Minggu, 08 Agustus 2010

BONSAI / POHON MINI

Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS


Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing


1.

Judul Buku : Bonsai : budidaya, pasca panen, pengenalan obyek, bisnis dan prospek pemasaran : kumpulan kliping
Penerbit : [Jakarta]: Pusat Informasi Pertanian Trubus, 1993.
Deskripsi Fisik : 119 hal.
Lokasi : ref
Kode Panggil : Bon


2.

Judul Buku : Bonsai : mengenal bonsai, jenis tanaman untuk bonsai, teknik membuat bonsai, perawatan bonsai, peluang bisnis : bundel kliping
Penerbit : Jakarta: Pusat Informasi Pertanian Trubus, 1994.
Deskripsi Fisik : 196 hal.
Lokasi : kli
Kode Panggil : Bon
Subjek : Bonsai


3.

Judul : Membuat bonsai berbuah
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1997
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai merupakan tanaman berukuran kerdil yang ditanam dalam wadah terbatas seperti pot. Buku praktis ini menyajikan teknik membonsai tanaman secara umum dan teknik khusus yang perlu dilakukan agar bonsai mampu berbuah.


4.

Judul : Bonsai : cara membuat dan merawat pohon mini
Penulis : Sigit, Sugito
Penerbitan : Jakarta: Gramedia, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Buku ini membahas secara rinci ciri-ciri bonsai, ukuran, gaya dan bentuk, serta pasaran bonsai di Jakarta. Dibahas juga cara membuat bonsai, penanaman, pemeliharaan, memperoleh bakal bonsai, serta memperbanyak bonsai melalui stek, cangkokan, okulasi, dan enten. Sebagai penutup diulas pengalaman penulis dalam berburu bonsai di alam bebas.


5.

Judul : Tanaman hias ruangan
Penulis : Wianta, Intan Kirana
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1983
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : T-1
Abstrak : Diuraikan tentang langkah-langkah pemeliharaan tanaman hias ruangan meliputi persiapan media, penyiraman, pemupukan, dan penjagaan kesehatan tanaman . Dibahas juga faktor-faktor yang perlu diperhatikan bila menempatkan tanaman hias ini dalam ruangan, perlakuan ekstra yang harus diberikan, serta jenis-jenis tanaman hias dan bonsai. Pada akhir buku disertakan indeks nama Latin dan Indonesia
berbagai tanaman hias.


6.

Judul : Bonsai
Sumber : Tanaman hias ruangan, Wianta, Intan Kirana, Hal. 41
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1983
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : T-1
Abstrak : Bonsai adalah pohon kerdil yang ditanam dalam pot yang dangkal. Bab ini menguraikan tentang pengelompokan bonsai yaitu berdasarkan tinggi dan bentuk pohonnya, material tanaman dan alat yang digunakan untuk membuat bonsai, serta prosedur untuk membentuk bonsai.

7.

Judul : Bunga dan tanaman hias
Sumber : Seri komoditi eksport pertanian: tanaman pangan dan hortikultura, Nazarudin, Hal.106-127
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : B-12
Abstrak : Eksport bungan dan tanama hias tidak lepas dari beberapa masalah.Artikel ini mengulas tentang kendala yang dihadapi disamping penjelasan tentang bentuk dan gambaran eksport bunga dan tanaman hias yang dilengkapi dengan alamat eksportir dan importir.


8.

Judul : Kiat merawat bonsai agar tampil prima
Penulis : Luwiharto, Elly
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Merupakan buku petunjuk perawatan bonsai. Aspek yang dibahas meliputi pengenalan berbagai macam bonsai, cara penanaman, cara memperoleh bahan dan perlengkapan, gaya, pemeliharaan serta pembentukkan bonsai. Dilengkapi gambar.


9.

Judul : Pohon manggis bonsai cepat berbuah
Sumber : Suara Karya, 26 Jan. 1994. Hal. VII (dalam : Kumpulan kliping manggis : budidaya & peluang bisnis. Jakarta, PIP Trubus, s.a. Hal. 1-2)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Man
Abstrak : Para ahli tanaman agribisnis berupaya memperpendek masa berbuah manggis dengan cara membuat bonsai, mengingat buah ini termasuk langka, disukai orang, dan mahal. Artikel membahas cara perbanyakan tanaman manggis, perawatan, dan pemilihan tanah tempat tumbuh yang baik untuk bonsai manggis.


10.

Judul : Kinetin dan adenin meningkatkan keberhasilan perbanyakan dengan sambung pucuk pada manggis (Garcinia mangostana)
Penulis : Surarjono, H. Hendro
Sumber : Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 11 (5) 1989 (dalam : Kumpulan kliping manggis : budidaya & peluang bisnis. Jakarta, PIP Trubus, s.a. Hal. 72-73)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Man
Abstrak : Artikel menguraikan pemberian zat tumbuh, yaitu kinetin dan adenin pada sistem perbanyakan tanaman manggis. Diuraikan cara pemberian zat tumbuh tersebut, yaitu dengan cara mengoles pada cabang entres dan sekitar bidang sambungan entres. Keberhasilan sitem tergantung pada kondisi lingkungan.


11.

Judul : Seni bonsai lanjutan
Penulis : Tim Penulis PS
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Buku petunjuk bagi penanam, pedagang, dan penggemar bonsai ini menguraikan mengenai pengenalan bonsai, alat, bahan dan media, jenis tanaman, bakalan dan koreksi bakalan bonsai. Dilanjutkan dengan teknik membuat bonsai secara umum, perawatan dan teknik pembuatan lanjutan, pembuatan berdasarkan jumlah batang, pohon, gaya, dan gaya kombinasi, serta penilaian bonsai, diakhiri dengan penjelasan tentang asosiasi penggemar bonsai Indonesia.


12.

Judul : Mengenal bonsai
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 7-12
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Bonsai dapat dikenali melalui ciri-cirinya, yaitu ukuran yang relatif kecil, bentuknya natural, dan umumnya tua atau tampak tua. Selain itu, hal yang khas dari bonsai aalah gayanya, ada gaya tegak lurus, tegak berliku, menggantung, dan miring.


13.

Judul : Alat, bahan, dan media [Bonsai]
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 13-27
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Selain membutuhkan kecintaan, jiwa seni, dan perawatan, untuk membuat bonsai juga diperlukan alat-alat yang memadai untuk membuat dan merawat bonsai, pot yang serasi yang akan menunjang keindahan, meja atau tempat memajang, dan media tanam yang mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.


14.

Judul : Bakalan bonsai
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 46-58
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Bakalan bonsai banyak yang diambil langsung dari alam, sehingga dapat merusak keseimbangan lingkungan. Untuk menanggulangi hal tersebut, bakalan dapat dihasilkan/dibuat dengan cara perbanyakan tanaman. Hal ini dapat dilakukan melalui penyemaian, stek, cangkok, okulasi, dan enten.


15.

Judul : Koreksi bakalan bonsai
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 59-74
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Pada bab ini diuraikan tentang kesalahan-kesalahan yang terjadi pada bentuk bakalan bonsai, contohnya cabang tumbuh sejajar, ke atas, ke bawah, dll. Dijelaskan pula cara memperbaiki kesalahan yang terjadi, contohnya pada cabang muda, dewasa, dan pangkal batang.


16.

Judul : Teknik membuat bonsai secara umum
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 75-95
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Pada bab ini dijelaskan beberapa hal mendasar yang dilakukan dalam pembuatan bonsai secara umum. Aspek yang dibahas adalah pemotongan dan pemangkasan, pengawatan, penempatan pohon dalam pot, penanaman, penuaan, dan penggantian pot. Tiap aspek dibahas secara teknis dan disertai gambar.


17.

Judul : Perawatan bonsai
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 96-103
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Untuk mempertahankan keasrian bentuk bonsai, diperlukan ketekunan dan kesabaran. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah penyiraman, pemupukan, penyiangan, penggantian media dan pot, pemangkasan, pembukaan dan penggantian kawat, penempatan pot, serta pengendalian hama dan penyakit.


18.

Judul : Teknik lanjutan pembuatan bonsai
, Tim Penulis PS, Hal. 104-129
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Pada bab ini dibahas tentang teknik lanjutan pembuatan bonsai. Aspek yang dibahas adalah teknik memahat tunggul, mengecilkan daun, membentuk alur, cabang V, gaya tumbuh dari batang, dan membesarkan batang. Tiap aspeknya dibahas secara teknis disertai gambar.


19.

Judul : Pembuatan bonsai berdasarkan jumlah batang dan pohon
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 130-143
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Pada dasarnya pembuatan bonsai berdasarkan jumlah batang dan pohon sama dengan pembuatan bonsai secara umum, hanya jumlah batang dan pohon memberikan kesan tersendiri. Pembahasan pada bab ini dimulai dari satu sampai sembilan pohon dilanjutkan sampai banyak pohon, lengkap dengan gambar.


20.

Judul : Pembuatan bonsai berdasarkan gayanya
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 144-152
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Aspek yang menarik dari bonsai terletak pada beragam gaya yang digunakan untuk pembentukannya. Gaya-gaya tersebut antara lain adalah gaya tegak lurus, tegak berliku, miring, setengah menggantung, dan menggantung.


21.

Judul : Pembuatan bonsai berdasarkan gaya kombinasi
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 153-168
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Bab ini membahas mengenai gaya kombinasi pada pembuatan bonsai. Sebenarnya gaya kombinasi merupakan perpaduan dari gaya-gaya dasar. Gaya
kombinasi yang dibahas adalah sapu terbalik, tertiup angin, terpelintir, mencengkeram batu, tumbuh di batu, dan merunduk.


22.

Judul : Penilaian bonsai
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 169-172
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Menilai bonsai perlu dipahami oleh pembeli dan pemelihara agar dapat mengetahui kualitas bonsai. Pada bab ini disajikan suatu pedoman penilaian bonsai.


23.

Judul : Asosiasi penggembar bonsai Indonesia
Sumber : Seni bonsai lanjutan, Tim Penulis PS, Hal. 173-180
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-3
Abstrak : Bab ini membahas tentang asosiasi penggemar bonsai di Indonesia (PPBI) dan di luar negeri(BCL, WBFF, NBA). Pada bagian akhir bab dilampirkan alamat cabang Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia.


24.

Judul : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai
Penulis : Tim Penulis PS
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Bakalan bonsai merupakan bonsai yang belum jadi, bisa didapatkan dari alam maupun dari hasil perbanyakan. Pada buku ini dijelaskan mengenai jenis-jenis tanaman yang cocok untuk dibonsai, berburu bakalan bonsai di alam, membuat bakalan, perawatan bakalan sebelum training, koreksi bakalan, membentuk tunggul/bakalan agar menarik, perawatan setelah training, dan prospek bisnis bakalan bonsai.


25.

Judul : Jenis-jenis tanaman [Bonsai]
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim penulis PS, Hal. 8-19
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Tergolong tanaman dikotil, berumur panjang, tahan hidup menderita, bentuknya indah secara alami, dan tahan training (pembentukan) merupakan ciri-ciri tanaman yang cocok untuk dibonsai. Secara khusus juga diuraikan contoh beberapa jenis tanaman yang memiliki ciri-ciri tersebut.


26.

Judul : Berburu bakalan bonsai di alam
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal. 20-31
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Secara umum bakalan bonsai hasil buruan di alam memiliki nilai lebih daripada bonsai hasil perbanyakan. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu tempat berburu bakalan bonsai, alat yang digunakan, kriteria tunggul yang baik, cara pengambilan, dan perlu diperhatikan pula mengenai kelestarian alam.


27.

Judul : Membuat bakalan bonsai
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal. 32-53
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Pada bab ini dijelaskan bahwa selain di dapatkan di alam, bakalan bonsai juga dapat dihasilkan melalui perbanyakan tanaman. Perbanyakan tersebut dapat dilakukan dengan cara penanaman biji, stek, cangkok, okulasi, enten/grafting, dan penyusuan.


28.

Judul : Perawatan bakalan bonsai sebelum training
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal. 54-60
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Sebelum diproses menjadi bonsai, bakalan bonsai harus mengalami perawatan terlebih dahulu. Perawatan bakalan dibedakan berdasarkan cara pengambilannya, yaitu perawatan bakalan yang diambil beserta tanahnya dan yang tidak disertai tanah.


29.

Judul : Koreksi bakalan bonsai
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal. 61-70
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Tanaman yang baru didapat, baik dari alam maupun dari hasil perbanyakan biasanya berpenampilan apa adanya. Untuk itu tanaman tersebut perlu diperbaiki/dikoreksi penampilannya. Pengoreksian dilakukan terhadap bagian batang, ranting, dan akar. Pada setiap bagian yang dikoreksi dilengkapi dengan cara dan gambar.


30.

Judul : Membentuk tunggul/bakalan agar menarik [Bonsai]
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal.71-84
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Untuk membentuk bakalan bonsai yang menarik perlu diperhatikan alat-alat yang digunakan, pengawatan untuk merubah arah batang, pemangkasan daun, cabang, dan akar agar bonsai terlihat kerdil dan serasi, serta pemahatan bakalan bonsai. Untuk pemahatan dapat digunakan teknik jin, uro, shari, dan saba miki.


31.

Judul : Perawatan setelah training [Bonsai]
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal. 85-94
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Bakalan bonsai yang telah ditraining tetap menuntut perawatan dan perlakuan yang penuh kasih sayang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara pelepasan kawat, penyiraman, pemupukan, pemangkasan, penggantian tanah, penyiangan, dan pemberantasan hama dan penyakit.


32.

Judul : Bisnis bakalan bonsai
Sumber : Membuat, mengoreksi, dan merawat bakalan bonsai, Tim Penulis PS, Hal. 95-100
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-1
Abstrak : Dibanding bonsai jadi, harga bakalan bonsai lebih murah dan prospeknya lebih bagus, sehingga bisnis bakalan bonsai banyak diminati pedagang tanaman hias dan perusahaan besar. Harganya tergantung kepada jenis, umur, ukuran, dan penampilan tanaman. Saat ini harganya terus berkembang dan permintaan pun meluas sampai ke manca negara.


33.

Judul : Seni bonsai untuk pemula
Penulis : Rismunandar
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Buku yang ditujukan bagi pemula penggemar bonsai ini membahas mengenai bagan tanaman, sifat dan fungsinya, bibit bonsai, bakal bonsai dan cara menanam, serta tahap-tahap pembentukan, penyempurnaan bentuk, pemeliharaan, dan cara mempercantik bonsai, lengkap dengan gambar.


34.

Judul : Bagian tanaman, sifat dan fungsinya [Bonsai]
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal. 6-11
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Untuk mengembangkan kreasi membentuk bonsai, terlebih dahulu perlu diketahui tentang tumbuh-tumbuhan, seperti organ-organ tanaman dan sifatnya trutama organ vegetatif serta fungsinya dari bagian-bagian tanaman tersebut.


35.

Judul : Bibit bonsai
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal. 12-21
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Bibit bonsai atau bakal bonsai dapat diperoleh dari penyemaian bakal bonsai, stek, cangkok, dan okulasi. Masing-masing diterangkan kelemahan dan kelebihan, juga petunjuk teknisnya. Diuraikan juga tentang jenis-jenis tanaman yang baik untuk dibonsai.


36.

Judul : Bakal bonsai dan cara menanamnya
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal. 22-31
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Sebelum menanam bakal bonsai perlu diperhatikan beberapa hal seperti pot dan isinya, pengisian pot, dan pengamanan isi pot. Pada saat penanaman bakal bibit harus dipilih, telah dilakukan pemangkasan dan tanah serta akar sudah suci hama. Pada saat memisahkan akar dari tanah harus dilakukan dengan hati-hati, selanjutnya setelah penanaman selesai harus dilakukan pemeliharaan tanaman.


37.

Judul : Tahap-tahap pembentukan bonsai
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal. 32-40
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Tahap pertama untuk membentuk bonsai adalah membentuk kerangka dasar, dimulai dengan mengkhayalkan bentuk bonsai dan menentukan batang pokok, kemudian merubah arah dan bentuk dengan menggunakan kawat. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, perlu diperhatikan beberapa lama lilitan kawat harus dipertahankan.


38.

Judul : Penyempurnaan bentuk bonsai
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal. 41-45
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Penyempurnaan bentuk bonsai dapat dimulai dengan mengendalikan pertumbuhan dengan cara pemangkasan pada bagian tertentu, untuk itu perlu diperhatikan cara dan waktu memangkas. Dan jika perlu penyempurnaan dapat dilakukan dengan pelekukan batang. Hasil penyempurnaan baru dapat dicapai dengan baik setelah beberapa tahun.


39.

Judul : Pemeliharaan bonsai
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal. 46-53
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Pemeliharaan bonsai dilakukan terhadap tanaman dan tempat tumbuhnya, dengan cara menyiang, menyiram, memupuk, membasmi hama dan penyakit, memangkas kecil, membuka lilitan kawat, mengganti pot, serta memperhatikan faktor sinar matahari dan suhu.


40.

Judul : Mempercantik bonsai
Sumber : Seni bonsai untuk pemula, Rismunandar, Hal.54-58
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-2
Abstrak : Batu-batuan, boneka, dan bongkahan kayu adalah beberapa benda yang dapat mempercantik bonsai. Selain itu, pada bab ini juga dijelaskan langkah-langkah menanam bakal bonsai di atas batu, dan pada bagian akhir dijelaskan dengan ringkas cara membuat bonsai supaya nampak tua.


41.

Judul : Bonsai
Penulis : Budi Sulistiyo; Subiyanto, Limanto
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-4
Abstrak : Buku ini memberikan pengetahuan dasar yang lengkap mengenai seni bonsai, berupa gambaran umum tentang bonsai, pembentukan, perawatan, bentuk atau gaya-gayanya, kriteria mutu, alat-alat yang digunakan, serta jenis-jenis yang ada di Indonesia.


42.

Judul : Bonsai secara umum
Sumber : Bonsai, Budi Sulistyo; Subiyanto, Limarto, Hal. 9-13
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-4
Abstrak : Bonsai merupakan miniatur dari pohon tua yang agung di alam bebas yang disempurnakan. Pada bab ini diuraikan pengenalan awal terhadap tanaman hias tersebut yang mencakup ciri-ciri, asal usul, dan ukuran, serta perawatannya.


43.

Judul : Training/pembentukan bonsai
Sumber : Bonsai, Budi Sulistyo; Subiyanto, Limarto, Hal. 14-26
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-4
Abstrak : Yang harus diperhatikan pada bonsai adalah keharmonisan keseluruhan tanaman dan keharmonisan antara tanaman dan pot. Untuk itu perlu dilakukan training (pembentukan) yang dilakukan melalui tahap pengawatan, pemotongan, penggantian pot dan tanah, dan apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dilakukan pembetulan (koreksi).


44.

Judul : Gaya dasar bonsai
Sumber : Bonsai, Subiyanto, Limarto, Hal.27-54
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-4
Abstrak : Pada bab ini dijelaskan mengenai gaya dasar bonsai, yaitu gaya tegak lurus, tegak, miring, setengah menggantung, dan menggantung. Untuk lebih jelasnya pada setiap pembahasan gaya disertai gambar, cara pembuatan, dan jenis tanaman yang digunakan.


45.

Judul : Gaya-gaya lain [Bonsai]
Sumber : Bonsai, Budi Sulistyo; Subiyanto, Limarto, Hal. 55-88
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-4
Abstrak : Dari gaya-gaya dasar bonsai, dapat dibuat gaya-gaya lain dengan cara mengkombinasi atau memodifikasikannya. Pada bab ini dibahas tentang gayagaya sapu terbalik, tertiup angin, terpelintir, tumbuh di atas batu, menonjolkan akar, cabang runduk, bebas, berbatang dua dan tiga, tumbuh dari batang, kelompok, dan akar terjalin. Untuk setiap gaya diberikan penjelasan mengenai cara membuat dan jenis tanaman yang digunakan, lengap dengan gambar.
kombinasi tersebut, antara lain


46.

Judul : Penilaian bonsai
Sumber : Bonsai, Budi Sulistyo; Subiyanto, Limarto, Hal. 89-91
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R-4
Abstrak : Menilai bonsai adalah pekerjaan sulit, sebab untuk menentukan bonsai terbaik adalah subjektif sekali, karena bonsai adalah seni. Untuk menilai dari unsur ketuaan juga sulit, karena ini bisa dimanipulasi. Oleh sebab itu sampai saat ini belum ada kriteria untuk lomba yang bisa diterima secara umum. Pada bagian buku ini diberikan sekedar pedoman penilaian bonsai dalam sebuah lomba.


47.

Judul : Bugenvile pun bisa dibentuk kerdil
Penulis : Susetyo, AN
Sumber : Suara Karya, 6 Apr.1988. Hal VIII (dalam: Kumpulan kliping tanaman hias luar ruangan I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 27-28)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Bagi penggemar tanaman serba mini dapat menentukan pilihannya pada bugenvil yang dikerdilkan, dengan cara mencangkok dan ditanam dalam pot. Diuraikan juga dalam artikel ini cara penanaman dan pemeliharaan bugenvil kerdil ini.


48.

Judul : Bugenvil kerdil makin digemari
Penulis : Hukum, rusli
Sumber : Suara Karya, 7 Februari 1988. Hal. 8 ( dalam : Kumpulan Kliping Tanaman Hias Luar Ruangan I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 29)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Hibrida bugenvil, tanaman hias yang tumbuhnya tidak tinggi, daunnya lebih kecil dan jarak antar ruas lebih pendek. Tanaman ini diperbanyak dengan stek dan makin digemari orang, karena mudah cara pemeliharaannya.


49.

Judul : Menyelamatkan cemara udang dari kepunahan
Penulis : Budiono, M.
Sumber : Surabaya Pos, 23 Mar. 1992. Hal IX (dalam: Kumpulan kliping tanaman hias luar ruangan I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 49-50)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Cemara udang atau cemara cina di pulau madura termasuk tanaman langka. Tanaman yang tumbuh cepat ini sekarang dibuat bonsai dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi keberadaan cemara udang sudah diambang kepunahan dan perlu dibudidayakan.


50.

Judul : Langkah-langkah pembuatan bonsai tanaman
Penulis : Suranto
Sumber : Cultivar, 6 (16) 1998: 14-15.
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-142
Abstrak : Bonsai adalah pohon kerdil yang bentuknya diperindah, berumur cukup tua, dan ditanam di pot sebagai tanaman hias. Dalam dunia perbonsaian ada gaya dasar tegak lurus (chokkan), tegak tapi tidak lurus (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (han-kengai), menggantung/air terjun (kengai). Berdasarkan ukuran tingginya, ahli bonsai membagi dalam kelompok amat kecil (kurang dari 15 cm), kecil (15-30 cm), sedang (30-70 cm), dan besar (75-150 cm). Diuraikan empat langkah pembuatan bonsai tanaman serta beberapa jenis tanaman di Indonesia yang memenuhi syarat untuk dijadikan bonsai.


51.

Judul : Bonsai: keindahan kayu kering
Sumber : Agrobis, (Nov.) 1993: 10 (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 17-18)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Dalam khasana bonsai cabang batang yang kering (mati) secara artisitik menimbulkan keindahan. Penuaan sebagaian batang atau cabang sehingga nampak kering sesuai dengan aslinya seperti di alam dapat dilakukan dengan teknik penuaan (jin), sebagaimana diterangkan pada artikel ini.


52.

Judul : Bonsai sahabat setia yang cantik jelita
Penulis : Budi Sulistyo
Sumber : Asri, (Feb.) 1988: 59 (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 22-25)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai adalah suatu karya seni yang hidup, sehingga banyak sekali faktor yang menarik. Mencari tanaman yang akan dibonsai merupakan keasyikan dan kesenangan tersendiri, baik sewaktu mencari di alam bebas ataupun ditempat penjualan tanaman. Menjadikan bonsai sebagai sahabat setia memberikan kesan tersendiri bagi pemiliknya. Selain menambah suasana asri di rumah-rumah yang berhalaman sempit juga mampu memberikan rasa nyaman yang memikat.


53.

Judul : Mengenal berbagai gaya bonsai
Penulis : Haryanto, J. B.
Sumber : Suara Karya, 2 Jul. 1986. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 42-43)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Katagori utama gaya bonsai adalah didasarkan atas bentuk umum tanaman yang ditanam dalam pot. Klasifikasi lainnya adalah didasarkan atas letak dan jumlah batang, bentuk akar dan cabang, serta jenis komposisinya. Untuk klasifikasi gaya
bonsai berdasarkan bentuk batang, jumlah batang, bentuk akar, bentuk cabang, dan komposisi tanaman dalam pot dibahas pada artikel ini.


54.

Judul : Bonsai evergreen dengan gaya cascade
Sumber : Suara Karya, 31 Mar. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 48-49)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai gaya cascade adalah gaya internasional yang pada mulanya dipromosikan Jepang sebagai gaya setengah menggantung (Han Kengai) dan menjuntai (Kengai). Kedua gaya bonsai ini dilakukan menjadi paten dengan sebutan semi cascade dan cascade. Bonsai gaya cascade walaupun usianya belum mencapai puluhan tahun, tetapi kesan atraktif dan dekoratifnya sudah menonjol. Selain itu diulas juga tentang bonsai cemara.


55.

Judul : Tanaman kamboja pun bisa jadi bonsai
Sumber : Suara Karya, 15 Des. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 58-59)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Tanaman kamboja jepang sebagai bonsai tidak kalah menariknya dengan bonsai dari tanaman lain. Bunganya nampak semarak berwarna merah cerah, bentuknya seperti terompet dan selalu muncul silih berganti. Dalam artikel ini diuraikan mengenai cara membentuk dan merawat bonsai kamboja jepang tersebut.


56.

Judul : Komboja jepang artistik direkayasa bonsai
Penulis : Rukmana, Rahman
Sumber : Sinar Tani, 7 Jul. 1993. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 60)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Tanaman yang layak direkayasa menjadi bonsai harus memenuhi syarat botanis dan morfologis. Umumnya memiliki pohon kuat, daya hidupnya puluhan sampai ratusan tahun, percabangan dan kayu pohon tidak mudah patah dan idealnya berdaun kecil. Kemboja jepang termasuk memenuhi syarat-syarat tersebut, sehingga sosoknya semakin eksklusif.


57.

Judul : Bonsai kelapa hibrida bergaya eksklusif
Penulis : Yuyun Y.
Sumber : Suara Karya, 14 Apr. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 63-64)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Kelapa hibrida habitusnya pendek, berumur genjah, dan cocok ditanam di halaman rumah maupun kantor sebagai hiasan. Ide lain adalah menanam bibit hibrida dalam pot untuk dijadikan bonsai yang diharapkan dapat berbunga dan berbuah. Mengenai cara membuat dan merawatnya diuraikan pada artikel ini.


58.

Judul : Pesona beringin
Penulis : Irawan, Murdi
Sumber : Asri, (Mei) 1992: - (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 75-79)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Beringin mulai dilirik oleh para penggemar bonsai, terutama untuk diarahkan menjadi jenis dan gaya bonsai Indonesia. Hal ini disebabkan beringin dapat tumbuh secara universal, mudah dibudidayakan, dan mudah dibentuk menjadi bonsai dengan bermacam gaya dalam waktu yang relatif singkat. Hal-hal yang berkaitan dengan pesona beringin dan cara-cara membentuk bonsai dibahas dalam artikel ini.


59.

Judul : Membuat bonsai
Penulis : Budi Sulistyo
Sumber : Asri, (47) 1987: 111 (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 84-89)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bibit (bakal) bonsai dapat diperoleh dari biji, cangkok, stek, atau mencari dari alam bebas. Bibit dari alam mempunyai banyak kelebihan, sehingga banyak bonsai "Masterpiece" adalah bakalan yang diperoleh dari alam. Dalam artikel ini diuraikan cara-cara menyempurnakan dan membentuk bakalan bonsai yang diperoleh dari alam tersebut, serta membuat bonsai di atas batu.


60.

Judul : Membuat bonsai dari kamboja Jepang
Penulis : Hukum, Rusli
Sumber : Suara Karya, 8 Feb. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 111)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Tanaman kamboja Jepang memenuhi syarat untuk dipelihara menjadi bonsai. Bentuk akarnya kokoh, tekstur batangnya anggun, dan bunganya menawan. Diulas mengenai cara membentuk bonsai dari kamboja Jepang mulai dari pemilihan calon bonsai sampai cara perawatannya.


61.

Judul : Mencipta bonsai Ixora berbunga
Penulis : Rukmana, R.
Sumber : Suara Karya, 18 Agu. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 112-113)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Soka (Ixora spp.) sudah lama kesohor karena keelokan bunganya yang kecil mungil, menggerombol bagai kumpulan payung mini bertaburan di atas tumpukan kerimbunan daun hijau berkilau. Artikel menguraikan soka mini, bibit soka, dan merawat soka.


62.

Judul : Melatih kepiawaian olah bonsai
Sumber : Jawa Pos, 1 Nov. 1991. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 119)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Pada artikel ini diuraikan secara ringkas mengenai perbanyakan bonsai dengan penyemaian biji dan cangkokan. Diuraikan juga mengenai aturan-aturan umum yang perlu diketahui oleh para pemula dalam memperbanyak bonsai tersebut.


63.

Judul : Memburu bunut untuk dibonsaikan
Penulis : Rukmana, Rahmat
Sumber : Suara Karya, 10 Mar. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 127-128)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai bunut (Ficus glauca) mempunyai ketinggian 50 cm dan dikenal sebagai bonsai gaya Indonesia. Sifat khas yang dimiliki tanaman ini adalah secara periodik daun-daunnya akan mengalami kerontokkan di musim kemarau. Diuraikan tentang bonsai gaya Indonesia dan cara memburu tanaman bunut tersebut.


64.

Judul : Agar bonsai senantiasa tampil prima
Sumber : Nova, 11 Jul. 1993. Hal. 28 (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 129-130)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bentuk bonsai yang spesifik dan unik membuat orang menyebutnya sebagai karya seni. Untuk itu bonsai harus dirawat dengan baik agar tetap tumbuh terpelihara. Pada artikel ini diuraikan tentang bonsai agar senantiasa tampil prima.


65.

Judul : Tip merawat cemara udang
Penulis : Rahwidhiyasa, Viva
Sumber : Asri, (Agu.) 1993: 21 (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 139)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Cemara udang merupakan sekelompok pinus yang secara alami banyak tumbuh di pesisir pantai Jawa Timur, hidup terendam dalam air laut yang banyak mengandung garam. Beberapa tip merawat cemara udang diuraikan pada artikel ini.


66.

Judul : Seni memilih dan merawat tanaman
Sumber : Kompas, 26 Sep. 1993. Hal. XII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 140)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Esensi bonsai adalah memilih tanaman yang berpotensi menjadi bonsai yang baik. Menumbuhkannya dengan perawatan lengkap, terus menerus dan penuh kasih sayang hingga tanaman menyatu dengan tempat tumbuhnya untuk mengekspresikan keindahan alamiahnya. Diulas dengan singkat seni memilih dan merawat tanaman bonsai.


67.

Judul : Memperelok bonsai gaya setengah menggantung
Penulis : Rukmana, R.
Sumber : Suara Karya, 13 Jan. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 141-142)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Tanaman disebut bonsai apabila memiliki tiga syarat utama yaitu berukuran kecil, bentuknya bagus dan indah, serta tampak tua yang menyerupai pohon raksasa yang tumbuh di alam. Kriteria lainnya adalah bernilai estetika tinggi yang ditentukan oleh ukuran, gaya, dan jenis tanaman itu sendiri. Pada artikel ini diuraikan tentang lima gaya dasar bonsai dan cara memperoleh bonsai gaya setengah menggantung (Han-Kengai).


68.

Judul : Bagaimana menilai bonsai
Penulis : Hartus, Tony
Sumber : Mekar, (4) 1993: 24 (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 164-168)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai merupakan tiruan dari pohon yang tumbuh di alam tetapi dalam ukuran mini. Penampilannya unik, yaitu memberikan kesan tua dan artistik. Kriteria penilaian bonsai meliputi gaya, dimensi, komposisi, kesinambungan, ukuran umur, dan penampilan. Kriteria lainnya adalah aliran yang digunakan yaitu aliran naturalis, impresionaris, ekspresionaris, dan surealis.


69.

Judul : Bonsai cemara udang kian jadi primadona
Sumber : Suara Karya, 5 Apr. 1993. Hal. I (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 186-187)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Cemara udang merupakan tanaman hias yang berasal dari Madura menjadi bonsai primadona yang banyak diburu orang untuk menghias rumahnya. Cemara udang hidup dipantai sebagai peneduh. Mengenai cara merawat dan bisnis cemara udang tersebut diuraikan pada artikel ini.


70.

Judul : Mengenal bonsai
Penulis : Sumarsono, R.
Sumber : Surabaya Pos, 3 Agu. 1985. Hal. IV (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 4-6)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Seni bonsai sebenarnya sudah cukup populer di kalangan masyarakat, namun hanya beberapa orang saja yang menguasai ilmu dan keterampilan seni tersebut. Dalam artikel ini diuraikan tentang cara membuat bonsai yang meliputi gayahama dan penyakit.
(seni bonsai), pemilihan pot, media tanah, cara pemeliharaan, perawatan, pemangkasan akar, penggantian tanah, serta pemberantasan


71.

Judul : Pasekon, "Bonsai village" Indonesia
Penulis : Sudarta, G.M.
Sumber : Kompas, 11 Des. 1988. Hal. XII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 7-8)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Pasekon adalah desa kecil yang berbatasan dengan jalan raya Puncak-Cianjur, di kawasan Pacet, Cipanas. Desa ini penuh dengan bonsai seperti di Jepang, karena alam dan hutan sekitarnya sangat mendukung sebagai sumber bahan tanaman bonsai. Diuraikan tentang seniman bonsai, kerajinan tangan, dan yin-yang, serta filsafat bonsai.


72.

Judul : Dari gaya dasar sampai bonsai peluk batu
Sumber : Trubus, (Mei) 1984: 288 (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 19-21)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Gaya dasar bonsai diangkat dari gaya pohon di alam bebas dan dianggap mewakili gaya-gaya terindah yang diketahui. Ada 5 gaya dasar berdasarkan bentuknya yaitu lurus, tegak, miring, setengah menggantung, dan menggantung (terjun). Diuraikan secara jelas tentang perkembangan gaya bonsai dan bonsai peluk batu yang dilengkapi dengan gambar.


73.

Judul : Si kerdil yang indah seni bonsai Jepang
Penulis : Damaro
Sumber : Minggu Pagi, 15 Jun. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 22)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai berasal dari dataran Cina dan memasuki Jepang sekitar 1300 tahun yang lalu. Bonsai mengalami masa gemilang pada masa kekuasaan Meiji (1868-1912). Hal-hal menyangkut asal usul, cara pembuatan, dan pemeliharaannya diuraikan secara singkat pada artikel ini.


74.

Judul : Bonsai, si kecil yang anggun dan mempesona
Penulis : Sri Sulihanti
Sumber : Suara Karya, 17 Jun. 1987. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 25-26)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai adalah kreasi dari suatu model pohon, bukan merupakan duplikat atau bentuk mini dari pohon dewasa. Dalam gaya bonsai, bentuk pohon yang kecil diubah menjadi pohon yang nampak dewasa dan besar. Diuraikan mengenai cara membuat bonsai mulai dari menanam biji, setek (okulasi), dan dari pohon yang sudah cukup besar.


75.

Judul : Penjing, nenek moyang bonsai
Penulis : Haryanto
Sumber : Bali Pos, 24 Agu. 1986. Hal. III (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 36)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Penjing adalah seni semacam bonsai berasal dari daratan Cina yang umurnya lebih tua dari pada bonsai. Penjing dengan bonsai pada prinsipnya hampir sama yaitu seni mengerdilkan tanaman. Hanya pada penjing dibuat miniatur yang dilengkapi dengan benda-benda yang terdapat di alam. Diuraikan klasifikasi penjing yang meliputi she zhuang penjing dan shan shui penjing.


76.

Judul : "Kengai" gaya bonsai yang menawan
Penulis : Dwi Siswanto
Sumber : Sinar Tani, 30 Mei 1992. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 39)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Kengai adalah salah satu gaya bonsai yang bentuknya menyerupai air terjun kecil dan kelihatan indah. Menanam bonsai dalam gaya kengai dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Cara membuat dan memeliharanya dapat dipelajari dari artikel ini.


77.

Judul : Cara merawat bonsai agar tetap cantik
Penulis : Rochdianto, Agus
Sumber : Suara Karya, 31 Agu. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 40)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai yang sudah dimiliki memerlukan perawatan yang seksama, agar uang yang dibayarkan untuk membelinya tidak terbuang percuma. Dalam artikel ini diulas cara merawat bonsai yang meliputi penyiraman, pemupukan, penggantian tanah, dan pengendalian hama.


78.

Judul : Tiupan angin ciptakan bonsai indah
Penulis : Wahjudi
Sumber : Jawa Pos, 27 Des. 1991. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 43-44)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai gaya windswept (gaya tertiup angin) memiliki karakter yang sangat kuat. Dahan serta ranting yang tumbuh mengarah pada satu sisi melukiskan suasana seakan pada saat itu


79.

Judul : Bagaimana memilih bonsai yang baik
Sumber : Jawa Pos, 6 Des. 1991. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 45)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai yang baik adalah sebuah pohon yang sehat dan terawat dengan baik. Kesehatan pohon tercermin dari bentuk batang, akar, daun maupun bunganya. Sedangkan keterawatan bonsai terlihat dari kerapian bentuknya. Dijelaskan kriteria bonsai yang baik dan yang tidak baik.


80.

Judul : Cara membuat bonsai tumbuhan monokotil
Penulis : Masyhuri, M. Taufik
Sumber : Suara Karya, 14 Sep. 1988. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 46-47)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Tumbuhan monokotil yang biasa dibuat bonsai adalah kurma, kelapa, pinang dan sejenisnya. Pengerdilan dilakukan pada tanaman sejak masih fase vegetatif awal, terutama tanaman yang berasal dari biji. Tanaman ini umumnya mempunyai cadangan makanan/endosperm yang cukup besar. Diulas cara mengerdilkan tanaman monokotil dari biji beserta pemeliharaanya.


81.

Judul : Seni mencipta bonsai
Penulis : Pinus L.
Sumber : Trubus, (Mei) 1984: 284 (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 48-55)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai ialah seni mengerdilkan pohon yang hasilnya mengingatkan kita pada pohon serupa yang sesungguhnya di alam, tetapi semuanya dalam bentuk mini. Pada artikel ini diuraikan cara mengerdilkan pohon mulai dari pemilihan pot, bibit, media tanam sampai dengan gaya dan cara tanam. Diuraikan juga urutan pekerjaan dan teknik mencukur akar tanaman.


82.

Judul : Akar pun perlu dipotong
Sumber : Jawa Pos, 15 Nov. 1991. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 54)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai yang sehat mengeluarkan akar-akar baru setiap tahun, dan akar ini membuat air dan udara semakin sulit menembus tanah. Akibatnya tanaman menjadi sangat terikat pada pot dan regenerasi akar-akar akan melamban dan akhirnya berhenti sama sekali. Keadaan ini dapat diatasi dengan melakukan pemotongan akar dari waktu ke waktu seperti diuraikan dalam artikel ini.


83.

Judul : Mari membuat bonsai
Penulis : Suardika, I Gede
Sumber : Bali Pos, 18 Jan. 1990. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 55-57)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai adalah pohon kerdil yang ditanam dalam pot. Bentuknya menyerupai pohon tua yang agung dan melambangkan keharmonisan alam semesta. Diuraikan tentang ciri-ciri, gaya, dan cara membuat bonsai. Diulas juga tentang bakal bonsai, penanaman bonsai, dan pemeliharaannya serta seni bonsai.


84.

Judul : Cara memelihara bonsai agar tumbuh dengan baik
Penulis : Hard, Son
Sumber : Pikiran Rakyat, 17 Jun. 1990. Hal. III (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 58)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Untuk menjaga bonsai agar tetap sehat perlu dilakukan pemupukan, penyiraman, pergantian wadah, dan upaya pemberantasan hama. Sedangkan untuk menjaga bentuk bonsai agar tetap menawan dilakukan pemangkasan cabang dan ranting serta pemotongan akar tunggang.


85.

Judul : Membuat bonsai itu gampang
Penulis : Ariesandhy, Dewi Mutiara
Sumber : Pikiran Rakyat, 9 Feb. 1992. Hal. IX (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 59-60)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai adalah pohon kerdil yang tumbuh dalam pot, berukuran kecil dengan tinggi 15 cm - 1,5 m. Pada artikel ini diuraikan mengenai asal muasal bonsai, ciri-ciri bonsai, cara membuat bonsai, serta cara mengkerdilkan tanaman.


86.

Judul : Kiat memilih bonsai
Penulis : Rachmat, Hamidah
Sumber : Sinar Tani, Jul. 1992. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 61)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai yang baik dibentuk melalui masa training yang relatif lama dengan perawatan yang baik dan telaten. Mempunyai total performance yang bagus yang meliputi keserasian, keseimbangan, kerapian, kesehatan, dan memiliki komposisi yang proporsional. Untuk memahami bonsai yang baik, diuraikan mengenai kriteria bonsai tersebut.


87.

Judul : Teknis praktis membentuk bonsai
Penulis : Haryanto, J.B.
Sumber : Suara Karya, 21 Okt. 1987. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 62-63)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Pembentukan tanaman menjadi bonsai dapat dilakukan dengan cara pemangkasan dan pembengkakan (pemelintiran). Diuraikan mengenai pemangkasan yang meliputi pemangkasan cabang, pemangkasan tunas, dan pemangkasan daun. Sedangkan pembengkokan umumnya dilakukan hanya terhadap batang dan cabang. Pembengkokan dapat dilakukan ke atas, ke bawah, dan ke samping, serta dijelaskan juga tentang pembuatan jin (bentuk tipuan umur bonsai).


88.

Judul : Membentuk ishi-tsuki, model bonsai mencengkeram batu
Penulis : Werdaya, Dadang
Sumber : Sinar Tani, 28 Mei 1988. Hal. II (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 64)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Model bonsai mencengkeram batu (Ishi-tsuki), telah lama dikembangkan di Jepang. Karena keindahannya, model bonsai ini banyak mengundang perhatian para penggemar bonsai di mancanegara, termasuk dari Indonesia. Untuk membuat bonsai Ishi-tsuki diuraikan tahap demi tahap sebagaimana yang ditulis pada artikel ini.


89.

Judul : Bonsai dan cara pembuatannya
Penulis : Wahjuni, Tutik
Sumber : Surabaya Pos, 10 Mar. 1989. Hal. IV (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 65)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Membuat bonsai merupakan seni mengerdilkan pohon. Seni ini sudah dikenal orang sejak berabad-abad yang lalu di negeri China dan Jepang. Sekarang tersebar keseluruh dunia termasuk Indonesia. Pada artikel ini diuraikan mengenai sejarah bonsai dan cara membuat bonsai yang meliputi macam tanaman yang dapat dibonsai, macam pot, media tanam, dan perawatan.


90.

Judul : Membuat bonsai di atas batu karang
Penulis : Syarbaini
Sumber : Sinar Tani, 30 Sep. 1987. Hal. IV (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 66-67)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Penanaman bonsai di atas batu karang dapat dilakukan dengan cara menempatkan tanaman di atas karang atau dengan cara tanaman tumbuh dalam celah/lubang yang terdapat dalam karang. Kedua cara tersebut diuraikan pada artikel ini.


91.

Judul : Memelihara bonsai untuk usaha dan kesenangan
Penulis : Rukmana, Rahmat
Sumber : Sinar Tani, 23. Apr. 1988. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 68-69)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Dewasa ini bonsai banyak digandrungi oleh masyarakat pencinta tanaman hias. Kegiatan mengembangkan bonsai selain mengandung seni dan estetika, juga merupakan salah satu komoditi yang dapat diperdagangkan. Pada artikel ini diuraikan gaya bonsai, kreasi sendiri membuat bonsai, dan cara pemeliharaannya.


92.

Judul : Percantik rumah anda dengan tanaman bonsai
Penulis : Wirdateti
Sumber : Bali Pos, 3 Agu. 1986. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 71-73)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Pohon dapat disebut bonsai apabila memenuhi 3 syarat yaitu ukurannya kecil, bentuknya wajar, dan umurnya tua. Bibit bonsai dapat diperoleh dari biji (generatif) atau dari pemotongan tanaman (vegetatif). Pembuat bonsai lebih menitikberatkan syarat bentuk dari pada syarat ukuran dan umur. Lebih jelasnya pada artikel ini diuraikan mengenai ukuran, bentuk, umur, media tanam, serta cara pemeliharaan bonsai.


93.

Judul : Budidaya tanaman bonsai
Penulis : Roestam, Damin Hartono
Sumber : Wawasan, 6 (Apr.) 1986: 5 (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 74)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai mempunyai prospek yang baik untuk dimasyarakatkan sebagai komoditi ekspor non migas di Indonesia, karena di dukung oleh kekayaan alam sebagai modal utama untuk bakal bonsai. Diulas tentang sejarah bonsai, bakal bonsai, teknik membuat, serta pemberantasan hama dan penyakit pada bonsai.


94.

Judul : Bonsai pohon asem yang moyogi
Penulis : Wahjudi
Sumber : Jawa Pos, 3 Jan. 1992. Hal. IX (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 83-84)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Pohon asem atau Tamarindus indica sangat baik untuk bahan bonsai, karena seluruh bagian dari pohon ini memenuhi syarat untuk bonsai. Bonsai pohon asem bergaya moyogi sangat menarik, batangnya yang meliuk, luwes, serta percabangannya yang sempurna, pertumbuhan daunnya sehat dan lebat. Posisi pohon dalam pot yang pas, pemilihan pot yang sesuai serta hadirnya batu sebagai aksesori membuat bonsai asem moyogi secara keseluruhan tampak cantik.


95.

Judul : Indahnya bonsai beringin putih
Penulis : Hukum, Rusli
Sumber : Suara Karya, 29 Mei 1991. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 85-86)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Membuat bonsai beringin putih sebenarnya tidak berbeda dengan bonsai beringin biasa, hanya pada beringin putih harus dipelihara lebih dulu dari calon bonsainya. Bonsai beringin putih banyak digemari karena warna daunnya yang putih berbintik-bintik sangat cocok untuk pajangan di teras rumah atau taman. Beringin putih ada juga yang tidak orisinil, karena telah dimanipulasi dari beringin biasa.


96.

Judul : Pohon beringin paling sesuai untuk bonsai
Penulis : Tjiptadi
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 28 Mei 1988. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 87-88)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Beringin sangat sesuai untuk dibonsai karena bentuknya indah, anggun dengan akar sulurnya menjulur kekar, daun rindang sejuk, akar bawah menjalar menjalin tanah mencengkeram kuat, besar dan teduh. Diuraikan mengenai cara menumbuhkan dan merawat akar sulur serta cara membuat bonsai beringin yang berdaun rindang.


97.

Judul : Cara membonsaikan beringin
Penulis : Rukmana, Rahmat
Sumber : Suara Karya, 29 Agu. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 89)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Penampilan pohon beringin di alam bebas cukup mempesona dan memenuhi persyaratan untuk dijadikan bakal bonsai. Untuk mendapatkan bakal bonsai beringin dapat diperoleh dari hutan maupun yang tumbuh menempel pada tanaman lain. Agar bakal bonsai dapat dibentuk maka perlu dipersiapkan bibitnya sejak kecil dengan cara mencangkok bagian pucuknya. Selain itu juga perlu diperhatikan media tanam dan cara pembentukannya agar terkesan tua.


98.

Judul : Membuat bonsai dari akar beringin
Penulis : Susilo T, M. Bagus
Sumber : Surabaya Pos, 12 Agu. 1990. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 90)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bahan bonsai dapat diperoleh dengan cara berburu semaian, setek ranting, dan dari akar. Bonsai yang berasal dari akar hasilnya tidak kalah menarik dibanding asal semaian. Akar beringin dapat dibuat bonsai dengan cara okulasi, selanjutnya dilakukan pemeliharaan yang meliputi penyiraman dan pemangkasan.


99.

Judul : Bonsai kamboja Jepang mudah dirawat
Penulis : Hukum, Rusli
Sumber : Suara Karya, 3 Agu. 1988. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 93-94)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Satu hal yang khas dari tanaman ini adalah pertumbuhannya yang lambat, sehingga sering digolongkan sebagai kelompok bonsai yang baik. Dalam artikel ini diuraikan cara perbanyakan, pemeliharaan, dan perawatannya.


100.

Judul : Bonsai serut ideal untuk daerah tropis
Penulis : Rukmana, Rahmat
Sumber : Suara Karya, 22 Jan. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 95-96)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Serut (Streblus asper) merupakan bonsai yang ideal untuk daerah tropis. Kelebihan serut adalah pada penampakannya yang bagus secara keseluruhan, mulai dari bentuk kayu, daun, dan bunganya. Tanaman ini termasuk tipe slow (lambat) dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Proses pemindahannya ke dalam pot (repoting) juga dibahas pada artikel ini.


101.

Judul : Bonsai gaya Indonesia tembus pasar ekspor
Penulis : Rukmana, R.
Sumber : Suara Karya, 4 Mar. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 104-105)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Kebanggaan atas pengakuan bonsai tropis Indonesia masuk kelas dunia, berdampak luas terhadap prospek bisnis ke manca negara untuk dijadikan bahan ekspor peraup devisa negara. Pembahasan menyangkut bisnis bonsai dan perlunya apresiasi yang tinggi serta masalah-masalah yang bersifat teknis menjadi pembicaraan pada artikel ini.


102.

Judul : Bonsai, pohon mini dengan harga maksi
Penulis : Suriawiria, Unus
Sumber : Pikiran Rakyat, 8 Des. 1988. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai I. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 109-110)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Bonsai merupakan tipe pohon yang unik yang sengaja diminikan dan pertumbuhannya dapat melebihi 10 tahun, sehingga harganya dapat mencapai jutaan rupiah. Hal-hal menyangkut sejarah, ciri dan sifat tanaman, serta cara pembuatannya diuraikan dalam artikel ini.


103.

Judul : Seni bonsai kamboja Jepang
Penulis : Rahman R.
Sumber : Suara Karya, 24 Feb. 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 61-62)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Hampir setiap penilaian seni bonsai didasarkan pada kriteria bentuk, kesan tua, dan kesempurnaan bentuk. Akhir-akhir ini nilai tambah daya tampil bonsai dapat melalui bunga dan buah. Salah satu tanaman berbunga yang dapat dijadikan bonsai adalah kamboja Jepang. Dalam artikel ini diuraikan mengenai pembentukan bonsai kamboja Jepang tersebut.


104.

Judul : Membuat tanaman jadi kerdil
Penulis : Maustain
Sumber : Jawa Pos, 5 Nov. 1989. Hal. III (dalam: Kumpulan kliping bonsai II. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 102-103)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bon
Abstrak : Tanaman kerdil atau bonsai bentuknya indah dan harganya mahal, sehingga menarik banyak orang untuk memilikinya. Dari keinginan untuk memiliki bonsai yang tua, indah dan menggiurkan, para pembonsai mengembangkan seni menuakan bonsai. Diulas tiga cara membuat tanaman jadi kerdil yaitu menonjolkan akar kepermukaan, merendahkan dahan dan ranting, serta memahat bonsai (cara Jin, Sabamiki, Uro).


105.

Judul : Teknologi pembuatan dan pemeliharaan bonsai
Penulis : Wungkar, Marietje
Sumber : Agrotek, 2 (2) 1995: 33-42
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-709
Abstrak : Dibicarakan lima gaya dasar bonsai yaitu: Chokkan, Tachiki, Shakan, Han Kengai, dan Kengai. Di samping itu diulas mengenai pengembangan atau perpaduan dari ke lima gaya dasar tersebut. Diuraikan secara ringkas beberapa hal mendasar yang perlu dilakukan dalam teknik pembuatan bonsai yaitu: pemotongan/pemangkasan, pengawetan, penempatan dalam pot, pengerdilan, dan penuaan. Di bagian akhir dibahas mengenai pemeliharaan tanaman bonsai meliputi: penyiraman, pemupukan, penyiangan, pemangkasan, penggantian pot, pembukaan dan penggantian kawat serta pengendalian hama dan penyakit.


106.

Judul : Bambu untuk bonsai
Penulis : Widjaja, Elizabeth A.
Sumber : Asri, (70) 1989: 52 (dalam: Kumpulan kliping bambu I. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 25-26)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bam
Abstrak : Tanaman bambu rumpunnya menyita tempat yang cukup luas. Mengingat halaman rumah yang terbatas maka tanaman bambu perlu dibonsaikan. Pada artikel ini diulas cara membuat bonsai bambu, cara menempatkan bonsai, dan jenis bambu yang dapat dibonsai.

107.

Judul : Bonsai tanaman apa pula
Judul terjemahan : What kind of plant bonsai is
Sumber : Higina , 5 (13) 1984: 17-18
Penulis : Sitanggang, M.
Tahun Penerbitan : 1984
Deskriptor : Plant morphology

108.

Judul : Seni mencipta bonsai
Judul terjemahan : The art of "bonsai" (miniaturised trees)
Sumber : Trubus : majalah pertanian , 15 (174) 1984: 284-287
Penulis : Lingga, Pinus
Tahun Penerbitan : 1984
Deskriptor : Plant growth

109.

Judul : Bonsai seni yang tumbuh
Judul terjemahan : "Bonsai", a growing art
Sumber : Trubus : majalah pertanian , 15 (174) 1984: 278-282
Penulis : Red, Della
Tahun Penerbitan : 1984
Deskriptor : Bonsai

110.

Judul : Mari kita membuat tanaman kerdil/bonsai
Judul terjemahan : Making dwarf plants "bonsai"
Sumber : Buletin Informasi Pertanian Banda Aceh , 3 (1) 1983/1984: 10-11
Tahun Penerbitan : 1984
Deskriptor : Planting

Dokumen lengkap dapat dipesan melalui:


PDII-LIPI

Telp. 021-7560537

E-mail: pdiiserpong@yahoo.com