Selasa, 21 Desember 2010

PINANG (Areca catechu) - 1

Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS.

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

1.
Judul : Prospek dan budidaya tanaman pinang
Judul terjemahan : Prospect and cultivation of Areca catechu
Sumber : Buletin Balitka: Balai Penelitian Kelapa Manado : (10) 1990: 1-7
Penulis : Hengky, Novarianto

Tahun Penerbitan : 1990

Deskriptor : Areca catechu

2.
Judul : Upaya mencari cara efektif mengecambahkan biji pinang (Areca catechu L.)
Judul terjemahan : Efforts to search for an effective method for Areca catechu L. germination
Sumber : Buletin Kebun Raya Indonesia : 7 (4) 1993: 10-104
Penulis : Juhaeti, T.Tahun Penerbitan : 1993 Deskriptor : Germination

3.
Judul : Perbaikan teknik pengolahan dan penganekaragaman produk aren, lontar, pinang, dan sagu
Sumber : Simposium II Hasil Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri: prosiding, Bogor, 21-23 Nop 1994
Penulis : Joseph, G.H.
Tahun Penerbitan : 1994
Deskripsi Fisik : 19 hal.
Deskriptor : Palmae
Kode Panggil : 633 Sim p

4.
Judul : Pengaruh media tumbuh terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit pinang
Judul terjemahan : The effect of growth media on germination and growth of Arecca cathecu seed
Sumber : Media Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri : (9) 1992 : 81-85
Penulis : Untu, Zusje
Tahun Penerbitan : 1992
Deskriptor : Areca cathecu

5.
Judul : Potensi pinang sebagai tanaman serba guna di Indonesia.
Judul terjemahan : Potency of batel palm as multipurpose plant in Indonesia
Sumber : Majalah BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) : (71) 1996: 100-103
Penulis : Henanto, Henky
Tahun Penerbitan : 1996
Deskriptor : Areca catechu
Abstrak : Betel palm grows naturally throughout Indonesia which covers an area of 95,744 hectares.
Total Indonesia of betel nut was 21,829 tonnes in 1993, most of them for export purpose. Inefficient and time consuming of traditional betel nut harvesting and processing are still done, causing low quality products. In the last few years, demand for exported betel nut has encreased enormously, but traders have some limitation on its supply. This paper attemps to provide general information of Area catechu as a prospected commodity, especially its acreage, production, processing and marketing aspect. (Pengarang)

6.
Judul : Pembuatan tanin dari buah pinang untuk bahan penyamak.
Judul terjemahan : Manufacturing of tanin from areca nut for tanning material
Sumber : Buletin Litbang Industri: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri : 2 (15) 1997/1998: 1-4
Penulis : Syafri
Tahun Penerbitan : 1997/1998
Deskriptor : Tannins
Abstrak : Piang (Areca catechu, Linn) adalah tanaman yang banyak dijumpai di Sumatera Utara terutama di Kabupaten Asahan, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Deli Serdang. Buah pinang mengandung tanin, air, karbohidrat protein, serat kasar, alkaloid dan beberapa jenis mineral. Pemanfaatan buah pinang belum banyak diketahui masyarakat selain untuk ramuan sirih dan ditanam hanya untuk pagar dan pelindung tanaman. Tanin mempunyai kegunaan bermacam-macam dalam industri seperti industri kulit, industri tekstil, industri kimia dan industri farmasi. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tanin yang terdapat dalam buah pinang dapat diisolasi dengan metode ekstraksi dengan alkohol.
Hasil rata-rata ekstraksi yang diperoleh pada suhu 50-60 derajat C dengan waktu 5 jam adalah 3,9 persen dengan kemurnian 26,6 persen. (pengarang)

7.
Judul : Uji toksikologi dan teratogenik infus biji pinang (Areca catechu L.) pada fase organogenesis
Sumber : Kongres Himpunan Toksikologi Indonesia: prosiding, Jakarta, 22-23 Feb 1999
Penulis : Mutiatikum, D.
Tahun Penerbitan : 1999
Deskripsi Fisik : 13 hal.
Deskriptor : Toxicology
Kode Panggil : 615.9 Kon p

8.
Judul : Penggunaan kapur sirih, pinang dan kunyit untuk pengobatan penyakit ORF pada domba
Sumber : Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner: prosiding, Bogor, 18-19 Okt 1999
Penulis : Soeripto
Tahun Penerbitan : 1999
Deskripsi Fisik : 6 hal.
Deskriptor : Scabies
Kode Panggil : 636 Sem p

9.
Judul : Uji toksisitas dan uji teratogenik infus biji pinang (Areca catechu L.) fase implantasi pada tikus galur wistar.
Judul terjemahan : Test of toxicity and teratogenic test to pinang seed infusion (Areca Catechu L.) in implantation phase on wistar rat
Sumber : Buletin Penelitian Kesehatan=Bulletin of Health Studies : 10 (2-3) 1998/1999: 63-70
Penulis : Mutiatikum, D.
Tahun Penerbitan : 1998/1999
Deskriptor : /Areca catechu//Toxicity//Teratogenic testing//Medicinal plants/
Abstrak : One of the empirical effects of pinang seed or jambe (Areca catechu L.) is the sheldding of menstrual period (emenogoga) and some bibliography said that pinang seed contain abortive compound, wich is also potentially teratogenic. The objective of this study are to about the effects of pinang seed infus to pregnant mouse by observing the number of fetus, the amount of resorption, the number of abortion and physical defects on the fetus born. The infusion was given orally on the 3rd and 5th day of preganncy to observe the prenatal death. The results show that dosage of 211, 422 and 844 mg/kg of body weight that was administered orally to pregnant mouse of implantation phase influence the degree of abortion statistically significant (50 percent) and there is no teratogenic effect. (Pengarang)

10.
Judul : Pengaruh penggodokan dan sangrai buah pinang terhadap kandungan tanin dalam biji utuh.
Judul terjemahan : Treatment on bioled and to heat of betel nut on tannin content
Sumber : Warta Bal Indust Banjarbaru : 15 (1) 2000: 51-58
Penulis : Usman, M. Natsir
Tahun Penerbitan : 2000
Deskriptor : /Tannin//Betel nut//Boiling//Heating/
Abstrak : Perlakuan penggodokan dan sangrai buah pinang bertujuan untuk mencari kondisi waktu optimum yang menghasilkan kadar tanin maksimal dalam biji pinang utuh.
Kadar tanin buah pinang kering sinar matahari sebagai kontrol adalah 20,95 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar tanin dalam biji pinang dengan perlakuan penggodokan dan sangrai pada kondisi waktu optimum adalah 17,88 persen. Kondisi waktu optimum penggodokan adalah antara seperempat - setengah jam sangrai antara setengah - satu jam, dengan biji berwarna coklat muda hingga coklat tua. (Pengarang)

11.
Judul : Uji daya hambat ekstrak metanol biji pinang (Areca catechu L.) terhadap pertumbuhan beberapa bakteri penyebab diare.
Sumber : Majalah Farmasi dan Farmakologi = Journal of Pharmacy and Pharmacology
Penulis : Djide, M. Natsir
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 7 (1) 2003: 4-9
Deskriptor : /Areca catechu//Betel nut//Antidiarrheals/
DDC : 615
Abstrak : Telah dilakukan penelitian daya hambat ekstrak metanol biji pinang (Areca catechu L.) muda dan tua terhadap pertumbuhan beberapa bakteri penyebab diare.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data secara mikrobiologis dari biji pinang. Penelitian ini meliputi ekstraksi biji pinang secara soxhletasi dengan metanol. Ekstrak disuspensikan dengan konsentrasi 2persen, 6persen, 10persen, 14persen, 18persen (b/v). Penentuan dan pengukuran diameter hambatan terhadap bakteri uji Escherichia coli, Vibrio cholerae dan Shigella boydii dilakukan dengan menggunakan metode difusi pada medium Glukosa Nutrient Agar (GNA) dengan waktu inkubasi 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji pinang baik yang muda maupun tua pada umumnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare yang diuji, dan yang menghasilkan diameter hambatan terbesar adalah ekstrak metanol biji pinang muda dengan konsentrasi 10persen (b/v) terhadap bakteri Shigella boydii dengan diameter hambatan 18,6 mm. Sedangkan untuk biji pinang tua diameter hambatan terbesar 15,9 mm, terhadap Vibrio cholerae dengan konsentrasi 10persen b/v. Analisis statistik dengan rancangan faktorial terhadap pertumbuhan bakteri uji memperlihatkan adanya perbedaan sangat nyata (alpha = 0,01) antar jenis pinang, konsentrasi ekstrak dengan jenis bakteri. Uji Duncan memperlihatkan bahwa biji pinang muda lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare dibandingkan biji pinang tua. (Pengarang)

12.
Judul : Pengaruh infus biji pinang (Areca catechu L.) pada tikus hamil fase fetus terhadap perkembangan metnal anak tikus yang di lahirkan
Sumber : Kongres Ilmiah XIII Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia: kumpulan makalah, Jakarta, 23-27 Apr 2000
Penulis : Mutiatikum, D.
Tahun Penerbitan : 2000
Deskripsi Fisik : 8 hal.
Deskriptor : /Areca catechu//Medicinal plants//Menstruation//Fetus/
Kode Panggil : 615.19 Kon k

13.
Judul : Rancang bangun mesin pembelah buah pinang.
Sumber : Polimedia : Majalah IPTEK Politeknik Negeri Medan
Penulis : Sitompol, Eqmond Dantes
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 6 (3) 2003: 28-37
Lokasi : maj
Deskriptor : Cutting tools
DDC : 621
Abstrak : Dalam rangka ikut membantu meningkatkan mutu hidup masyarakat, khususnya petani pinang baik petani kecil (pengumpul buah pinang) maupun petani besar (pengusaha kebun) dalam hal pembelahan buah pinang yang masih ditangani secara manual, dibuat mesin pembelah buah pinang dalam bentuk penelitian yang dilakukan di Politeknik Negeri Medan atas biaya TPSDP. Penelitian ini diawali oleh tiga staf pengajar jurusan Teknik Mesin dengan dibantu oleh tiga orang mahasiswa jurusan Teknik Mesin. Hasil penelitian ini adalah sebuah mesin pembelah buah pinang dengan tinggi total 120 cm, lebar 70 cm, dan panjang 85 cm dengan kemampuan membelah buah pinang 554,4 kg/jam. Terbelah sempurna 93.5persen, terbelah tidak sempurna 2,59persen, rusak 3,9persen. Dengan demikian hasil ini diharapkan dapat menarik minat petani dan pengusaha untuk memproduksi mesin sejenis yang memiliki kemampuan lebih baik

14.
Judul : Selenium dari ekstrak biji dan akar pinang (Areca catechu L.) yang difermentasi dengan konsorsium Acetobacter-Saccharomyces sebagai antiseptik obat kumur
Judul terjemahan : The influence of Se content of the seed the root of Areca catechu by fermenting of Acetobacter-Saccharomyces consortium as an antimicrobial gargle
Sumber : Biodiversitas : journal of biological diversity
Penulis : Yulineri, Titin
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 7 (1) 2006 : 18-20
Lokasi : maj
Deskriptor : Areca cathechu
DDC : 579

15.
Judul : Ekstrak etanolik biji buah pinang (Areca catechu L.) mampu menghambat proliferasi dan memacu apoptosis sel MCF-7
Judul terjemahan : Ethanolic extract of Areca catechu seeds inhibit proliferation and induce apoptosis on MCF-7 cells
Sumber : Majalah Farmasi Indonesia
Penulis : Meiyanto, Edy
Tahun Penerbitan : 2008
Deskripsi Fisik : 19 (1) 2008 : 12-19
Lokasi : maj
Deskriptor : Areca catechu
DDC : 615
Abstrak : Biji pinang dikenal mengandung senyawa antioksidan sehingga berpotensi sebagai antikanker. Penelitian bertujuan untuk mempelajari efek penghambatan ekstrak etanolik biji pinang (EP) terhadap pertumbuhan sel kanker payudara, MCF-7. Standardisasi ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (EP) dilakukan sesuai standar BPOM. Ekstraksi serbuk biji buah Areca catechu dilakukan dengan menggunakan etanol 96persen. Pengamatan sitotoksik untuk mendapatkan nilai IC50 dan penghambatan proliferasi sel (menggunakan uji doubling time) dilakukan dengan menggunakan metode MD. Pengamatan dan pemeriksaan apoptosis dilakukan dengan pengecatan akridin oranye-etidium bromida (double staining). Hasilnya menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (25-100 miug/mL) selama 48 jam menghambat pertumbuhan sel sebesar 13-84persen (IC50 77 miug/mL), sedangkan perlakuan arekolin (10-500 miug/mL) menghasilkan penghambatan pertumbuhan sel sebesar 8-73persen (IC50 180 miug/mL). Ekstrak tersebut juga mampu menurunkan proliferasi sel serta memacu apoptosis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanolik biji buah Areca catechu (EP) memiliki efek antiproliferatif dengan menghambat pertumbuhan dan memacu apoptosis.

16.
Judul : Uji efek tabir surya ekstrak etanol biji pinang (Areca catechu L.) secara in-vitro dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis
Sumber : Jurnal BIOCILEBES
Penulis : Khairuddin
Tahun Penerbitan : 2008
Deskripsi Fisik : 2 (1) 2008 : 28-38
Lokasi : maj
Deskriptor : Areca catechu
DDC : 615

17.

Judul : Peluang pemanfaatan buah pinang untuk makan

Pengarang: Rindengan Barlina
Sumber : Buletin palma, No. 33, hal. 96-105 th. 2007 (634.6105 Bul p)

Penerbit: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan

Abstrak:

Pinang adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat, tetapi belum dianggap sebagai komoditas utama. Produksi buah pinang dapat mencapai 50-100 buah/mayang dan 150-250 buah/mayang untuk ukuran buah lebih kecil. Tahun 2003 volume ekspor pinang mencapai 77.126.347 kg dengan nilai US$ 22.960.446. Kandungan tanin dan alkaloid adalah dua senyawa yang dominan pada biji pinang. Tanin yang berkisar 15%, tergolong senyawa polifenol yang dapat larut dalam gliserol dan alkohol, sedangkan alkaloid berkisar 0,3-0,6%. Pemanfaatan buah pinang sebagai ramuan yang dimakan bersama sirih, telah menjadi kebiasaan secara turun temurun pada beberapa daerah tertentu di Indonesia, tetapi konsumennya terbatas. Secara empiris biji pinang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan biji pinang adalah sebagai berikut: 1) sebagai kebutuhan pokok, sumber energi dan untuk upacara adat, 2) sebagai pengganti rokok, mengatur pencernaan dan mencegah ngantuk, 3) sebagai bahan kosmetik dan pelangsing, 4) sebagai bahan baku obat, dan 5) sebagai antidepresi. Agar supaya aneka manfaat biji pinang dapat dinikmati banyak orang, maka perlu ada inovasi untuk memanfaatkan biji pinang dalam pengolahan berbagai produk pangan, sehingga mudah dikonsumsi. Dengan demikian akan lebih banyak konsumen yang merasakan manfaat biji pinang terutama untuk kesehatan.


18.

Judul: Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik biji pinang (Areca catechu L.) terhadap staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 2785
Sumber: Biomedika : jurnal ilmiah biologi dan kesehatan 2010,Vol 3, No.1, hal. 73-80 (572.05 Bio)

Abstrak:

Biji pinang (Areca catechu L.) merupakan salah satu alternatif baru yang digunakan masyarakat sebagai obat tradisional, biasanya untuk mengobati kudisan, bidul dan eksema. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanolik biji pinang terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC27853, dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan aktivitas antibakteri ekstrak etanolik biji pinang terhadap Staphylococcus aureus ATCC25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC27853. Ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) diperoleh dari ekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Metode yang digunakan adalah metode dilusi (pengenceran tabung). Untuk melihat Konsentrasi Bunuh Minimum setiap tabung diinokulasikan pada media selektif, Vogel Jhonson Agar untuk Staphylococcus aureus dan Pseudomonas Selektif Agar untuk Pseudomonas aeruginosa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ekstrak etanolik dari biji pinang (Areca catechu L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC27853. Konsentrasi Bunuh Minimum untuk Staphylococcus aureus ATCC25923 adalah 1,57% dan untuk Pseudomonas aeruginosa ATCC27853 adalah 25%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak etanolik biji pinang mempunyai aktivitas antibakteri lebih efektif terhadap Staphylococcus aureus ATCC25923 daripada Pseudomonas aeruginosa ATCC27853. (peng)

ARTIKEL JURNAL ASING:

19. Evaluation of anti-migraine potential of Areca catechu to prevent nitroglycerin-induced delayed inflammation in rat meninges: Possible involvement of NOS inhibition Original Research Article

Journal of Ethnopharmacology, Volume 136, Issue 1, 14 June 2011, Pages 267-270Amol Bhandare, Ajay Kshirsagar, Neeraj Vyawahare, Pushpendra Sharma, Reshma Mohit

20.

Antifungal activities of essential oils applied by dip-treatment on areca palm (Areca catechu) leaf sheath and persistence of their potency upon storage Original Research Article
International Biodeterioration & Biodegradation, Volume 65, Issue 1, January 2011, Pages 212-216
Narumol Matan, Warasri Saengkrajang, Nirundorn Matane

21.

Betel Nut (Areca catechu) Usage and Its Effects on Health
Nuts and Seeds in Health and Disease Prevention, 2011, Pages 197-204

Niloufer Sultan Ali, Ali Khan Khuwaja

22.

Potential analgesic, anti-inflammatory and antioxidant activities of hydroalcoholic extract of Areca catechu L. nut Original Research Article
Food and Chemical Toxicology, Volume 48, Issue 12, December 2010, Pages 3412-3417

Amol M. Bhandare, Ajay D. Kshirsagar, Neeraj S. Vyawahare, Avinash A. Hadambar, Vrushali S. Thorve

23.

Biosorption of cadmium(II) from aqueous solution using heartwood powder of Areca catechu Original Research Article
Chemical Engineering Journal, Volume 162, Issue 3, 1 September 2010, Pages 949-955

Paresh Chakravarty, N. Sen Sarma, H.P. Sarma

24.

Removal of lead(II) from aqueous solution using heartwood of Areca catechu powder Original Research Article
Desalination, Volume 256, Issues 1-3, June 2010, Pages 16-21

Paresh Chakravarty, N. Sen Sarma, H.P. Sarma

25.Fungicidal activity of compounds extracted from the pericarp of Areca catechu against Colletotrichum gloeosporioides in vitro and in mango fruit

Postharvest Biology and Technology, Volume 55, Issue 2, February 2010, Pages 129-132
Punnawich Yenjit, Montree Issarakraisila, Warin Intana, Kan Chantrapromma

26.

Effects of Areca catechu L. containing procyanidins on cyclooxygenase-2 expression in vitro and in vivo Original Research Article
Food and Chemical Toxicology, Volume 48, Issue 1, January 2010, Pages 306-313

Pei-Ling Huang, Chin-Wen Chi, Tsung-Yun Liu

27.

Arecanut (Areca catechu L.)
The Agronomy and Economy of Important Tree Crops of the Developing World, 2010, Pages 1-20

K.P. Prabhakaran Nair

28.

Manufacturing particleboard panels from betel palm (Areca catechu Linn.)

Journal of Materials Processing Technology, Volume 197, Issues 1-3, 1 February 2008, Pages 445-448

Cheng Jung Lin, Salim Hiziroglu, Shu Min Kan, Hsien Wen Lai

29.

Behavioral and Biochemical Studies of Dichloromethane Fraction From the Areca catechu Nut Original Research Article
Pharmacology Biochemistry and Behavior, Volume 65, Issue 1, January 2000, Pages 1-6

Ahsana Dar, Shagufta Khatoon

30.

Volatile alkaloids from Areca catechu

Phytochemistry, Volume 48, Issue 3, June 1998, Pages 581-582

D. K. Holdsworth, R. A. Jones, R. Self

31.

Copper content in Areca catechu (betel nut) products and oral submucous fibrosis Original Research Article
The Lancet, Volume 349, Issue 9063, 17 May 1997, Page 1447
Chetan Trivedy, Dianne Baldwin, Saman Warnakulasuriya, Newell Johnson, Timothy Peters



Dokumen lengkap dapat dipesan melalui:

PDII-LIPI
Telp. 021-7560537

E-mail: pdiiserpong@yahoo.com


PINANG (Areca catechu) - 2


Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS.

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

1.
Judul : Tanaman yang bunga, biji dan buahnya berkhasiat obat
Sumber : Budidaya tanaman berkhasiat obat : meningkatkan apotik hidup dan pendapatan para keluarga petani dan pkk, Kartasapoetra, G., Hal. 34-50
Penerbitan : Jakarta: Rineka Cipta, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : A1-7
Abstrak : Aspek yang dibicarakan adalah keterangan masing-masing tanaman yang berkhasiat obat antara lain famili tanaman, sifat-sifat yang dimiliki, uraian makroskopiknya, kandungan zat kimia, serta khasiat pengobatan terhadap penyakit disertai keterangan dosis yang tepat.

2.
Judul : Tanaman berakhasiat obat
Sumber : Toga 2 tanaman obat keluarga: penyembuhan cacingan, demam, mencret, TBC, Budi Santoso, Hironymus, Hal. 36-90
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Diuraikan secara rinci nama tanaman, syarat ampuh, pedoman bertanam, kandungan kimia, dan khasiat tanaman. Tanaman tersebut antara lain: bawang merah, bawang putih, delima, jambu biji, daun kaki kuda, daun keji beling, kelapa hijau, kembang sepatu, lempuyang wangi, nanas, pepaya, pinang, sambiloto, sirih, temu giring dan temu lawak

3.
Judul : Pembibitan pinang
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Berdasarkan bentuk dan perawakannya, pinang termasuk dalam suku Arecaceae yang terbagi lagi dalam beberapa jenis, yaitu: pinang biru, pinang hitam, pinang irian, pinang kelapa, pinang merah, pinang kera, pinang tutul, pinang jawa, dan pinang sirih. Dari kesemua jenis pinang tersebut, pinang sirihlah yang paling populer sehingga banyak dimanfaatkan untuk tujuan komersial oleh masyarakat.

4.
Judul : Bahan tanaman [Pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 8-11
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Untuk mendapatkan bibit yang baik, bahan tanaman harus memenuhi persyaratan teknis. Bahan tanaman tersebut meliputi pohon induk dan benih. Pohon induk yang baik harus mempunyai karakter dengan hertabilitas tinggi, seperti: berbunga awal, produksi telah stabil dan berproduksi tinggi. Dari pohon yang telah terseleksi tadi, diambil calon benih yang memenuhi persyaratan teknis antara lain: masak penuh, ukuran besar dan berat, serta posisi buah vertikal.

5.
Judul : Pembibitan [Pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 13-18
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Ada dua hal yang dibahas dalam tulisan ini, yaitu: perkecambahan dan seleksi kecambah serta pembibitan dan seleksi bibit. Perkecambahan dapat dilakukan dengan menggunakan bedengan khusus/bak pendederan atau langsung dilakukan di lapangan. Sedangkan dalam pembibitan dijelaskan bahwa hasil seleksi kecambah dapat dipindahkan ke polybag atau langsung di lapangan.

6.
Judul : Pelaksanaan gelar teknologi [Pembibitan pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 19-21
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Dalam tulisan ini dibahas tentang tempat pelaksanaan, lokasi yang digunakan, jenis pinang yang dipakai, serta kegiatan yang dilakukan pada gelar paket teknologi (meliputi seleksi pohon induk, seleksi buah dan calon benih, bedengan perkecambahan, dan pembibitan).

7.
Judul : Analisa usaha tani [Pembibitan pinang]
Sumber : Pembibitan pinang, Hal. 19-21
Penerbitan : Sukarami: BPTP Sukarami, Departemen Pertanian, 1998
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S-6
Abstrak : Dalam tulisan ini dibahas tentang analisa usaha tani gelar teknologi pembibitan pinang yang dilakukan di desa Pucuang Anam, Kecamatan perwakilan Kabun Pondok Dua, Kabupaten Padang Pariaman, pada bulan Januari 1998.

8.
Judul : Petunjuk pelaksanaan seleksi pohon induk [Lontar, Aren dan Pinang]
Sumber : Terbitan Khusus, No. 031/VIII/1989
Penerbitan : Manado: BALITKA, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 1989
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Z2-3
Abstrak : Tanaman lontar, aren, dan pinang menghasilkan produk yang berpeluang besar untuk dipasarkan di dalam dan luar negeri. Langkah awal untuk mengembangkan ketiga tanaman tersebut adalah dengan memperoleh benih yang baik yang berasal dari pohon yang baik pula. Artikel ini menerangkan secara rinci petunjuk pelaksanaan seleksi pohon induk lontar, aren, dan pinang, sebagai sumber benih. Disertakan pula cara menghitung koefisien keragamanan untuk menentukan seleksi blok penghasil tinggi.

9.
Judul : Cantiknya pinang kuning
Penulis : Suyatno
Sumber : Suara Karya, 21 Okt. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping palem. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 60)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pal
Abstrak : Palem kuning atau Pinanga patula yang mempunyai batang. pelepah, lidi, anak dan akar berwarna kuning berasal dari Semenanjung Malaysia. Diuraikan bahwa perbanyakanan tanaman dengan cara generatif/biji membutuhkan waktu yang lama. Dengan cara pemisahan anak-anak akan mempercepat perbanyakan, meski mempunyai risiko tinggi dan memerlukan perhatian khusus. Palem ini cukup menjanjikan dengan keuntungan yang cukup menggiurkan.

10.
Judul : Pinang merah, tanaman hias tercantik yang kian populer
Penulis : Sastromidjojo, Bambang Hardiantono
Sumber : Suara Karya, 5 Nov. 1986. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping palem. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 61-62)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pal
Abstrak : Tanaman pinang merah yang cantik dan populer ada 2 jenis yaitu Cyrtostachys lakka dan Cyrtostachys renda. Ditemukan tahun 1833 serta populer sampai Afrika dan Amerika. Diuraikan tentang kekhasan tanaman ini, cara budidayanya, serta pemberantasan hama serta penyakit.

11.
Judul : Biji pinang bisa usir cacing pita
Penulis : Khara, S.
Sumber : Minggu Pagi, 3 Sep. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping tanaman obat III. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 87)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Buah pinang dengan nama ilmiah Areca catechu, selama ini identik dengan wanita, terutama pemakan sirih. Pada kenyataannya buah pinang dapat digunakan sebagai obat untuk menghilangkan cacing pita. Bagian yang berkhasiat adalah bijinya, yang mengandung orecoline dan dapat diperoleh dengan cara diperas daging bijinya. Tulisan dilengkapi dengan cara pembuatan ramuan.

12.
Judul : Mempersunting Aneka Jenis Palem untuk Pengindah Lingkungan
Penulis : -
Penerbitan : Jakarta: Pusat Informasi Pertanian Trubus, 1994,hlm.109
Kode Panggil : 58
Abstrak : Terdapat 2800 jenis palem di berbagai penjuru dunia, tetapi hanya sedikit yang sudah dibudidayakan dengan nilai pasaran cukup tinggi, selebihnya masih perlu diseleksi untuk dikembangkan serta dilestarikan.
Sedikitnya terdapat 42 jenis palem yang merambah pasaran tanaman hias, diantaranya jenis palem liar yang memiliki prospek seperti pinang tutul, pinang merah dan palem waregu.. Tiga jenis palem paling top adalah palem botol,segitiga hijau dan palem merah.Harganya rata-rata mahal, ini dipengaruhi oleh penampilan/sosok tanaman yang memang menawan juga karena termasuk jenis langka. Dngan mempersunting aneka jenis palem yang cocok, lingkungan menjadi bersih,nyaman,megah dan indah. Palem dapat diperbanyak dengan biji ataupun membelah rumpun atau anaknya. Perbanyakan cara biji memerlukan perhatian dan teknik khusus serta kesabaran tinggi.

13.
Judul : Pinang Biru
Penulis : Sastrapradja, Setijati; Mogla, Johanes Pakar; Sangat, Harini Murni
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1978, Hal. 63
Kode Panggil : 58
Abstrak : Pinang biru berasal dari Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Tumbuh baik pada tempat-tempat yang tidak langsung kena sinar matahai pada ketinggian antara 50-1000 m dpl. Pinang biru tumbuhnya tunggal, berbatang lurus dan kecil. Tingginya hanya mencapai 4 m. Seperti pinag pada umumnya pinang jenis ini berdaun sirip. Pelepah daunnya berbentuk seludang berwarna merah sampai coklat. Tangkai daunnya berwarna ungu kebiru-biruan, karenanya disebut pinang biru. Perbungaannya berbentuk tandan, menggantung dengan tangkai tandan berwarna merah. Buah yang masak hitam warnanya dan berbiji tunggal. Di alam peremajaan terjadi melalui bijinya.

14.
Judul : Pinang Merah
Penulis : Sastrapradja, Setijati; Mogla, Jahanes Pakar; Sangat, MArini Murni
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1978, Hal. 75
Kode Panggil : 58
Abstrak : Pinang merah merupakan tumbuhan asli KAlimantan BArat, Sarawak dan emenanjung Malayu. Dalam keadaan liar, tumbuhan ini sering dijumpai di hutan-hutan rawa dataran rendah sampai pada ketinggian 500 m dpl.Batangnya sendiri tidak besar, sehinggapalem inikelihatannya tinggi semampai. Tumbuhnya berumpun, berbatang lurus yang tingginya 6-14 m. Daunnya bersirip agak melengkung, anak-anak daunnya agak kaku. Pelepah daunnya berbentuk seludang dan berwarna merah. Pinang merah diperbanyak melalui bijinya. Biji tersebut mulai berkecambah setelah berumur 2-3 bulan. Didapat keterangan bahwa tanaman yang dapat mencapai dewasa, biasanya sedikit sekali (kurang lebih 5 ).

15.
Judul : Pinag Tutul
Penulis : Sastrapradja,Setijati; Mogla, Johanes Pakar; Sangat, Harini Murni
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional, 1978, Hal. 81
Kode Panggil : 58
Abstrak : Palem ini disebut pinang tutul karena anak-anak daunnya sering mempunyai bercak-bercak hijau tua seperti tutul. Tutul-tutul tsb membuat warna daun palem lebih indah.Pinang tutul tumbuh secara alami di Sumatera. Umumnya dijujmpai di Aceh dan Bengkulu. Tumbuhan ini menyukai tempat yang agak basah. Biasanya menyenangi daerah dekat aliran sunghai, pada ketinggian antara 300-800 m dpl. Pinang tutul tumbuhnya berumpun dengan tinggi 4 m. Pada anak daun yang muda terdapat bercak-bercak hijau tua, dan akhirnya menghilang pada daun yang tua. Perbungaannya berbentuk malai, menggantung. Buahnya berwarna merah jambu. Peremajaan pinang tutul dilakukan melalui bijinya.

16.
Judul : PinangSirih
Penulis : Sastrapradja, Setijati et.al.
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI, 1978, Hal. 79
Kode Panggil : 58
Abstrak : Pinang Sirih diduga berasal dari Filipina. Jenis ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian 750 m dpl.m Keanekaragamannya dapat dilihat dari warna buah, maupun kandungan kimianya. Pinang sirih berbatang lurus dan agak licin. Tingginya rata-rata 10 m, berdaun sirip agak melengkung. Pelepah daunnya berbentuk seludang. Bunganya tersusun dalam suatu bulir. Bunga betina terletak di bagian pangkal, sedangkan jantannya di bagian ujung. Selain untuk menyirih, endosperma buah tanaman ini dipakai untuk bahan pernis. Umbut batangnya dapat digunakan untuk campuran ramuan obat-obatan.

17.
Judul : Karakteristik sifat-sifat tanaman pinang didaerah Istimewa Aceh dan Kalimantan Selatan (Aseca catcchu)
Penulis : Miftahorrachman; Pandin Donata S.; Novarianto H.
Sumber : J. Panel. Kelapa, 3 (2) 1989: 32 (dalam kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 1-12
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tanaman pinang memiliki keragaman karakter yang cukup bebesar, antara lain tinggi tanaman, jumlah bekas daun,panjang petiole, jumlah tandan, jumlah spekelet, dan jumlah buah. Karakter-karakter yang memiliki korelasi dengan jumlah buah adalah panjang infloresensia, jumlah tandan, dan jumlah spikelet.

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

18.
Judul : Biji pinang sangat bermanfaat untuk membasmi cacing pita
Penulis : Lukman
Sumber : Pikiran Rakyat, 11 Agu. 1994. Hal. 8 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta PIP Trubus 1994. Hal. 13)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Biji pinang (Areca catechu) berguna untuk menyirih dan membasmi cacing pita. Biji pinang mengandung "arecoline" minyak yang bersifat racun bagi cacing pitang. Dalam tulisan ini diulas mengenai cara mengobati gejala dan penyakit cacingan berikut resep untuk menyembuhkannya.

19.
Judul : Pinang menumpas cacing pita
Penulis : Priohusodo, Lestari
Sumber : Trubus, (Jul) 1989: 20 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIPI Trubus, 1994. Hal. 14-15
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Biji pinang (Areca catechu) dari keluarga palmae yang mengandung arekoline (minyak bias keras),mampu melepaskan senyawaan asetil-choline yang beredar dalam tubuh kita ternyata bersifat racun bagi cacing pita. Cara mengobati cacing dengan ramuan biji pinang diulas dalam tulisan ini berikut khasiat lain biji pinang.

20.
Judul : Mengnal manfaat lain pinang
Penulis : Iswariyanto
Sumber : Minggu padi, Minggu, Mar 1990. VIII (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIPI Trubus, 1994, Hal. 16-17
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Dengan makin berkembangnya zaman, pohon pinang ternyata tidak hanya bermanfaat untuk keperluan makan sirih saja, tetapi juga untuk campurana bahan dasar industri pernis. Kosmetika pewarna batik, dan sebagai campuran industri pembuatan obat-obatan. Pohon pinang juga mempunyai manfaat sebagai pelengkap tanaman hias di halaman rumah, perkantoran, pabrik, dan ditepi-tepi jalan

21.
Judul : Pengaruh pemangkasan akar terhadap pertumbuhan bibit pinang
Penulis : Miftahorrahman
Sumber : Bul. Balitka, (20) 1993: 81 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 18-25
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pemangkasan akar berpengaruh baik terhadap pertumbuhan bibit pinang. Pengaruh tersebut nyata pada hampir semua karakter bibit yang diamati, yaitu tinggi bibit, lingkar batang, panjang daun, luas daun, berat basah akar, dan bagian atas tanaman, volume basah akar dan bagian ataws tanaman, volume basah akar dan bagian atas tanaman, kKecuali jumlah daun. Perlakuan yang terbaik adalah pemangkasan akar disebut 75 persen

22.
Judul : Bertanam pinang dan kegunaannya
Penulis : Anna
Sumber : Tumbuh, (Mar.) 1991: 35 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Tubus, 1994. Hal. 26-27
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pohon pinang banyak tumbuh di kebun-kebun, pinggir sungai, pematang sawah, dan sebagainya. Selain banyak fungsinya, buah pinang merupakan salah komoditas perdagangan yang cukup tinggi. Artikel mengemukakan buah pinang sebagai tanaman obat dan perkembangbiakkannya (pembibitan, penanaman, pemeliharaan).

23.
Judul : Pengembangan buah pinang masih tetap berprospek luas
Penulis : Lukman
Sumber : Pikiran Rakyat, 11 Agu. 1990. Hal. X (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 28-30)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Luas perkebunan buah pinang di Indonesia selalu meningkat, walaupun baru 15 propinsi di Indonesia yang memiliki perkebunan pinang. Melihat prospek harga yang cukup cerah dan pasarannya yang cukup luas maka komoditi pinang perlu mendapat perhatian untuk dibudidayakan dengan pengelolaan sungguh-sungguh.

24.
Judul : Pengaruh cara ekstrksi dan ukuran buah terhadap kadar tanin buah pinang.
Penulis : Rumakoi, Margaretha M.M.
Sumber : J. Penelit. Kelapa, 5 (2) 1992: 13 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 31-34)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Hasil penelitian mengungkapkan cara ekstraksi tanin dari buah pinang menggunakan alkohol menghasilkna kadar tanin yang lebih tinggi dari cara ekstraksi menggunakan air. Ukuran buah pinang mempengaruhi kadar tanin buah pinang. Makin besar buah pinang makin tinggi kadar ekstrak dan tanin.

25.
Judul : Peluang mata daagang ekspor pinang
Penulis : Rukmana, Rahmat
Sumber : Neraca, 20 Sep. 1991. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994, Hal. 35-36)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pinang di Indonesia memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang, sebab selain sebagai komoditi agribisnis dan agro industri, juga berpeluang sebagai tanaman agrowisata.
Dalam tulisan ini diuraikan peluang bisnis, profil botanis, budidaya, dan produktivitas pinang. Disertakan tabel luas artikel perkebunan pinang, produksi, volume dan nilai ekspor tahun 1984-89 di Indonesia.

26.
Judul : Tanaman pinang ladang bisnis yang menguntungkan
Penulis : Suntoro, Eddy
Sumber : Neraca, 24 Sep. 1991. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping pinang Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 37-38
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : PIN
Abstrak : Tanaman pinang sudah terkenal di pelosok tanah air dan mulai dikembangkan di daerah-daerah. Selain buah dan biji pinang, ternyata batang pohon pinang pun dapat dijual. Pengembangan budidaya tanaman ini kurang diperhatikan, sehingga posisi Indonesia sebagai negara pengekspor tergeser oleh negara lain. Pinang ternyata dapat mendatangkan devisa bagi negara dari ekspornya, volume ekspor th 1984-1989 naik dari 7.502,427 kg menjadi 10.962.163 kg.

27.
Judul : Komoditi perkebunan
Sumber : Komoditi ekspor pertanian: tanaman perkebunan rempah dan obat, Nazaruddin, Hal. 13-67
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Tan
Abstrak : Komoditi perkebunan merupakan satu di antara komoditi ekspor Indonesia dan menghasilkan devisa yang mengalahkan komoditi non migas lainnya. Dalam bab ini diuraikan tentang kegunaan dan bentuk, gambaran ekspor dan prospeknya, standar mutu, daftar alamat eksportir dan importir dari masing-masing komoditi. Komoditi yang dibahas adalah kakao, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, panili, tebu, teh, tembakau, aren, jambu mete, jarak, dan pinang.

28.
Judul : Areca vestiarica Giseke, palem centik dari Sulawesi Utara
Penulis : Pangemanan, Lilis
Sumber : Warta Iptek, (17) 1997: 15-18
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-993
Abstrak : Pinang yaki atau Areca vestiara merupakan jenis palem yang berpenampilan sangat unik, cantik, dan menawan. Dijelaskan sifat botanik dan ekologi, serta perbanyakan tumbuhan, baik dengan biji, benih, maupun dengan anakan.

29.
Judul : Pinang mulai diekspor
Penulis : Ekowaty, Maudy
Sumber : Trubus, (Mar) 1992: 24 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 39-42)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pinang sejak lama digunakan dalam berbagai upacara adat, sebagai teman makan sirih, dan beberapa khasiat lain. Bila dulu pinang merupakan komoditiyang tidak diperhitungkan, namun kini termasuk dalam deretan komoditi pertanian yang diekspor. Artikel menguraikan prospek pinang, ekspor Indonesia, syarat mutu, dan kendala yang ada dalam mengekspor pinang.

30.
Judul : Ekspor pinang meningkat dengan harga jual yang masih belum naik.
Sumber : Busines News, 16 (Okt) 1992. Hal. 9 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 43-46)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Artikel menggambarkan perkembangan ekspor pinang selama tahun 1989-1992. Dari perkembangan tersebut terlihat bahwa ada peningkatan volume maupun nilai dan diperkirakan memuncak pada tahun 1992. Sementara jika dilihat negara tujuan pada tahun yang sama terlihat bahwa Pakistan semakin meningkatkan pembeliannya. Jika dilihat dari ekspor pinang melalui pelabuhan, maka terminal utama adalah Belawan.

31.
Judul : Singapura minta pinang bali 120 ton per bulan: Bali baru bisa sediakan 15 ton.
Sumber : Suara Karya, Jan 1985. Hal. 3 (dalam, Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 56)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Buah pinang kini diminati Hongkong dari Singapura untuk bahan baku kosmetika dan obat-obatan tradisional. Yang menjadi masalah dalam pemasaran komoditi ini adalah belum adanya persesuaian harga antara pembeli dan penjual.

32.
Judul : Sumatra Utara kembali rajai ekspor pinang.
Sumber : Sinar Indonesia Baru, 22 Jan. 1987. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 58)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Sumatera Utara dalam tahun 50-an pernah mendominasi pasaran ekspor pinang ke Malaysia dan Asia Selatan. Dewasa ini, Medan kembali menguasai pasaran ekspor komoditi tersebut dengan mutu paling baik dan harga bersaing. Untuk memperoleh biji pinang di kampung-kampung, dilakukan sistem koperasi.

33.
Judul : Sistem pemasaran pinang di Aceh
Penulis : Hasni, Husein; Djafar, M.
Sumber : J. Penelit. Kelapa, 4 (1) 1989: 49 (dalam: Kumpulan kliping pinang. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal. 59-66)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Pin
Abstrak : Pinang dipasarkan dalam bentuk biji kering, memiliki prospek yang cerah dengan peningkatan nilai ekspor sebesar 25,10persen setiap tahun.
Areal tanaman pinang 1978 - 1987 meningkat 2,29 persen sedangkan produksi menurun 2,20 persen/tahun. Harga yang diterima petani produsen sangat rendah, hanya 46 persen dari harga yang diterima ekportir. Hal ini disebabkan panjangnya rantai tataniaga pinang sehingga informasi pasar sukar diketahui petani produsen. Hal ini menggambarkan bahwa pemasaran pinang belum efisien.

Dokumen lengkap dapat dipesan melalui:

PDII-LIPI

Telp. 021-7560537

E-mail: pdiiserpong@yahoo.com


PINANG (Areca catechu) - 3


Home Study Course. Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar dari Affiliate Marketing. Download PDF dan VIDEO GRATIS

Temukan Blueprint Rahasia untuk Meraih Ribuan Dollar melalui Affiliate Marketing

1.
Judul : Kemampuan pinang sirih (Areca catechu) terhadap cacing nematoda gastro intestinal pada kambing: laporan hasil penelitian
Penulis : Athaillah, Farida
Penerbit : Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, 1995.
Deskripsi Fisik : 15 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 95/0666
Subyek : Betel palm - Toxicology; Goats - Parasites; Nematoda

2.
Judul : Pemanfaatan ekstrak pinang sebagai pewarna benang tenun pada sentra pertenunan
Penulis : Mulianti
Penerbit : Padang: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Padang, 1995.
Deskripsi Fisik : 30 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 95/1783
Subyek : Dyes and dyeing; Betel nut

3.
Judul : Pengaruh biji buah pinang (Areca catechu) terhadap parasit cacing ternak : penelitian pendahuluan
Penulis : Muslimin, Lucia
Penerbit : Ujung Pandang: Universitas Hasanuddin, 1982.
Deskripsi Fisik : 22 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 0065/86
Subyek : Veterinary helminthology; Worms - Eggs; Areca catechu

4.
Judul : Khasiat biji pinang (Area catechu) terhadap cacing tambang anjing in vitro : laporan penelitian
Penulis : Suripto, Nurhayati; Endaryanto, Sri Sumarni; Amino, Sutarti
Penerbit : Yogyakarta: Lembaga Penelitian Hewan Universitas Gadjah Mada, 1981.
Deskripsi Fisik : 26 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 0877/86
Subyek : Betel nut - Therapeutic use; Nematoda

5.
Judul : Uji efektivitas beberapa dosis biji pinang (Area catechu) untuk mengendalikan keong mas padi sawah (Pomacea canaliculata) : laporan penelitian
Penulis : Rusdy, Alfian; Hasnah; Hafsah, Siti
Penerbit : Darussalam: Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 1998.
Deskripsi Fisik : 20 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 98/1352
Subyek : Snails - Biological control; Rice - Diseases and pests - Biological control; Plant bioactive compounds; Betel palm - Seeds – Composition

6.
Judul : Studi pemanfaatan tanin dari buah pinang sebagai absorben Cd, Cr dan Zn dalam air limbah industri pelapisan seng : laporan penelitian
Penulis : Panangan, Almunady T.; Miksusanti; Basir, Dasril
Penerbit : Palembang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, 1998.
Deskripsi Fisik : 46 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/0282
Subyek : Sewage - Purification - Heavy metals removal; Electroplating industries - Waste disposal; Tanin

7.
Judul : Penggunaan limbah kopi (coffea sp) dan biji pinang (Areca catechu) untuk mengendalikan keong mas padi sawah (Pomacea canaiiculata) : laporan penelitian
Penulis : Rusdy, Alfian; Hasnah; Erida, Gina
Penerbit : Banda Aceh: Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2003.
Deskripsi Fisik : 23 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 04/1015
Subyek : Snails - Biological control; Rice - Diseases and pests - Biological control; Agricultural wastes as pesticides

8.
Judul : Efek androgenik serbuk pinang (Areca catechu) pada anak ayam jantan : laporan penelitian
Penulis : Rosmaidar; Akmal, Muslim
Penerbit : Banda Aceh: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, 2003.
Deskripsi Fisik : 16 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 04/1476
Subyek : Betel palm - Physiological effect; Chickens - Effect of - testosterone on; Areca cathecu

9.
Judul : Perubahan histologis hati dan ginjal ayam ras akibat pemberian serbuk pinang sirih (Areca catechu) : laporan penelitian
Penulis : Akmal, Muslim; Hamdani B.; Rahmi, Erdiansyah
Penerbit : Banda Aceh: Fakultas Kedoktean Hewan Universitas Syiah Kuala, 2002.
Deskripsi Fisik : 18 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 06/0293
Subyek : Betel palm - Physiological effect

10.
Judul : Potensi biji pinang (Areca catechu L.) sebagai sumber antioksidan
Penulis : Lubis, Yanti Meldasari; Erfiza, Novia Mehra; Aisyah, Yuliani
Penerbit : Banda Aceh: Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2007.
Deskripsi Fisik : [59] hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 08/2295
Subyek : Antioxidants - Analysis; Betel palm – Composition

11.
Judul : Serbuk buah pinang sebagai obat cacing Trichuris pada babi : laporan penelitian
Penulis : Anthara, Made Suma; Dwinata, I Made
Penerbit : Denpasar: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, 2008.
Deskripsi Fisik : 13 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 09/3853
Subyek : Anthelmintics; Beatle nuts; Swine - Infections - Treatment; Trichuris suis

12.
Judul : Pengaruh beberapa ekstrak biji pinang (Areca catechu Linn.) selama beberapa siklus epitel seminiferus terhadap gambaran aspek genitalia dan nongenitalia mencit (Mus muscullus L.) jantan serta jumlah anaknya (F1) : laporan penelitian
Penulis : Ilyas, Syafruddin; Nursal; Siregar, Etti Sartina
Penerbit : Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, 2003.
Deskripsi Fisik : 18 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 09/4338
Subyek : Areca catechu - Physiological effect; Reproduction - Effect of drugs on

13.
Judul : Efikasi buah pinang terhadap Ascaris suum pada babi : laporan penelitian
Penulis : Sulabda, I Nyoman; Dwinata, I Made
Penerbit : Denpasar: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, 2009.
Deskripsi Fisik : 27 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 10/3036
Subyek : Betel net; Anthelmintics; Swines - Infections - Treatment; Plant bioactive compounds; Ascaris suum - Biological control


Dokumen lengkap dapat dipesan melalui:

PDII-LIPI

Telp. 021-7560537

E-mail: pdiiserpong@yahoo.com