Rabu, 22 September 2010

BELIMBING MANIS


Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS.


Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing


1.

Judul Buku : Belimbing : pengenalan jenis, budidaya pasca panen, pemasaran : kumpulan kliping
Penerbit : [Jakarta]: Pusat Informasi Pertanian Trubus, 1993.
Deskripsi Fisik : 114 hal.
Lokasi : ref
Kode Panggil : Bel


2.

Judul Buku : Belimbing
Penulis : Rukmana, Rahmat
Penerbit : Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Deskripsi Fisik : 60 hal.
Lokasi : kli


3.

Judul Tesis : Disinfestasi lalat buah (Bactrocera dorsalis Hendel) pada belimbing manis dengan perlakuan perendaman menggunakan ekstrak tanaman pepaya
Penulis : Astriani, Dian
Penerbit : Yogyakarta, Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada
Tahun Penerbitan : 2000
Deskripsi Fisik : 71 hal.
Lokasi : dis
Kode Panggil : 01/1777
Subyek : Fruit-flies - Control; Botanical insecticides; Auerrhoa carambala - Diseases and pests; Extracts; Theses (M) - Universitas Gadjah Mada


4.

Judul : Percobaan pendahuluan perendaman CaCl2 pada buah belimbing manis : laporan penelitian
Penulis : Suyanti
Penerbit : Jakarta: Balai Penelitian Hortikultura (Pasar Minggu), 1985.
Deskripsi Fisik : 5 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 87/0896
Subyek : Rutales – Preservation


5.

Judul : Tingkat parasitasi Biosteres Vandenboschi (Fullaway) terhadap lalat buah, Bactrocera carambolac Drew and Hancock pada buah belimbing : laporan penelitian
Penulis : Amintakusumah, Kusman; Tohidin; Susanto, Agus
Penerbit : Bandung: Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, 2002.
Deskripsi Fisik : 29 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 03/1147
Subyek : Fruit-flies; Carambola - Diseases and pests; Parasitoids; Biosteres vandenboschi

6.

Judul : Uji senyawa penolak (repellent) pada tumbuhan belimbing (Averrhoa bilimbi Linn.) terhadap lalat rumah (Musca domestica) : laporan penelitian
Penulis : Bahi, Muhammad; Nasution, Rosnani
Penerbit : Banda Aceh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala, 2004.
Deskripsi Fisik : 20 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 05/1399
Subyek : Averrhoa bilimbi - Composition; Housefly - Control; Insect baits and repellents


7.

Judul Karya : Regenerasi tanaman belimbing dari kultur daun secara in vitro
Penulis : Sukamto, L. Agus
Sumber : Buku panduan ; Seminar Nasional Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia ; Yogyakarta
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi
Penerbitan : Yogyakarta: Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia
Tahun Terbit : 2000
Deskripsi Fisik : 9 hal.
Lokasi : web
Klass : 634
Deskriptor : Regeneration; Averrhoa Carambola; In vitro culture; Fertilizers
File FullText : 148.pdf


8.

Judul Karya : Evaluasi aktivitas antioksidan berbagai ekstrak daun benalu (Dendrophthoe pentandra (L.) Miq.) yang tumbuh pada inang belimbing dan mangga
Penulis : Artanti, Nina
Sumber : Prosiding Lokakarya dan Seminar Nasional Pengembangan dan Pemanfaat Obat dari Bahan Tumbuhan ; Lokakarya dan Seminar Nasional Pengembangan dan Pemanfaat Obat dari Bahan Tumbuhan ; Semarang
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian Kimia
Penerbitan : Semarang: Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro
Tahun Terbit : 2003
Deskripsi Fisik : hal. 277 - 285
Lokasi : web
Klass : 615
Deskriptor : Antioxidants; Dendrphthoe pentandra; Mistletoes; Traditional medicine
File FullText : 6372.pdf


9.

Judul : Belimbing
Penulis : Rukmana, Rahmat
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Buku ini menguraikan tentang pembuatan bibit unggul dan budidaya belimbing dalam pot, serta penanganan panen dan pascapanennya.




10.

Judul : Panen dan pascapanen belimbing
Sumber : Belimbing, Rukmana, Rahmat, Hal. 48-54
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Diuraikan ciri buah belimbing siap panen, cara, dan waktu panennya. Kemudian dijelaskan penanganan pascapanen mulai dari pengumpulan, pemilihan, sampai penyimpanannya. Di bagian akhir disertakan cara pembuatan manisan dan selai belimbing.


11.

Judul : Pembuatan bibit unggul belimbing
Sumber : Belimbing, Rukmana, Rahmat, Hal. 25-32
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini menguraikan pemilihan pohon induk unggul dan teknik pembuatan bibit unggul. Penyiapan bibit unggul belimbing dilakukan dengan pembiakan vegetatif dengan okulasi, enten, susuan, dan cangkok. Dijelaskan juga penyiapan bibit batang bawah untuk perbanyakan vegetatif dengan cara penyambungan (okulasi, enten, susuan).


12.

Judul : Budidaya belimbing dalam pot
Sumber : Belimbing, Rukmana, Rahmat, Hal. 33-47
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Diuraikan tahapan budidaya belimbing dalam pot, yaitu penyerapan pot dan media, penyisian media dan penanaman, serta penempatan tanaman pot. Lebih lanjut dibahas pemeliharaan tanaman ini mulai dari penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, sampai cara memaniskan rasa buah.


13.

Judul : Panen dan pasca panen belimbing
Sumber : Belimbing, Rukmana, Rahmad, Hal. 48-54
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Diuraikan ciri buah belimbing siap panen, cara dan waktu pemasarannya. Kemudian dijelaskan penanganan pascapanen, pemilihan, sampai penyimpanannya. Dibagian akhir disertakan cara pembuatan manisan dan selai belimbing.


14.

Judul : Memilih buah lokal nonklimakterik
Sumber : Petunjuk memilih buah segar, Sjaifullah, Hal. 49-78
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bua
Abstrak : Kelompok buah nonklimakterik biasanya dipetik saat buah sudah matang di pohon, antara lain: anggur, belimbing, duku, jambu air, jeruk, kelengkeng, nanas, rambutan, dan salak. Kriteria buah yang layak pilih dan tidak layak pilih diuraikan secara singkat untuk masing-masing jenis buah dan beberapa varietasnya


15.

Judul : Belimbing manis dan lingkungan tumbuhnya
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Setyawibawa,Iman, Hal.26-29
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Keunggulan dari jenis belimbing yang ditanam, tidak akan tampak jika kondisi tumbuhnya tidak mendukung. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya meliputi iklim, keadaan tanah,kelembaban dan intensitas cahaya.


16.

Judul : Bibit [Belimbing manis]
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Setyawibawa,Iman, Hal.30-44
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Beragam jenis bibit belimbing manis yang beredar dipasaran saat ini. Hal-hal penting yang perlu diketahui diantaranya mengenai ciri-ciri fisik belimbing unggul, cara pemeliharaan yang baik, cara pengangkutan bibit dang penanganannya sebelum ditanam, dilengkapi dengan gambar.


17.

Judul : Budidaya [Belimbing manis]
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Setyawibawa,Iman, Hal.45-79
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Dalam budidaya belimbing manis dapat dilakukan dengan media tanam kebun dan dalam pot. Disini diuraikan tahapan budidaya belimbing mulai dari persiapan penanaman, saat penanaman,perawatannya(pupuk,pemangkasan dan pembungkusan buah) dilengkapi gambar.


18.

Judul : Mengatasi serangan hama dan penyakit [Belimbing manis]
Sumber : 13 Jenis belimbing manis, Satyawan,Iman, Hal.80-89
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Hal yang dapat merusak kualitas buah adakah hama dan penyakit tanaman. Dalam bab ini diuraikan mengenai hama dan penyakit belimbing manis seperti lalat buah, larva naceleia actsema, ngengat, cendawan. Disertai keterangan mengenai gejala, penyebab dan cara penanggulangannya.


19.

Judul : Panen dan pengolahan pascapanen [Belimbing manis]
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Satyawa,Iman, Hal.90-103
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Belimbing tergolong tanaman yang berumur genjah, terutama jika berasal dari perbanyakan vegetatif, sehingga bisa melakukan pemanenan sebayak 3-4 kali setahun. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan adalah waktu panen yang tepat dan penanganan pascapanen yang meliputi pengumpulan, pengepakan, pengangkutan, pemasaran juga diuraikan sedikit mengenai hasil olahan buah belimbing.


20.

Judul : Usaha penangkaran bibit [Belimbing manis]
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Satyawan,Iman
Penerbitan : Jakarta: 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Cara perbanyakan bibit dapat dlakukan secara generatif dan vegetatif. Disini dijelaskan tahap-tahapan perbanyakan tersebut mulai pemilihan benih,persiapan persemaian hingga perawatan dalam polybag. Diuraikan juga tentang sertifikat agar mendapat kepercayaan dari konsumen.


21.

Judul : Belimbing tanaman peneduh, yang berbuah sepanjang tahun
Penulis : Rukmana, Rachmat
Sumber : Suara Karya, 19 Mar. 1986. Hal. VIII (Dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 1-2)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Dalam artikel ini diuraikan keuntungan dari menanam belimbing serta manfaatnya. Dikenal 2 jenis belimbing yaitu belimbing manis dan wuluh. Dijelaskan juga cara menanam belimbing.


22.

Judul : Memilih ranting untuk Bibit Belimbing
Penulis : Sarwono, B
Sumber : Trubus, Okt. 1991. Hal. 162 (Dalam : Kumpulan Kliping Belimbing.Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 31-33)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas cara memilih ranting untuk bibit Belimbing yaitu pilih yang mudah di kelupas, memiliki mata bunting. Juga dijelaskan proses pengokulasian.


23.

Judul : Ciri-ciri bibit belimbing unggul
Penulis : Reza, Moh.
Sumber : Trubus, Sept. 1989. Hal. 102 (dalam: Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 28-29)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Ciri-ciri bibit belimbing unggul meliputi bentuk, warna dan ukuran batang, serta daun. Pada satu tangkai daun biasanya akan dijumpai beberapa helai anak daun dalam jumlah ganjil. Bentuk anak daun ada yang simetris langsing, membundar dan tidak simetris. Warna daun berbeda setiap jenisnya.


24.

Judul : Dewi, Belimbing paling manis istimewa
Penulis : Fitriaty N., Rena
Sumber : Trubus, Okt. 1990. Hal. 157 (Dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 18-19)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Dalam artikel ini dibahas keistimewaan tanaman belimbing dewi yang berukuran besar dan panjang. Beratnya rata-rata 200-250 gram per buah. Buahnya memiliki lekukkan sayap yang dalam, berwarna oranye, tapi tetap hijau pada permukaan pinggiran sirip belimbingnya. Belimbing dewi ini juga perlu perawatan yang teratur.


25.

Judul : Menyemai Belimbing Untuk Batang Bawah
Penulis : Sarwono, B
Sumber : Trubus, Mei. 1991. Hal. 164 (Dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 34-35)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Dalam artikel ini dijelaskan cara mengunakan tanaman yang berasal dari biji sebagai calon batang bawah.Agar mutunya baik dapat dilakukan tahap pembibitan, yaitu benih yang terpilih dengan cara menggunakan pasir serta di semai di polibag.


26.

Judul : Belimbing-belimbing super manis
Sumber : Trubus, Nov. 1985. Hal. 32 (dalam: Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 8-13)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini menjelaskan jenis belimbing diantaranya Sembiring,Dewi, Demak, dan Siwalan, disertai dengan ciri-cirinya juga jangka waktu simpan belimbing tersebut.


27.

Judul : Memilih bibit belimbing yang baik
Penulis : Wijaya
Sumber : Trubus, Jul. 1989. Hal. 18 (dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 30)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Dalam membeli bibit belimbing perlu diperhatikan hal-hal berikut yaitu batang bibit yang sudah bercabang, paling sedikit dua cabang. Bibit yang batangnya belum bercabang perlu di pangkas bagian ujungnya agar bercabang.


28.

Judul : Jenis-jenis belimbing manis
Penulis : Suyono, A. Hery
Sumber : Trubus, Agu. 1990. Hal. 52 (Dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 6-7)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Jenis-jenis belimbing manis antara lain filipina, paris, sembiring, dewi, bangkok, malaya dan wulan. Artikel ini menjelaskan ciri-ciri dan keistimewaan buah belimbing manis yang unggul.


29.

Judul : Ternyata buah belimbing berkhasiat sebagai obat penyembuh
Sumber : Bisnis Indonesia, 4 Apr. 1993. Hal. IX (dalam: Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 4)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas masalah belimbing yang berkhasiat sebagai obat sakit beguk atau gendong, cacar air, demam dan wasir.


30.

Judul : Pengaruh stadia umur dan kehadiran daun entris pada kebanyakan sambung pucuk belimbing
Penulis : Anwarudin. S, M. Jawal; Sunarjono, Hendro
Sumber : Bul. Penel. Holtikultura, 3(1) 1998: 21 (Dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 36-40)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas hasil penelitian yang dilakukan dikebun percobaan Cipaku, Bogo. Ditemukan stadia entris tua yang telah berwarna coklat menghasilakan persentase sambungan jadi lebih tinggi, hingga sesuai untuk sambung pucuk. Adanya daun pada entris dalam perbanyakan belimbing secra sambung pucuk cenderung dapat meningkatkan persentase jumlah tanaman yang jadi.


31.

Judul : Belimbing kuning dengan aroma yang menyenangkan
Penulis : Dawoed, Guruh Gempita
Sumber : Suara Karya, 22 Apr. 1987. Hal. VIII (dalam : Kumpulan Kliping Belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal 3)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas masalah budidaya tanaman belimbing agar didapatkan belimbing kuning dengan aroma yang menyenangkan dan hasil yang memuaskan.


32.

Judul : 13 Jenis belimbing manis: penanaman dan usaha penangkaran
Penulis : Satyawibawa, Iman; Widyastuti, Yustina Erna
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Belimbing manis banyak diminati karena rasanya yang segar dan harganya terjangkau. Ada banyak ragam jenis dan bibitnya yang masing-masing mempunyai ciri-ciri khusus. Selain itu budidaya yang tidak terlalu sulit, tidak memerlukan lahan yang luas dan cukup cantik dan menarik bila ditanam dalam pot.Dalam buku ini diuraikan secara lengkap mulai dari penjelasan mengenai belimbing manis, jenis-jenisnya, bibit cara budidaya, hama, pengelolaan panen sampai perkiraan biaya dan keuntungan dari budidaya belimbing manis ini.


33.

Judul : Perkiraan biaya dan keuntungan budidaya belimbing manis
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Hal. 122-123
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Bagi yang tertarik untuk membudidayakan belimbing secara komersial, disini diuraikan mengenai analisa usaha budidaya belimbing manis, mulai perkiraan biaya sampai keuntungan yang bisa didapat.


34.

Judul : Mengatasi serangan hama dan penyakit [Belimbing]
Sumber : 13 jenis belimbing manis, Hal. 80-89
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : E-2
Abstrak : Hal yang dapat merusak kualitas adalah hama dan penyakit. Disini diuraikan mengenai hama dan penyakit tanaman belimbing disertai gejala, penyebab dan cara penanggulangannya.


35.

Judul : Menanam bibit belimbing di pekarangan
Penulis : Wijaya
Sumber : Trubus,Jun.1989. Hal.246 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.41)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas cara penanaman bibit. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menanam bibit adalah membuat lubang tanam, menanami bibit dan penaburan bibit dan fungisida.


36.

Judul : Bertanam belimbing di pekarangan sempit
Penulis : Wijaya
Sumber : Trubus, Mei 1989.Hal.197 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993.Hal.1-2)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas cara memilih lokasi tanam yang memenuhi syarat serta mengatur jarak tanam yang tepat untuk menanam belimbing di lahan sempit.


37.

Judul : Bertanam belimbing manis di pekarangan
Penulis : Hukum, Rusli
Sumber : Suara Karya, 17 Sep.1986.Hal.VIII (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993.Hal.44-45)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Bertanam belimbing manis dapat dilakukan dengan cara okulasi. Jika tanaman sudah mulai tumbuh lakukan pemangkasan dan bila berbuah segera dibungkus dengan baik agar tidak terserang hama. Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun.


38.

Judul : Bercocok tanam belimbing manis
Penulis : Djohansyah
Sumber : Banjarmasin Pos, 14 Feb.1998.Hal.V (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP trubus, 1993.Hal.46)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Bercocok tanam belimbing manis harus memperhatikan syarat tumbuh, bercocok tanam dengan memperbanyak biji, cangkokkan dan okulasi. Juga dibahas cara pemeliharaan dan waktu panen.


39.

Judul : Bertanam belimbing madu
Penulis : Haryani; Rahardi, F
Sumber : Trubus, Des.1990.Hal.Bonus (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993.Hal.47-56)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Untuk bertanam belimbing madu perlu diperhatikan tempat tumbuhnya, bibit, persiapan tanam, penanaman, perawatan tanaman ( penyiraman, pemberian mulsa, pemupukkan, pemangkasan dan pembuatan para-para, pengendalian hama dan penyakit, serta pada saat buah berproduksi), panen, dan perlakuan buah setelah panen.


40.

Judul : Bagaimana memupuk belimbing dengan benar?
Penulis : Reza T, M
Sumber : Trubus, Jan.1989.Hal.16 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus,1993.Hal.57)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Pupuk yang baik untuk belimbing adalah pupuk organik dan anorganik yang diberikan pada umur 0-4 bulan, 1-3 tahun dan 4 tahun dan seterusnya. Artikel ini membahas cara memupuk yang teratur dan tepat.


41.

Judul : Memupuk belimbing ala kelapa dua
Penulis : Ariyanti, Bonita
Sumber : Trubus, Jan.1990.Hal.12 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus,1993.Hal.58-59)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas mengenai cara memupuk belimbing berdasarkan pengalaman orang daerah kelapa dua.


42.

Judul : Buah belimbing bisa besar jika dipangkas
Sumber : Suara Karya, 1 Mei 1991.Hal.VIII (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus,1993.Hal.60-61)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Pangkasan pada tanaman belimbing bertujuan agar tanaman tidak terlalu tinggi, untuk merangsang pembentukan daun, bunga dan buah maupun untuk membuat penampilan pohon lebih menarik.


42.

Judul : Membentuk tajuk belimbing
Penulis : Reza, M
Sumber : Trubus, Mar.1989.Hal.124 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993.Hal.62-63)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Agar belimbing membentuk tajuk maka diperlukan pemangkasan. Pemangkasan terbagi dua yakni tanaman muda ( Calon batang utama dan bentuk ) dan dewasa. Pada akhir artikel diuraikan pemupukan setelah pemangkasan.


Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing


43.

Judul : Agar bunga belimbing keluar serempak
Penulis : Setiadi
Sumber : Trubus, Jul.1988.Hal.22 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993.Hal.64-66)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Agar bunga belimbing keluar serempak perlu dilakukan pemangkasan dan bagian yang dipangkas buah muda dan bunga yang baru muncul berikut tangkai dan tandan bunganya, daun pada ranting yang telah kering, ranting atau cabang yang rusak dan tumbuh berdekatan serta yang tumbuh mengarah keatas.


44.

Judul : Para-para belimbing
Penulis : Suryani, Suci P
Sumber : Trubus, Mar.1991.Hal.112 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus,1993.Hal.67-68)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Para-para pada belimbing berupa tonggak kayu atau bambu yang di silangkan untuk menyangga cabang-cabang yang terkulai dan mengantung di udara. Jarak para-para yang tepat 2/3 dari panjang cabang. Pemberian para-para bertujuan untuk menyelamatkan buah dari kerontokan karena angin dan diperlukan sejak tanaman belimbing mulai berbuah.


45.

Judul : Belimbing unggul dari Demak
Sumber : Janur Seloka, Mei.1993.Hal.III (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP trubus,1993.Hal.69)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Belimbing ini mempunyai ciri-ciri batang tergolong kerdil, berumur lebih kurang 30 tahun berdiameter 15 cm dengan tinggi pohon 3-4 meter. Tingkat kerimbunan kurang lebat. Kelebihan lainnya adalah membungkus buah belimbing dengan daun jati.


46.

Judul : Mengatur pembuahan belimbing dalam pot
Penulis : Reza, M
Sumber : Trubus, Feb.1989.Hal.53 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP trubus,1993.Hal.70-71)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas cara pembuahan belimbing dalam pot dengan cara : bunga pertama dirontokan dulu, lalu tanaman dibiarkan kering sampai beberapa hari dan terakhir pemupukan dan penyeleksian.


47.

Judul : Mencegah belimbing rontok ala petani kelapa dua
Penulis : Ariyanti, Bonita
Sumber : Trubus, Feb.1990.Hal.58 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP trubus,1993.Hal.72-74)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Upaya penanggulangan kerontokan buah mulai dilakukan ketika bunga belimbing mulai berubah menjadi pentil, yaitu dengan penyemprotan insektisida. Langkah selanjutnya pembungkusan yang terbuat dari kantong semen.


48.

Judul : Saat tepat bungkus dan petik belimbing
Penulis : Sarwono, B
Sumber : Trubus, Sep.1990.Hal.104 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus,1993.Hal.75-77)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Saat tepat belimbing dibungkus bila buahnya merunduk karena beratnya atau bila pucuk buah itu sempurna mengarah ke bawah dan kondisinya sudah cukup kuat, sehingga tidak rontok. Pemetikan buah belimbing yang tepat tidak ada ukuran yang baku karena kematangan buah belimbing dipengaruhi oleh letak geografi penanaman pohon tersebut. Dilengkapi dengan tabel umur belimbing dibungkus dan dipetik disekitar Jakarta.


49.

Judul : Memilih bahan pembungkus belimbing
Penulis : Wijaya; Reza, M
Sumber : Trubus, Okt.1988.Hal.156 (Dalam : Kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus,1993.Hal.78-79)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Memilih bahan pembungkus belimbing harus memenuhi syarat yakni tidak tembus cahaya, warna bahan gelap, harus dapat menjaga kelembaban udara dalam ruang pembungkus itu, bahannya ringan, penggunaannya praktis, murah harganya dan mudah diperoleh. Pada artikel ini dilengkapi daftar bahan pembungkus buah belimbing.


50.

Judul : Mengenal buah unggul Indonesia
Penulis : Widyastuti, Yustina Erna; Paimin, Farry B.
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : H-11
Abstrak : Indonesia yang subur memungkinkan berbagai jenis tanaman buah buahan tumbuh dan berkembang, diantaranya banyak yang bersifat unggul. Varietas unggul mempunyai ciri-ciri antara lain, bersifat genjah, produksi tinggi, rasa dan aromanya reaktif dan dapat diterima konsumen, bentuk dan ukurannya cukup baik, dan tingkat ketahanan buah pascapanen dan pengangkutannya baik. Di buku ini diuraikan 25 macam buah varietas unggul, yaitu avokad, anggur, apel, belimbing manis, cempedak, duku, durian, jambu air, jambu biji, jeruk, kedondong, leci, lengkeng, mangga, manggis,nanas, nangka, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, sirsak, dan srikaya dengan berbagai jenis. Dilengkapi gambar masing-masing buah tersebut.


51.

Judul : Belimbing manis
Sumber : Mengenal buah unggul Indonesia, Widyastuti, Yustina Erna; Paimin, Farry B, Hal. 33-48
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : H-11
Abstrak : Belimbing manis mempunyai prospek yang cukup cerah, karena rasanya segar dan haganya relatif dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Disini diuraikan asal belimbing manis, ciri-ciri dan jenis-jenisnnya, diantaranya belimbing wulan dewi, sembiring, taiwan, bangkok, demak kapur, demak kunir, demak jingga, filipina, malaya, paris, penang, siwalan, wijaya, disertai gambarnya.


52.

Judul : Tanaman obat tradisional 2
Penulis : Thomas A.N.S.
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A1-10
Abstrak : Dijelaskan tentang 31 jenis tumbuhan obat dan cara pembuatan ramuan tanaman obat serta penggunaannya untuk penyembuhan penyakit tertentu. Aspek yang dibicarakan meliputi nama botani dan nama lokal tumbuhan tersebut, famili, daerah asal, pengenalan spesifikasi tumbuhan, komposisi kandungan kimianya, serta khasiat dan manfaat tumbuhan untuk pengobatan, dilengkapi dengan gambar contoh tumbuhan.


53.

Judul : Upaya agar buah belimbing besar dan mulus
Penulis : Widodo, M
Sumber : Neraca, 18 Des. 1992. Hal.X (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.80)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Upaya agar buah belimbing besar dan mulus caranya yaitu dengan menjarangkan atau membuang sebagian buahnya dan kemudian dilakukan pembungkusan. Bahan pembungkus syaratnya tidak mudah ditembus cahaya, bahannya ringan, praktis, berwarna gelap dan mampu menjaga kelembaban buah tersebut.


54.

Judul : Perawatan belimbing pemenang kontes
Penulis : Edy, Yoe
Sumber : Trubus, Agu.1990. Hal.58 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.81-82)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Dalam artikel ini dibahas cara perawatan untuk menghasilkan buah belimbing bermutu, yakni dengan pendangiran atau penyiangan maksudnya tanah digemburkan secara teratur, diberi pupuk hijau dan buahnya dibungkus dengan daun jati.


55.

Judul : Perawatan belimbing Demak
Penulis : Ariyanti, Bonita
Sumber : Trubus, Jul.1990. Hal.9 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.83-84)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Cara merawat belimbing demak yakni dengan sering digemburkan tanahnya dengan teratur, menyemprot tanaman belimbing dengan lebaycid dan insektisida. Membungkus buah belimbing yang masih pentil dengan daun jati.


56.

Judul : Buah belimbing anda tidak manis ?
Penulis : Reza, M; Wijaya
Sumber : Trubus, Des.1998. Hal.248 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.85-86)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar buah belimbing menjadi manis yaitu beri kesempatan pada proses pematangan dan harus diatur dengan baik perairannya.


57.

Judul : Dimana anda menanam belimbing Filipina
Penulis : Setiadi
Sumber : Trubus, Apr.1987. Hal.336 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.90-93)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Untuk menanam belimbing Filipina pertama kita harus memilih bibit yang baik (daunnya lebat, hijau segar, batangnya berwarna kecoklatan dan kokoh), bibit harus dirawat dengan menyemprot tanaman memakai pupuk daun (gandasil, metalik, vitalik, dan sebagainya). Penanaman dalam pot ada 3 faktor yaitu menyiapkan pot dan tanah pengisinya, perawatan tanaman dan mengatasi penggangunya. Penanaman dikebun perlu diperhatikan lubang tanam dan penanaman serta perawatan selanjutnya.


58.

Judul : Berburu belimbing sembiring
Penulis : Wijaya; Anwarudin, Jawal
Sumber : Trubus, Mar.1985. Hal.146 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.94-96)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini membahas asal-usul belimbing sembiring. Diuraikan cara berkebun belimbing. Faktor yang diperhatikan tanah yang gembur, pengembangannya dan cara pencegahan penyakitnya. Keunggulan belimbing sembiring yakni warna buah kuning, rasa manis, dan 1 kg buah rata-rata 3 buah.


59.

Judul : Kutu aphis merontokkan bunga belimbing
Penulis : Wijaya
Sumber : Trubus, Apr.1989. Hal.149 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.99-100)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Kutu aphis merupakan penyebab kerontokkan bunga pada tanaman belimbing. Kutu ini sering muncul pada musim kemarau. Warnanya kehitam-hitaman, ada yang bersayap dan tidak. Kutu aphis mengisap cairan tandan bunga, tangkai bunga, juga bunganya. Untuk mencegahnya yakni dengan mengurangi kerimbunan tajuk belimbing agar sekitar pohon tidak terlalu lembab. Kalau terlanjur ganas maka dilakukan penyemprotan insektisida.


60.

Judul : Larva ngengat menyerang belimbing
Penulis : Sudaryanto
Sumber : Trubus, Des.1989. hal.254 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.101)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Ngengat (larva nacoleia) adalah sejenis kupu-kupu yang aktif pada malam hari. Larvanya berwarna kuning bening dan menembus kulit buah belimbing untuk mengisap cairan. Serangan hama ini dapat dicegah dengan menyemprotkan insektisida pada waktu buah manis pentil. Untuk membunuh larva yang baru menetas.


61.

Judul : Jelai dan manisan belimbing
Sumber : Trubus, Nov.1985. hal.46 (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.109-110)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel
Abstrak : Artikel ini menguraikan cara pengolahan belimbing untuk dijadikan jelai atau manisan. dijelaskan bahan-bahan yang digunakan dan cara pembuatannya.

Sumber : (Dalam : kumpulan kliping belimbing. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal.)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bel


62.

Judul : Bertanam belimbing
Sumber : Bertanam belimbing, Lingga, Pinus, Hal. 8-24
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : G-14
Abstrak : Walaupun belimbing tidak termasuk tanaman yang cerewet, tetapi untuk menanamnya perlu juga memperhatikan beberapa hal seperti persiapan tanah dan pembibitan. Bibit belimbing dapat diperoleh dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (tanpa biji). Cara vegetatif dapat dilakukan melalui pencangkokan dan sambungan.


63.

Judul : Perawatan [Belimbing]
Sumber : Bertanam belimbing, Lingga, Pinus, Hal. 25-30
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : G-14
Abstrak : Untuk dapat tumbuh dengan baik, tanaman belimbing membutuhkan perawatan-perawatan seperti pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemangkasan/pembungkusan buah.


64.

Judul : Panen belimbing
Sumber : Bertanam belimbing, Lingga, Pinus, Hal. 31-34
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : G-14
Abstrak : Tanaman belimbing dapat dipanen sepanjang tahun. Panen yang sukses harus memperhatikan cara memetik, alat bantu yang tepat, saat pemetikan, dan cara pemangkasannya.


65.

Judul : Aneka rasa dan manfaat belimbing
Sumber : Bertanam belimbing, Lingga, Pinus, Hal. 35-42
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : G-14
Abstrak : Belimbing manis, selain dapat disajikan sebagai buah segar, dapat juga dijadikan manisan, sirop, rujak, bahkan juga dapat dijadikan obat. Sedangkan belimbing wuluh yang rasanya asam segar, manfaatnya lebih banyak lagi, terutama untuk obat dan bumbu sayuran. Beberapa resep makanan dengan menggunakan belimbing wuluh juga disertakan dalam bagian buku ini.


66.

Judul : Tanaman obat tradisional
Penulis : Thomas A.N.S.
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1989
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A1-10
Abstrak : Dijelaskan tentang 26 jenis tumbuhan dan cara pembuatan ramuan tanaman obat serta penggunaannya untuk penyembuhan terhadap penyakit tertentu. Aspek yang dibicarakan meliputi nama botani dan nama lokal suatu tumbuhan, famili, daerah asal, pengenalan spesifikasi tumbuhan, komposisi kandungan kimianya, serta khasiat dan manfaat tumbuhan untuk pengobatan, dilengkapi dengan gambar masing-masing tumbuhan.


67.

Judul : Belimbing manis, tanaman obat anti-kanker
Penulis : Wijayakusuma, H.M. Hembing...[et al.]
Sumber : Media Indonesia, 4 Februari 1993. Hal. 12( dalam : Kumpulan kliping tanaman anti kanker. Jakarta, PIP Trubus, 1995. Hal. 1)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Artikel membahas belimbing manis sebagai tanaman obat-obatan. Tumbuhan yang banyak tumbuh di daerah tropis ini mempunyai banyak khasiatnya. Buah belimbing manis banyak mamfaatnya seperti : untuk obat anti radang, peluruh kencing dan peluruh liur. Bunganya sebagai obat penyakit malaria, daun serta batangnya dapat menghilangkan panas, dan akarnya dapat menghilangkan sakit rematik. Ada satu keuntungan besar dari tanaman ini, yaitu daun bersama bahan lainnya dapat digunakan sebagai obat anti kanker. Diuraikan cara pembuatan obat tersebut dan cara mengkonsumsinya.


68.

Judul : Manisan buah-buahan 3: ceremai, belimbing dan jambu biji
Penulis : Eddy Soetanto, N.
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bua
Abstrak : Pada buku ini diuraikan mengenai bahan/peralatan dan cara pembuatan manisan buah, lengkap dengan pengenalan tanaman dan analisis usahanya. Pada bagian akhir dilampirkan syarat mutu untuk sirup dan manisan kering buah-buahan, serta daftar zat warna untuk makanan.


69.

Judul : Penghijauan dengan tanaman potensial
Penulis : Setiawan, Ade Iwan
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-10
Abstrak : Kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, penurunan kesuburan tanah dan meningkatnya derajat suhu bumi merupakan ancaman bagi kelangsungan hidup di bumi. Untuk mengatasi hal tersebut penghijauan merupakan upaya perbaikan yang mendesak untuk dilaksanakan. Dalam buku ini diuraikan 27 jenis tanaman penghijauan yang memiliki fungsi ganda yaitu sebagai penghijau lingkungan dan sebagai tanaman produksi yang menguntungkan penanamnya. Dijelaskan pula teknik budidaya tanaman penghijauan secara umum.


70.

Judul : Tanaman buah [Tanaman penghijauan]
Sumber : Penghijauan dengan tanaman potensial, Setiawan, Ade Iwan, Hal. 97-130
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-10
Abstrak : Diuraikan 12 jenis tanaman buah sebagai tanaman penghijauan, yaitu alpukat, belimbing, duku, durian, gandaria, lengkeng, mangga, manggis, nangka, rambutan, sawo, dan sawo kecik. Aspek yang dibicarakan meliputi kegunaannya, sosok tanaman, syarat tumbuh, penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan.


71.

Judul : Prospek buah-buahan Indonesia
Sumber : Prospek berkebun buah, Sunarjono, H. Hendro, Hal. 1-5
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1997
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bua
Abstrak : Bab ini menjelaskan jenis buah yang menempati pasar swalayan atau dunia seperti pisang, nanas, mangga, alpukat, rambutan, markisa, sirsak, jambu biji, belimbing dan manggis. Ada beberapa buah yang di ekspor dalam bentuk segar, seperti puree atau jus. Negara pengekspor buah tropis adalah Amerika latin, Afrika dan Asia. Dilengkapi dengan tabel-tabel.


72.

Judul : Prospek pengembangan durian menyonsong tahun 2000
Penulis : Hamsadi
Sumber : Cultivar, 6 (17) 1998: 21-24
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-148
Abstrak : Daerah Kecamatan Long Iram, Kalimantan Timur merupakan centra produksi durian dengan keanekaragaman genetiknya. Kelompok pelestari durian telah membudidayakan beberapa jenis durian potensial yang memiliki prospek pasar sebagai komoditi kompetitif di pasar global secara lebih progresif menjelang tahun 2000. Didiskripsikan lima jenis durian potensial, yaitu durian buaya, durian si bakul, durian si hipuy, durian belimbing, dan durian mawar.


73.

Judul : Pengolahan buah menjadi sirop dan jely
Sumber : Bul. PMMR, 8 (80) 1998: 30-32, 35
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-416
Abstrak : Diuraiakan dengan jelas pengolahan buah menjadi sirop dan jely, salah satu alternatif untuk memanfaatkan hasil produksi berlimpah yang tidak dapat dipasarkan. Uraian dimulai dengan cara pembuatan aneka sirop buah antara lain belimbing wuluh dan nenas. Diuraikan pula cara pembuatan jely jambu biji dan jeruk disertai diagram prosesnya.


74.

Judul : Hipertensi dan hepatitis atasi dengan belimbing
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-959
Abstrak : Dalam artikel ini diulas mengenai nama lokal belimbing serta beberapa varietasnya, antara lain demak kunir, demak kapur, demak jinggo, sembiring, wulan dewi, si manis dan paris. Disamping itu dibicarakan nilai gizi belimbing serta keunggulannya dibanding buah lain (mangga, sirsak, melon dan rambutan). Diuraikan secara ringkas mengenai penyakit hipertensi dan hepatitis serta gejala-gejala yang sering dikeluhkan. Di bagian akhir dibahas manfaat belimbing (daun, akar dan buahnya) dalam pengobatan penyakit hipertensi dan hepatitis serta cara meramu belimbing menjadi obat.


75.

Judul : Belimbing-belimbing super yang manis
Judul terjemahan : Belimbing
Sumber : Trubus : majalah pertanian , 16 (192) 1985: 32-35, 40-41
Tahun Penerbitan : 1985
Deskriptor : Fruit


76.

Judul : Isolasi flavonoid dari daun benalu (Dendrophthoe falcata (L.f) Ettingh) yang tumbuh pada pohon zirzak dan belimbing
Sumber : Simposium Penelitian Bahan Obat Alami VIII: prosiding, Bogor, 24-25 Nop 1994
Penulis : Djamal, Rusjdi
Tahun Penerbitan : 1994
Deskripsi Fisik : 5 hal.
Deskriptor : Flavonoids
Kode Panggil : 633.88 Sim p


77.

Judul : Studi pengemasan teknologi "modified atmosphere" pada buah belimbing manis "Averrhoa carambola L.)
Judul terjemahan : Study on "modified atmosphere" packaging technology on star fruit (Averrhoa carambola L.)
Sumber : Majalah BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) : (43) 1995: 44-55
Penulis : Harianto
Tahun Penerbitan : 1995
Deskriptor : Packaging


78.

Judul : Model pendugaan masa simpan buah belimbing manis segar (Averrhoa carambola L.) dalam kemasan plastik.
Judul terjemahan : Prediction model of storage period for fresh star fruit (Averrhoa carambola L.) in plastic package.
Sumber : Majalah BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) : (67) 1995: 43-59
Penulis : Harianto
Tahun Penerbitan : 1995
Deskriptor : Starfruit


79.

Judul : Multiplikasi tunas belimbing dewi (Averrhoa carambola) melalui kultur in vitro.
Sumber : Buletin Plasma Nutfah
Penulis : Supriati, Yati
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 12 (2) 2006: 50-55
Lokasi : maj
Deskriptor : Averrhoa carambola
DDC : 571
Abstrak : Belimbing (Averrhoa carambola) merupakan tanaman buah tropik yang mengandung vitamin C lebih tinggi dari pada apel dan anggur. Buah belimbing segar sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah. Pengembangan tanaman ini untuk menurunkan budidaya ataupun untuk tujuan konservasi masih belum optimal karena terbatasnya bibit. Teknik kultur jaringan merupakan alternatif teknologi yang mampu menyediakan bibit secara massal, seragam, dan relatif cepat. Salah satu tahap yang harus ditempuh dalam perbanyakan bibit melalui kultur jaringan adalah multiplikasi tunas yang menjadi kunci dalam keberhasilan teknik perbanyakan ini. Percobaan terdiri atas beberapa kegiatan menggunakan dua jenis eksplan, yaitu tunas dengan nodus tunggal dan tunas dari perkecambahan embrio. Pada percobaan I eksplan tunas dengan nodus tunggal ditanam pada media WPM + asam sitrat 100 mg/l kemudian disubkultur pada media WPM + BAP 0,5 mg/l. Pada percobaan II, tunas in vitro disubkultur kembali pada media WPM + BA (1 dan 2 mg/l) + thidiazuron 0,1 dan 0,2 mg/l). Untuk lebih memacu tingkat pertunasan dilakukan subkultur kembali pada media WPM atau MS yang ditambah dengan IAA 0,5 mg/l dan zeatin 2 mg/l. Untuk meningkatkan ketegaran, tunas hasil multiplikasi ditanam pada media WPM atau MS + BA 2 mg/l + thidiazuron 0,2 mg/l dan paclobutrazol (0; 0,4; dan 0,8 mg/l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan eksplan tunas dengan nodus tunggal lebih baik dibandingkan dengan tunas yang berasal dari perkecambahan embrio. Subkultur yang dilakukan pada media WPM yang mengandung 0,5 mg/l BAP dapat menginisiasi dan menghasilkan rata-rata empat tunas. Subkultur tunas belimbing pada media MS + IAA 0,5 mg/l + zeatin 2 mg/l dapat memacu pembentukan tunas yang banyak, mencapai 18 buah. Penambahan paclobutrazol 0,4 mg/l ke dalam media MS atau WPM yang telah mengandung BA 2 mg/l dan thidiazuron 0,2 mg/l dapat memperbaiki ketegaran biakan.


Dokumen lengkap dapat dipesan melalui:


PDII-LIPI


Telp. 021-7560537 atau

Email: pdiiserpong@yahoo.com