Metode yang digunakan ialah survei dengan sampel 30 perajin pindang ikan yang dipilih berdasarkan teknik acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Jenis ikan yang sering digunakan sebagai bahan baku ialah ikan tongkol besar, tongkol kecil, bandeng, layang dan sarden. Perajin memperoleh bahan baku tersebut dari bandar ikan desa atau dari Pasar Induk Caringin dengan sistem pembayarannya 'ngayuh' atau 'ngaleper' (pembayaran dilakukan setelah pindang ikannya terjual), 2) hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa pengolahan 1 kg ikan tongkol besar memberikan nilai tambah Rp 899,04, tongkol kecil Rp 1.536,7, bandeng Rp 1.513,11, layang Rp 1.303,4 dan sarden Rp 418,77. Dengan demikian nilai tambah terbesar terjadi pada ikan tongkol kecil karena harga pindangnya lebih tinggi dibanding ikan lainnya, sedangkan nilai tambah pindang sarden paling rendah karena harga pindangnya relatif lebih murah dibandingkan dengan ikan lainnya, padahal ongkos proses produksinya relatif sama, 3) rata-rata kegiatan pengolahan ikan ini dapat menyerap 2-5 orang tenaga kerja, atau 70,64 hari orang kerja (HOK), 4) kontribusi pendapatan dari kegiatan industri pengolahan ikan terhadap pendapatan keluarga sangat besar yaitu 95 persen. Hal ini disebabkan pada saat penelitian dilaksanakan, ada beberapa anggota keluarga responden yang telah kehilangan sumber penghasilan lain karena terkena pemutusan hubungan kerja. Mengingat potensi yang cukup besar tetapi kurang dukungan dalam pembinaan dan dana, maka disarankan agar instansi terkait memberikan pembinaan teknologi agar kualitas hasil pengolahan pindang ikan ini lebih baik dan tahan lama. Pembinaan manajemen juga diperlukan sehingga perajin akan mampu memperhitungkan harga pokok dan harga jualnya secara lebih tepat. Disarankan pula agar pemerintah memberikan bantuan modal dalam bentuk kredit lunak bagi para perajin yang selama ini tidak bisa melepaskan diri dari kredit para bandar ikan

68.
Judul :
Konsensus standar pertanian Indonesia tentang pindang ikan, terasi danpetis udang
Judul terjemahan : Indonesian agricultural standards for salted fish and terasi and petisshrimp pastes
Sumber : Ayam Telur, 16 (1) 1986: 16-17
Tahun Penerbitan : 1986
Deskriptor : Fish products ; Product standards ; Fermentation

69.
Judul :
Tanggapan masyarakat terhadap pemasaran ikan pindang (kasus Jakarta, Semarang dan Surabaya)
Sumber : Majalah BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) : (53) 1993: 59-66
Penulis : Kasiran
Tahun Penerbitan : 1993
Deskriptor : Marketing ; Boiled fish
Abstrak : This study assess the public response toward the boiled fishmarket, by observing the number of consumers, reason to buy, placewhere they buy it, type of fish and the reason that public do notwant to buy. The objective is to obtain a view about market anddemand for boiled fish, which can be hoped as an input fordevelopment of boiled fish production.The result of the studyshows that 87.70 percent of respondents ever bought boiled fish. Themain reason stated by the consumers is, because of the tasty ofboiled fish. Mobile retailer in that area is the place that peoplelike to buy. Whereas, the boiled fish preferably chosen is male fromfrigate mackerel/Auxis sp. ("tongkol fish").

70.
Judul : Pemanfaatan kaldu pindang ikan lemuru pada pembuatan kecap ikan
Judul terjemahan : The use of salted "Lemuru" broth on fish sauce production
Sumber : Majalah Ilmiah Universitas Udayana : 20 (37) 1993: 42-51
Penulis : Buda, K.
Tahun Penerbitan : 1993
Deskriptor : Fish products ; Sauces
Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari penambahan kaldu pindang ikan lemuru (sardinella longiceps) pada pembuatan kecap ikan.
Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok, uji perbandingan jamak dan uji penerimaan. Perlakuan yang diberikan terdiri dari: 1. 90 persen ikan lemuru + 10 persen kaldu pindang; 2. 80 persen ikan lemuru + 20 persen kaldu pindang; 3. 70 persen ikan lemuru + 30 persen kaldu pindang. Jumlah garam yang digunakan dan rasionya dengan ikan adalah 2:3. Hasil yang didapat dari penelitian adalah: 1. Bakteri total kecap yang paling rendah didapatkan pada kecap yang dibuat dengan menggunakan 10 persen kaldu dengan total solid lebih tinggi dibandingkan dengan kecap yang dibuat dengan menggunakan 30 persen kaldu. 2. Warna kecap yang pada pembuatannya ditambahkan kaldu pindang lebih muda, bau kurang aromatis dan rasanya kurang enak jika dibandingkan dengan kecap lemuru pembanding.

71.
Judul : Hubungan keadaan kimiawi dan mikrobiologik ikan pindang naya pada penyimpanan suhu kamar dengan sifat organoleptiknya
Judul terjemahan : Chemical, microbiological, and organoleptic characteristics relations of salt-boiled fish during room temperature storage with its organoleptic properties
Sumber : Agritech : majalah ilmu dan teknologi pertanian : 15 (1-3) 1995: 19-23
Penulis : Hadiwiyoto, Suwedo
Tahun Penerbitan : 1995
Deskriptor : Food storage ; Room temperature ; Organoleptic properties ; Salted fish

72.
Judul :
Mempelajari metode reduksi kadar histamin dalam pembuatan ikan pindang tongkol (Euthynus affinis).
Judul terjemahan : Study on the methods of reduction of histamine content in salted fish (Euthynus affinis) processing.
Sumber : Buletin Teknologi & Industri Pangan : 5 (3) 1994: 44-49
Penulis : Suliantari ; Koswara, Sutrisno ; Danur, I.A. Irastina
Tahun Penerbitan : 1994
Deskriptor : Salted fish ; Euthynus affinis ; Histamine

73.
Judul :
Pengaruh pemberian es dan garam pada bahan mentah, terhadap daya awet hasil pindang ikan layang (Decapterus macrosoma).
Judul terjemahan : Efect of ice and salt given in raw material, on durable capacity of salted fish (Decapterus macrosoma)
Sumber : Buletin Penelitian BIAM : 11 (27) 1995: 11-22
Penulis : Pattiasina N.
Tahun Penerbitan : 1995
Deskriptor : Salted fish ; Decapterus macrosoma ; Shelf life ; Flying fish ; Fish preservation
Abstrak : The fresh flying fish (Decapterus macrosoma) after undergone washing with clean water, was devided into 3 groups, namely; A0 = fish without salt and ice treatment; A1 = fish treated with ice; A2 = fish treated with salt. The above portion/group (treated products) after being let for 6 hours, were then processed as pindang. Results on analyses of variance showed that raw material handling and storage time had very significant effect on subjective as well as objective parameters, except for the moisture content, method of handling and storage time showed no significant effect. While for interaction of handling method and storage time on taste, moisture content, salt content and TPC parameters showed significant effect. Except for appearance, odor and texture showed no significant effect. (Pengarang)

74.
Judul :
Pengaruh cara dan lama pemasakan terhadap karakteristik pindang ikan lemuru.
Judul terjemahan : Effect of duration and cooking method on the characteristics of "pindang lemuru"
Sumber : Gitayana: majalah ilmiah teknologi pertanian : 2 (2) 1996: 5-11
Penulis : Jamasuta, I Gst.Pt. ; Permana, I Dw.Gd. Mayun ; Astawa, I Bgs. Puja
Tahun Penerbitan : 1996
Deskriptor : Salted fish ; Sardinella longiceps ; Food processing
Abstrak : The dressing "lemuru" (Sardinella longiceps) was soaked for 1 hour in 4 persen acetic acid solution. The result showed that moisture content and total bacteria of "pindang lemuru" processed by boiling not higher than processed by steaming, while the salt content, the appearance and its acceptability was lower. The length of time of cooking reduce moisture content and total bacteria and on the other side increased its salt content. Cooking time layer more than 25 minutes decreased its the appearance and its general acceptability. The time and cooking methods have no effects on pH of "pindang lemuru".

75.
Judul : Penentuan masa simpan ikan kembung (Rastrelliger sp.) pindang dengan metoda akselarasi simulasi komputer.
Judul terjemahan : Determination of storage length on pindang fish of striped mackerel, Rastrelliger sp., with acceleration simulation computer methods
Sumber : Jurnal Ilmu Perikanan Tropis
Penulis : Asikin, Andi Noor
Tahun Penerbitan : 2001
Deskripsi Fisik : 1 (1) 2001: 35-42
Deskriptor : /Rastrelliger//Storage//Computer simulation/
DDC : 664
Abstrak : The aims of the study was to determine the length of storage pindang fish of striped mackerel (Rastrelliger sp.) on conditions of different temperature. There are three treatment of storage temperature namely 28derajatC (ambient), 35derajatC and 40derajatC with the study parameters were water content, TPC, TVB, and organoleptic. The result study indicated that the more storage temperature higher the lower storage length of pindang fish. (Pengarang)

76.
Judul : Ikan pindang, penyumbang gizi yang handal bagi masyarakat
Sumber : Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional: prosiding, Jakarta, 9-11 Jun 1995
Penulis : Saleh, Mohammad ; Sri Heruwati, Endang
Tahun Penerbitan : 1995
Deskripsi Fisik : 5 hal.
Deskriptor : /Salted fish//Nutritional value/
Kode Panggil : 641 Wid p

77.
Judul :
Kandungan nutrisi pindang ikan, khususnya asam lemak omega-3 di daerah Jawa
Sumber : Widyakarya Nasional Khasiat Makanan Tradisional: prosiding, Jakarta, 9-11 Jun 1995
Penulis : Sunarya ; Fitriati, Mutidah
Tahun Penerbitan : 1995
Deskripsi Fisik : 8 hal.
Deskriptor : /Salted fish//Omega-3 fatty acids/
Kode Panggil : 641 Wid p

78.
Judul :
Pemanfaatan lengkuas (Alpinia galanga L. Swartz) untuk mengawetkan ikan pindang tongkol (Euthynnus pelamis L.)
Judul terjemahan : The usage of galangale (Alpinia galanga L. Swartz) to preserve "pindang tuna" fish (Euthynnus pelamis L.)
Sumber : Biota : jurnal ilmiah ilmu-ilmu hayati
Penulis : Atmodjo, Kianto ; Aida, Yuniarti ; Mursyanti
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 8 (1) 2003 : 33-38
Lokasi : maj
Deskriptor : Foods ; Fish products ; Tuna ; Alpina galanga ; Pindang
DDC : 641

79.
Judul :
Tinjauan sifat fisik dan kadar timbal (Pb) pada pindang ikan yang dikemas dengan koran dan non koran
Judul terjemahan : The physical nature and Pb's rate of preserved fish wrapped and unwrapped by newspaper
Sumber : Nutrisia
Penulis : Ismail, Elza ; Prasetyo, Endri ; Waluyo
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 7 (1) 2006: 26-30
Lokasi : maj
Deskriptor : Preserved foods ; Fish ; Lead ; Packaging materials ; Yogyakarta
DDC : 664
Abstrak : Background: Every production process of preserved fish have the risk of contamination, especially contamination of heavy metal Lead (Pb). Sources of contamination can come from air, packing, textile color and industrial waste disposal. Newspaper, which is often used to wrap food, has been detected contain Lead. According to the Recommend of Director General of POM No.03725 B/SKNII/1999, the treshold value of heavy metal contamination (Pb) is 2 ppm. Objective: To know the rate of contamination, the difference of physical nature of preserved fish which was wrapped by newspaper, put on newspaper layer in a basket and without being pocked; and to know the influence of rate of Pb to its structure. Method: The study was a crossectional. The sample were preserved fish sold by different seller in Pasar Gamping, Sleman, Yogyakarta. The preserved fish was pocked by newspaper (salted fish), put on newspaper layer in a basked (tuna fish), and without being pocked. The data analysis of the study was conducted descriptively and analytic with statistical test "Independent Samples T- Test". Result: The physical nature of preserved fish wrapped by newspaper, put on newspaper layer in a basket, and without being pocked, turns to whitish yellow, whitish grey. It produces spesific smell and has typical teste. The intacity and its texture is from 0,138 0,229 mm/g/second. Rate of Pb in preserved fish ranges from 1,505 10,835 ppm. Based on statistical analysis, texture with packing obtains the value of p=0,856, rate of Pb with packing is p=0,726. The relation of Pb with texture is 0,800. Conclusion: 1 ) The average contamination of Pb in preserved fish wrapped by newspaper was 3,70 ppm; put on newspaper layer in a basket was 3,29 ppm; and without being pocked was 8,78 ppm. 2) There were no difference in physical nature of preserved fish wrapped by newspaper, put on newspaper layer in a basket, and withour being pocked. 3) The rate of Pb did not influence the structure of preserved fish wrapped by newspaper, put on newspaper layer in a basket and without being pocked (Pengarang)

80.
Judul : Prospek teknologi iradiasi dalam mendukung pengembangan agroindustri ikan pindang
Judul terjemahan : Prospect of irradiation technology in supporting smoked-fish agroindustry development
Sumber : Sainteks
Penulis : Kadir, Idrus
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : 12 (2) 2005: 113-122
Lokasi : maj
Abstrak : Ikan pindang merupakan salah satu produk olahan ikan tradisional yang banyak diproduksi sebagai produk agroindustri ikan, utamanya di sepanjang Pantai Utara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ikan pindang memiliki nilai gizi cukup tinggi karena merupakan salah satu sumber protein, lemak dan karbohidrat. Namun demikian, sebagai produk hasil perikanan, ikan pindang tidak memiliki waktu simpan yang cukup lama atau perishable product sehingga peningkatan produksinya lambat atau bahkan cenderung menurun dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, diperlukan teknologi alternatif yang dapat memperpanjang masa simpan ikan pindang tanpa mengurangi kualitas higienik dan gizinya. Salah satu teknologi yang memiliki keunggulan dalam mempertahankan kualitas hasil perikanan adalah teknologi iradiasi gamma. Di Indonesia, iradiasi bahan pangan hasil perikanan telah diizinkan digunakan untuk produk ikan kering, udang beku dan paha kodok. Izin penggunaan iradiasi untuk bahan pangan sangat tergantung pada kebutuhan pengguna yang memerlukannya.

81.
Judul : Penggunaan arang untuk mengurangi kadar histamin ikan pindang tongkol batik (Euthynnus affinis)
Judul terjemahan : The use of charcoal to reduce histamine content in boiled salted eastern little Tuna (Euthynnus affinis)
Sumber : Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Penulis : Subaryono ; Ariyani, Farida ; Dwiyitno
Tahun Penerbitan : 2004
Deskripsi Fisik : 10 (3) 2004: 27-34
Lokasi : maj
Abstrak : Penelitian penambahan arang pada proses pemindangan ikan tongkol batik (Euthynnus affinis) untuk menurunkan kadar histamin sudah dilakukan. Bahan baku yang digunakan dibiarkan semalam pada suhu kamar untuk meningkatkan kadar histaminnya. Konsentrasi arang yang ditambahkan dalam proses pemindangan sebesar 1, 3 dan 5 persen dari bobot ikan. Parameter yang diamati meliputi kadar air, kadar histamin, kadar TVB, organoleptik, jumlah bakteri pembentuk histamin, kadar protein dan kadar lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 5 persen arang dalam proses pemindangan dapat menurunkan kadar histamin pindang dari 140,5 mg/ 100 g bahan menjadi 88,6 mg/100 g bahan. Perlakuan ini juga menurunkan angka TVB produk dari 34,4 mgN/100 g bahan menjadi 28,0 mgN/100 g bahan pada penambahan 5 persen arang. Selain itu perlakuan penambahan arang pada konsentrasi 3 persen atau lebih dapat meningkatkan nilai penampakan dan mampu menghilangkan rasa gatal yang diakibatkan oleh keberadaan histamin pada produk.

82.
Judul : Perubahan mutu pindang ikan tongkol (Eutynnus Sp.) selama penyimpanan pada penambahan bahan antimikroba dan antioksidan.
Judul terjemahan : Quality changes of boiling tuna fish (Eutynnus Sp.) during storage on added with antimicrobe and antioxidant agent.
Sumber : Jurnal Agroteknologi
Penulis : Sukatiningsih ; Giyarto ; Neran ; Noviyanti, Dian
Tahun Penerbitan : 2007
Deskripsi Fisik : 1 (1) 2007: 17-24
Lokasi : maj
Deskriptor : Fish as food ; Preservation ; Storage ; Eutynnus ; Antimicrobials ; Antioxidants
DDC : 664

83.
Judul :
Proses pembuatan alat pemasak ikan pindang dari baja anti karat di Desa Tambaksari Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal
Sumber : Prosiding
Penulis : Kusumayanti, Heny ; Broto, Wisnu
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : Hal. A01.1-3
Lokasi : umu
Deskriptor : Fish processing ; Salted fish ; Stainless steel ; Fish preservation ; Kendal, Kabupaten
Kode Panggil : 660.28423 Sem p

84.
Judul :
Perlakuan perendaman dalam larutan asam untuk menghambat perkembangan histamin pada pindang ikan lisong (Scomber australasicus CV)
Judul terjemahan : Soaking treatment in acids solution to retard histamine development on boiled slimy mackerel (Scomber australasicus CV)
Sumber : Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia
Penulis : Dwiyitno ; Ariyani, Farida ; Kusmiyati, Teti ; Harmita
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : 11 (8) 2005: 1-8
Lokasi : maj
Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh perlakuan perendaman dalam larutan asam (sitrat dan laktat) pada ikan sebelum dilakukan pemindangan terhadap kandungan histamin pindang ikan lisong (Scomber australasicus CV). Pada penelitian ini ikan direndam dalam larutan asam sitrat dan asam laktat pada pH 4 dengan variasi lama perendaman 15, 30 dan 45 menit. Selanjutnya ikan dipindang dalam larutan garam 15 persen selama 30 menit. Parameter yang diamati meliputi kadar air, histamin, jumlah bakteri pembentuk histamin, Total Volatile Base (TVB) dan organoleptik. Perendaman dalam larutan asam baik sitrat maupun laktat berpengaruh nyata terhadap kandungan histamin, jumlah bakteri pembentuk histamin dan TVB tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, pH ikan serta nilai organoleptik. Waktu perendaman berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati yaitu semakin lama waktu perendaman, kandungan histamin, jumlah bakteri pembentuk histamin dan TVB ikan pindang semakin rendah.

85.
Judul : Kajian masa simpan pindang botol ikan mas (Cyprinus carpio) ditinjau dari lama waktu pengukusan yang berbeda
Judul terjemahan : Effect of the different cooking time on the daily storage of the "Pindang" of bottled fish
Sumber : Journal of Tropical Fisheries
Penulis : Aryani ; Rario
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 1 (1) 2006: 87-97
Lokasi : maj
Abstrak : Penelitian ini mempelajari pengaruh lama waktu pengukusan terhadap kualitas kimia, mikrobiologi dan organoleptik pindang botol ikan mas (Cyprinus carpio). Secara statistik percobaan dilakukan dengan menerapkan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor yaitu lama pengukusan dan masa simpan. Lama pengukusan ditetapkan yaitu selama 2 dan 3 jam. Sementara lama penyimpanan ditetapkan masing-masing 0, 3, 5 ha 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pengukusan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar air, TPC dan organoleptik. Lama pengukusan terbaik adalah 3 jam, sedangkan lama waktu simpan adalah 0 hari.

Dokumen lengkap, hubungi:

PDII-LIPI
Telp. 021-7560537
E-mail: pdiiserpong@yahoo.com