Selasa, 21 Desember 2010

PINANG (Areca catechu) - 2


Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS.

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

1.
Judul : Tanaman yang bunga, biji dan buahnya berkhasiat obat
Sumber : Budidaya tanaman berkhasiat obat : meningkatkan apotik hidup dan pendapatan para keluarga petani dan pkk, Kartasapoetra, G., Hal. 34-50
Penerbitan : Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A1-7
Abstrak : Aspek yang dibicarakan adalah keterangan masing-masing tanaman yang berkhasiat obat antara lain famili tanaman, sifat-sifat yang dimiliki, uraian makroskopiknya, kandungan zat kimia, serta khasiat pengobatan terhadap penyakit disertai keterangan dosis yang tepat.

2.
Judul : Tanaman berakhasiat obat
Sumber : Toga 2 tanaman obat keluarga: penyembuhan cacingan, demam, mencret, TBC, Budi Santoso, Hironymus, Hal. 36-90
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Diuraikan secara rinci nama tanaman, syarat ampuh, pedoman bertanam, kandungan kimia, dan khasiat tanaman. Tanaman tersebut antara lain: bawang merah, bawang putih, delima, jambu biji, daun kaki kuda, daun keji beling, kelapa hijau, kembang sepatu, lempuyang wangi, nanas, pepaya, pinang, sambiloto, sirih, temu giring dan temu lawak

3.
Judul : Pembibitan pinang
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Berdasarkan bentuk dan perawakannya, pinang termasuk dalam suku Arecaceae yang terbagi lagi dalam beberapa jenis, yaitu: pinang biru, pinang hitam, pinang irian, pinang kelapa, pinang merah, pinang kera, pinang tutul, pinang jawa, dan pinang sirih. Dari kesemua jenis pinang tersebut, pinang sirihlah yang paling populer sehingga banyak dimanfaatkan untuk tujuan komersial oleh masyarakat.

4.
Judul : Bahan tanaman [Pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 8-11
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Untuk mendapatkan bibit yang baik, bahan tanaman harus memenuhi persyaratan teknis. Bahan tanaman tersebut meliputi pohon induk dan benih. Pohon induk yang baik harus mempunyai karakter dengan hertabilitas tinggi, seperti: berbunga awal, produksi telah stabil dan berproduksi tinggi. Dari pohon yang telah terseleksi tadi, diambil calon benih yang memenuhi persyaratan teknis antara lain: masak penuh, ukuran besar dan berat, serta posisi buah vertikal.

5.
Judul : Pembibitan [Pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 13-18
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Ada dua hal yang dibahas dalam tulisan ini, yaitu: perkecambahan dan seleksi kecambah serta pembibitan dan seleksi bibit. Perkecambahan dapat dilakukan dengan menggunakan bedengan khusus/bak pendederan atau langsung dilakukan di lapangan. Sedangkan dalam pembibitan dijelaskan bahwa hasil seleksi kecambah dapat dipindahkan ke polybag atau langsung di lapangan.

6.
Judul : Pelaksanaan gelar teknologi [Pembibitan pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 19-21
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Dalam tulisan ini dibahas tentang tempat pelaksanaan, lokasi yang digunakan, jenis pinang yang dipakai, serta kegiatan yang dilakukan pada gelar paket teknologi (meliputi seleksi pohon induk, seleksi buah dan calon benih, bedengan perkecambahan, dan pembibitan).

7.
Judul : Analisa usaha tani [Pembibitan pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 19-21
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Dalam tulisan ini dibahas tentang analisa usaha tani gelar teknologi pembibitan pinang yang dilakukan di desa Pucuang Anam, Kecamatan perwakilan Kabun Pondok Dua, Kabupaten Padang Pariaman, pada bulan Januari 1998.

8.
Judul : Petunjuk pelaksanaan seleksi pohon induk [Lontar, Aren dan Pinang]
Sumber : Terbitan Khusus, No. 031/VIII/1989
Penerbitan : Manado: BALITKA, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1989
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Z2-3
Abstrak : Tanaman lontar, aren, dan pinang menghasilkan produk yang berpeluang besar untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri. Langkah awal untuk mengembangkan ketiga tanaman tersebut adalah dengan memperoleh benih yang baik yang berasal dari pohon yang baik pula. Artikel ini menerangkan secara rinci petunjuk pelaksanaan seleksi pohon induk lontar, aren, dan pinang, sebagai sumber benih. Disertakan pula cara menghitung koefisien keragamanan untuk menentukan seleksi blok penghasil tinggi.

9.
Judul : Cantiknya pinang kuning
Penulis : Suyatno
Sumber : Suara Karya, 21 Okt. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping palem. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 60)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pal
Abstrak : Palem kuning atau Pinanga patula yang mempunyai batang. pelepah, lidi, anak dan akar berwarna kuning berasal dari Semenanjung Malaysia. Diuraikan bahwa perbanyakanan tanaman dengan cara generatif/biji membutuhkan waktu yang lama. Dengan cara pemisahan anak-anak akan mempercepat perbanyakan, meski mempunyai risiko tinggi dan memerlukan perhatian khusus. Palem ini cukup menjanjikan dengan keuntungan yang cukup menggiurkan.

10.
Judul : Pinang merah, tanaman hias tercantik yang kian populer
Penulis : Sastromidjojo, Bambang Hardiantono
Sumber : Suara Karya, 5 Nov. 1986. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping palem. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 61-62)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pal
Abstrak : Tanaman pinang merah yang cantik dan populer ada 2 jenis yaitu Cyrtostachys lakka dan Cyrtostachys renda. Ditemukan tahun 1833 serta populer sampai Afrika dan Amerika. Diuraikan tentang kekhasan tanaman ini, cara budidayanya, serta pemberantasan hama serta penyakit.

11.
Judul : Biji pinang bisa usir cacing pita
Penulis : Khara, S.
Sumber : Minggu Pagi, 3 Sep. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping tanaman obat III. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 87)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Buah pinang dengan nama ilmiah Areca catechu, selama ini identik dengan wanita, terutama pemakan sirih. Pada kenyataannya buah pinang dapat digunakan sebagai obat untuk menghilangkan cacing pita. Bagian yang berkhasiat adalah bijinya, yang mengandung orecoline dan dapat diperoleh dengan cara diperas daging bijinya. Tulisan dilengkapi dengan cara pembuatan ramuan.

12.
Judul : Mempersunting Aneka Jenis Palem untuk Pengindah Lingkungan
Penulis : -
Penerbitan : Jakarta: Pusat Informasi Pertanian Trubus, 1994,hlm.109
Kode Panggil : 58
Abstrak : Terdapat 2800 jenis palem di berbagai penjuru dunia, tetapi hanya sedikit yang sudah dibudidayakan dengan nilai pasaran cukup tinggi, selebihnya masih perlu diseleksi untuk dikembangkan serta dilestarikan.
Sedikitnya terdapat 42 jenis palem yang merambah pasaran tanaman hias, diantaranya jenis palem liar yang memiliki prospek seperti pinang tutul, pinang merah dan palem waregu.. Tiga jenis palem paling top adalah palem botol,segitiga hijau dan palem merah.Harganya rata-rata mahal, ini dipengaruhi oleh penampilan/sosok tanaman yang memang menawan juga karena termasuk jenis langka. Dngan mempersunting aneka jenis palem yang cocok, lingkungan menjadi bersih,nyaman,megah dan indah. Palem dapat diperbanyak dengan biji ataupun membelah rumpun atau anaknya. Perbanyakan cara biji memerlukan perhatian dan teknik khusus serta kesabaran tinggi.

13.
Judul : Pinang Biru
Penulis : Sastrapradja, Setijati; Mogla, Johanes Pakar; Sangat, Harini Murni
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1978, Hal. 63
Kode Panggil : 58
Abstrak : Pinang biru berasal dari Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Tumbuh baik pada tempat-tempat yang tidak langsung kena sinar matahai pada ketinggian antara 50-1000 m dpl. Pinang biru tumbuhnya tunggal, berbatang lurus dan kecil. Tingginya hanya mencapai 4 m. Seperti pinag pada umumnya pinang jenis ini berdaun sirip. Pelepah daunnya berbentuk seludang berwarna merah sampai coklat. Tangkai daunnya berwarna ungu kebiru-biruan, karenanya disebut pinang biru. Perbungaannya berbentuk tandan, menggantung dengan tangkai tandan berwarna merah. Buah yang masak hitam warnanya dan berbiji tunggal. Di alam peremajaan terjadi melalui bijinya.

14.
Judul : Pinang Merah
Penulis : Sastrapradja, Setijati; Mogla, Jahanes Pakar; Sangat, MArini Murni
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1978, Hal. 75
Kode Panggil : 58
Abstrak : Pinang merah merupakan tumbuhan asli KAlimantan BArat, Sarawak dan emenanjung Malayu. Dalam keadaan liar, tumbuhan ini sering dijumpai di hutan-hutan rawa dataran rendah sampai pada ketinggian 500 m dpl.Batangnya sendiri tidak besar, sehinggapalem inikelihatannya tinggi semampai. Tumbuhnya berumpun, berbatang lurus yang tingginya 6-14 m. Daunnya bersirip agak melengkung, anak-anak daunnya agak kaku. Pelepah daunnya berbentuk seludang dan berwarna merah. Pinang merah diperbanyak melalui bijinya. Biji tersebut mulai berkecambah setelah berumur 2-3 bulan. Didapat keterangan bahwa tanaman yang dapat mencapai dewasa, biasanya sedikit sekali (kurang lebih 5 ).

15.
Judul : Pinag Tutul
Penulis : Sastrapradja,Setijati; Mogla, Johanes Pakar; Sangat, Harini Murni
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1978, Hal. 81
Kode Panggil : 58
Abstrak : Palem ini disebut pinang tutul karena anak-anak daunnya sering mempunyai bercak-bercak hijau tua seperti tutul. Tutul-tutul tsb membuat warna daun palem lebih indah.Pinang tutul tumbuh secara alami di Sumatera. Umumnya dijujmpai di Aceh dan Bengkulu. Tumbuhan ini menyukai tempat yang agak basah. Biasanya menyenangi daerah dekat aliran sunghai, pada ketinggian antara 300-800 m dpl. Pinang tutul tumbuhnya berumpun dengan tinggi 4 m. Pada anak daun yang muda terdapat bercak-bercak hijau tua, dan akhirnya menghilang pada daun yang tua. Perbungaannya berbentuk malai, menggantung. Buahnya berwarna merah jambu. Peremajaan pinang tutul dilakukan melalui bijinya.

16.
Judul : PinangSirih
Penulis : Sastrapradja, Setijati et.al.
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI, 1978, Hal. 79
Kode Panggil : 58
Abstrak : Pinang Sirih diduga berasal dari Filipina. Jenis ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian 750 m dpl.m Keanekaragamannya dapat dilihat dari warna buah, maupun kandungan kimianya. Pinang sirih berbatang lurus dan agak licin. Tingginya rata-rata 10 m, berdaun sirip agak melengkung. Pelepah daunnya berbentuk seludang. Bunganya tersusun dalam suatu bulir. Bunga betina terletak di bagian pangkal, sedangkan jantannya di bagian ujung. Selain untuk menyirih, endosperma buah tanaman ini dipakai untuk bahan pernis. Umbut batangnya dapat digunakan untuk campuran ramuan obat-obatan.

17.
Judul : Karakteristik sifat-sifat tanaman pinang didaerah Istimewa Aceh dan Kalimantan Selatan (Aseca catcchu)
Penulis : Miftahorrachman; Pandin Donata S.; Novarianto H.
Sumber : J. Panel. Kelapa, 3 (2) 1989: 32 (dalam kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 1-12
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tanaman pinang memiliki keragaman karakter yang cukup bebesar, antara lain tinggi tanaman, jumlah bekas daun,panjang petiole, jumlah tandan, jumlah spekelet, dan jumlah buah. Karakter-karakter yang memiliki korelasi dengan jumlah buah adalah panjang infloresensia, jumlah tandan, dan jumlah spikelet.

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

18.
Judul : Biji pinang sangat bermanfaat untuk membasmi cacing pita
Penulis : Lukman
Sumber : Pikiran Rakyat, 11 Agu. 1994. Hal. 8 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta PIP Trubus 1994. Hal. 13)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Biji pinang (Areca catechu) berguna untuk menyirih dan membasmi cacing pita. Biji pinang mengandung "arecoline" minyak yang bersifat racun bagi cacing pitang. Dalam tulisan ini diulas mengenai cara mengobati gejala dan penyakit cacingan berikut resep untuk menyembuhkannya.

19.
Judul : Pinang menumpas cacing pita
Penulis : Priohusodo, Lestari
Sumber : Trubus, (Jul) 1989: 20 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIPI Trubus, 1994. Hal. 14-15
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Biji pinang (Areca catechu) dari keluarga palmae yang mengandung arekoline (minyak bias keras),mampu melepaskan senyawaan asetil-choline yang beredar dalam tubuh kita ternyata bersifat racun bagi cacing pita. Cara mengobati cacing dengan ramuan biji pinang diulas dalam tulisan ini berikut khasiat lain biji pinang.

20.
Judul : Mengnal manfaat lain pinang
Penulis : Iswariyanto
Sumber : Minggu padi, Minggu, Mar 1990. VIII (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIPI Trubus, 1994, Hal. 16-17
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Dengan makin berkembangnya zaman, pohon pinang ternyata tidak hanya bermanfaat untuk keperluan makan sirih saja, tetapi juga untuk campurana bahan dasar industri pernis. Kosmetika pewarna batik, dan sebagai campuran industri pembuatan obat-obatan. Pohon pinang juga mempunyai manfaat sebagai pelengkap tanaman hias di halaman rumah, perkantoran, pabrik, dan ditepi-tepi jalan

21.
Judul : Pengaruh pemangkasan akar terhadap pertumbuhan bibit pinang
Penulis : Miftahorrahman
Sumber : Bul. Balitka, (20) 1993: 81 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 18-25
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemangkasan akar berpengaruh baik terhadap pertumbuhan bibit pinang. Pengaruh tersebut nyata pada hampir semua karakter bibit yang diamati, yaitu tinggi bibit, lingkar batang, panjang daun, luas daun, berat basah akar, dan bagian atas tanaman, volume basah akar dan bagian ataws tanaman, volume basah akar dan bagian atas tanaman, kKecuali jumlah daun. Perlakuan yang terbaik adalah pemangkasan akar disebut 75 persen

22.
Judul : Bertanam pinang dan kegunaannya
Penulis : Anna
Sumber : Tumbuh, (Mar.) 1991: 35 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Tubus, 1994. Hal. 26-27
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pohon pinang banyak tumbuh di kebun-kebun, pinggir sungai, pematang sawah, dan sebagainya. Selain banyak fungsinya, buah pinang merupakan salah komoditas perdagangan yang cukup tinggi. Artikel mengemukakan buah pinang sebagai tanaman obat dan perkembangbiakkannya (pembibitan, penanaman, pemeliharaan).

23.
Judul : Pengembangan buah pinang masih tetap berprospek luas
Penulis : Lukman
Sumber : Pikiran Rakyat, 11 Agu. 1990. Hal. X (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 28-30)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Luas perkebunan buah pinang di Indonesia selalu meningkat, walaupun baru 15 propinsi di Indonesia yang memiliki perkebunan pinang. Melihat prospek harga yang cukup cerah dan pasarannya yang cukup luas maka komoditi pinang perlu mendapat perhatian untuk dibudidayakan dengan pengelolaan sungguh-sungguh.

24.
Judul : Pengaruh cara ekstrksi dan ukuran buah terhadap kadar tanin buah pinang.
Penulis : Rumakoi, Margaretha M.M.
Sumber : J. Penelit. Kelapa, 5 (2) 1992: 13 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 31-34)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Hasil penelitian mengungkapkan cara ekstraksi tanin dari buah pinang menggunakan alkohol menghasilkna kadar tanin yang lebih tinggi dari cara ekstraksi menggunakan air. Ukuran buah pinang mempengaruhi kadar tanin buah pinang. Makin besar buah pinang makin tinggi kadar ekstrak dan tanin.

25.
Judul : Peluang mata daagang ekspor pinang
Penulis : Rukmana, Rahmat
Sumber : Neraca, 20 Sep. 1991. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994, Hal. 35-36)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pinang di Indonesia memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang, sebab selain sebagai komoditi agribisnis dan agro industri, juga berpeluang sebagai tanaman agrowisata.
Dalam tulisan ini diuraikan peluang bisnis, profil botanis, budidaya, dan produktivitas pinang. Disertakan tabel luas artikel perkebunan pinang, produksi, volume dan nilai ekspor tahun 1984-89 di Indonesia.

26.
Judul : Tanaman pinang ladang bisnis yang menguntungkan
Penulis : Suntoro, Eddy
Sumber : Neraca, 24 Sep. 1991. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping pinang Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 37-38
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : PIN
Abstrak : Tanaman pinang sudah terkenal di pelosok tanah air dan mulai dikembangkan di daerah-daerah. Selain buah dan biji pinang, ternyata batang pohon pinang pun dapat dijual. Pengembangan budidaya tanaman ini kurang diperhatikan, sehingga posisi Indonesia sebagai negara pengekspor tergeser oleh negara lain. Pinang ternyata dapat mendatangkan devisa bagi negara dari ekspornya, volume ekspor th 1984-1989 naik dari 7.502,427 kg menjadi 10.962.163 kg.

27.
Judul : Komoditi perkebunan
Sumber : Komoditi ekspor pertanian: tanaman perkebunan rempah dan obat, Nazaruddin, Hal. 13-67
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Komoditi perkebunan merupakan satu di antara komoditi ekspor Indonesia dan menghasilkan devisa yang mengalahkan komoditi non migas lainnya. Dalam bab ini diuraikan tentang kegunaan dan bentuk, gambaran ekspor dan prospeknya, standar mutu, daftar alamat eksportir dan importir dari masing-masing komoditi. Komoditi yang dibahas adalah kakao, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, panili, tebu, teh, tembakau, aren, jambu mete, jarak, dan pinang.

28.
Judul : Areca vestiarica Giseke, palem centik dari Sulawesi Utara
Penulis : Pangemanan, Lilis
Sumber : Warta Iptek, (17) 1997: 15-18
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-993
Abstrak : Pinang yaki atau Areca vestiara merupakan jenis palem yang berpenampilan sangat unik, cantik, dan menawan. Dijelaskan sifat botanik dan ekologi, serta perbanyakan tumbuhan, baik dengan biji, benih, maupun dengan anakan.

29.
Judul : Pinang mulai diekspor
Penulis : Ekowaty, Maudy
Sumber : Trubus, (Mar) 1992: 24 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 39-42)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pinang sejak lama digunakan dalam berbagai upacara adat, sebagai teman makan sirih, dan beberapa khasiat lain. Bila dulu pinang merupakan komoditiyang tidak diperhitungkan, namun kini termasuk dalam deretan komoditi pertanian yang diekspor. Artikel menguraikan prospek pinang, ekspor Indonesia, syarat mutu, dan kendala yang ada dalam mengekspor pinang.

30.
Judul : Ekspor pinang meningkat dengan harga jual yang masih belum naik.
Sumber : Busines News, 16 (Okt) 1992. Hal. 9 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 43-46)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Artikel menggambarkan perkembangan ekspor pinang selama tahun 1989-1992. Dari perkembangan tersebut terlihat bahwa ada peningkatan volume maupun nilai dan diperkirakan memuncak pada tahun 1992. Sementara jika dilihat negara tujuan pada tahun yang sama terlihat bahwa Pakistan semakin meningkatkan pembeliannya. Jika dilihat dari ekspor pinang melalui pelabuhan, maka terminal utama adalah Belawan.

31.
Judul : Singapura minta pinang bali 120 ton per bulan: Bali baru bisa sediakan 15 ton.
Sumber : Suara Karya, Jan 1985. Hal. 3 (dalam, Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 56)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Buah pinang kini diminati Hongkong dari Singapura untuk bahan baku kosmetika dan obat-obatan tradisional. Yang menjadi masalah dalam pemasaran komoditi ini adalah belum adanya persesuaian harga antara pembeli dan penjual.

32.
Judul : Sumatra Utara kembali rajai ekspor pinang.
Sumber : Sinar Indonesia Baru, 22 Jan. 1987. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 58)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Sumatera Utara dalam tahun 50-an pernah mendominasi pasaran ekspor pinang ke Malaysia dan Asia Selatan. Dewasa ini, Medan kembali menguasai pasaran ekspor komoditi tersebut dengan mutu paling baik dan harga bersaing. Untuk memperoleh biji pinang di kampung-kampung, dilakukan sistem koperasi.

33.
Judul : Sistem pemasaran pinang di Aceh
Penulis : Hasni, Husein; Djafar, M.
Sumber : J. Penelit. Kelapa, 4 (1) 1989: 49 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 59-66)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pinang dipasarkan dalam bentuk biji kering, memiliki prospek yang cerah dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 25,10persen setiap tahun.
Areal tanaman pinang 1978 - 1987 meningkat 2,29 persen sedangkan produksi menurun 2,20 persen/tahun. Harga yang diterima petani produsen sangat rendah, hanya 46 persen dari harga yang diterima ekportir. Hal ini disebabkan panjangnya rantai tataniaga pinang sehingga informasi pasar sukar diketahui petani produsen. Hal ini menggambarkan bahwa pemasaran pinang belum efisien.

Dokumen lengkap dapat dipesan melalui:

PDII-LIPI

Telp. 021-7560537

E-mail: pdiiserpong@yahoo.com


Tidak ada komentar: