Senin, 19 April 2010

SUKUN (Arthocarpus sp)

1.
Judul Buku :
Pedoman penanaman sukun (Arthocarpus altilis Fosberg)
Penerbit : Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan ; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, 1997.
Deskripsi Fisik : 10 hal.
Lokasi : kli
Kode Panggil : Suk
Subjek : Arthocarpus altilis

2.
Judul Buku :
20 jenis penganan dari sukun
Penulis : Widayati, E.; Damayanti, Widya
Penerbit : Jakarta: Trubus Agrisarana, 2000.
Deskripsi Fisik : 43 hal.
Lokasi : kli
Kode Panggil : Suk
Subjek : Cookery (Tropical fruit)

3.
Judul Buku : Teknik persemaian dan informasi benih sukun
Penulis : Kartikawati, Nur Khomsah; Adinugraha, Hamdan Adma; Rimbawanto, Anto; Sugiarto, Bambang; Winarsih, Dewi
Penerbit : Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, 2003.
Deskripsi Fisik : 19 hal.
Lokasi : kli
Kode Panggil : 634.39 Kar t
Subjek : Breadfruit - Seedlings; Breadfruit – Seeds

LAPORAN PENELITIAN:

4.
Judul Laporan :
Pengaruh lama fermentasi terhadap perubahan mikrobiologi, kimia dan organoleptik tape sukun: laporan penelitian
Penulis : Antara, Nyoman SemadiGunadnya, I B. PutuWidia, Wayan
Penerbitan : Denpasar Fakultas Pertanian Universitas Udayana , Tahun Penerbitan : 1994 , Deskripsi Fisik : 21 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 95/0626
Deskriptor : /Fermentation//Artocarpus altilis//Fermented foods/
ABSTRAK : Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan lama fermentasi 0, 12, 24, 36, 48, 60, 72 jam; percobaan diulang 3 kali. Bahan percobaan adalah buah sukun yang dikukus selama 20 menit dan diberi ragi sebanyak 0,3 persen b/b. Hasil percobaan menunjukkan terjadi pertumbuhan jamur sampai total maksimum pada fermentasi 48 jam (1,52 x 10 pangkat 8). Degradasi pati yang nyata pada fermentasi 24 jam dengan sisa 3,94 persen. Total gula secara nyata pada fermentasi 24 jam (25,36 persen) dan secara tidak nyata pada 36 jam (29,76 persen). Total asam tape mengalami peningkatan dan terjadi perubahan sifat organoleptik selama fermentasi. Aroma tape yang disukai pada fermentasi 36 jam dan tidak berbeda dengan fermentasi 48 jam. Rasa tape mulai dirasa pada fermentasi 24 jam dan skor hedonik paling tinggi (5,67) pada fermentasi 36 jam (disukai).
Tekstur tape yang disukai adalah pada fermentasi 24, 36, dan 48 jam. Hasil uji organoleptik optimal terlihat pada fermentasi 36 jam di mana kadar pati 3,85 persen, gula 29,76 persen, dan asam 0,94 persen. Disimpulkan bahwa selama fermentasi, terjadi perubahan total jamur, sifat kimia, dan organoleptik tape sukun. Sakarifikasi optimal terjadi pada fermentasi 36 jam, dan tape kondisi ini disukai

5.
Judul :
Aktivitas glukosidase pada pengolahan produk sukun : laporan penelitian
Penulis : Supriyanto
Penerbit : Yogyakarta: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, 1997.
Deskripsi Fisik : 38 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 99/2553
Subyek : Breadfruit - Sensory evaluation; Breadfruit - Composition; Breadfruit - Processing; Celucosidases

6.
Judul :
Analisis potensi agroindustri sukun di Kabupaten Cilacap : laporan hasil penelitian
Penulis : Sumanto, Bambang; Juharyanto, Teguh; Setyaji, Kabul
Penerbit : Purwokerto: Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, 1998.
Deskripsi Fisik : 45 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/0909
Subyek : Artocarpus altilis - Economic aspects - Cilacap, Jawa Tengah; Tropical fruit - Economic aspects - Cilacap, Jawa Tengah

7.
Judul :
Pembiakan in vitro tanaman sukun (Artocarpus altilis) Parkinson Fosberg : laporan penelitian
Penulis : Andalasari, Tri Dewi
Penerbit : Bandar Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 2000.
Deskripsi Fisik : 8 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 00/0953
Subyek : Breadfruit - Micropropagation; Plant propagation

8.
Judul :
Mempelajari sifat fisiko-kimia dan fungsional dari tepung sukun (Artocarpus communis) pada berbagai tingkat kematangan buah dan aplikasinya dalam pembuatan cookies : laporan penelitian
Penulis : Medikasari; Suroso, Erdi
Penerbit : Bandar Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 2001.
Deskripsi Fisik : 47 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 02/0515
Subyek : Cookies; Flour; Artocarpus communis

9.
Judul :
Pembuatan flake dari buah sukun dalam upaya penganekaragaman pangan : laporan penelitian
Penulis : Wahini, Meda; Siti Sulanjari; Bahar, Asrul
Penerbit : Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya, 2003.
Deskripsi Fisik : 31 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 04/0883
Subyek : Breadfruit - By-products; Crackers

10.
Judul :
Pemanfaatan talas, garut, dan sukun sebagai prebiotik dan formulasi sinbiotik sebagai suplemen pangan : laporan penelitian
Penulis : Feri, Kusnandar; Nuraida, Lilis; Sri Palupi, Nurheni
Penerbit : Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2007.
Deskripsi Fisik : 112 hal., lamp.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 08/4105
Subyek : Taro - Composition; Arrowroot - Composition; Breadfruit - Composition; Lactic acid bacteria; Functional foods

KARYA ILMIAH LIPI :

11.
Sumber :
Teknologi pengolahan keripik sukun ;
Badan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Penerbitan : Subang: BPTTG - LIPI
Tahun Terbit : 2002
Deskripsi Fisik : 9 hal.
Lokasi : web
Klass : 664
File FullText : 6434.pdf

TEKNOLOGI TEPAT GUNA :

12.
Judul :
Pedoman penanaman sukun (Arthocarpus altilis Fosberg): info hutan No. 73/1996
Penulis : Alrasyid, Harun
Penerbitan : Bogor: Balithut Bogor, Departemen Kehutanan, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Suk
Abstrak : Buah sukun mengandung karbohidrat dan gizi, sehingga mempunyai prospek yang cerah sebagai komoditas pangan. Pedoman ini berisikan informasi mengggenai persyaratan tempat tumbuh, pengadaan bibit, penanaman dan, pemeliharaan tanaman, serta pemungutan hasil.

13.
Judul : Hama
, penyakit, kerusakan mekanis dan fisiologis [Sukun]
Sumber : Budidaya Sukun, Pitojo,Setijo, Hal. 26-35
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-3
Abstrak : Hama-hama yang mengganggu tanaman sukun antara lain bekicot, yuyu (ketam kecil, keredek), penggerek batang (stem borner), belalang (Valanga sp).Penyakit tanaman sukun adalah mati tunas semai, spot kering daun, gugur buah,dan busuk buah. Kerusakan mekanis terdiri dari kerusakan persemaian yang di sebabkan oleh hewan piaraan, ranting patah dan buah bopeng. Kerusakan fisiologis menimbulkan pertumbuhan abnormal, tanaman kerdil, buah retak, bergetah rasa pahit dan klorosis daun.

14.
Judul :
Panen [Sukun]
Sumber : Budidaya Sukun, Pitojo, Setijo, Hal. 39-41
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-3
Abstrak : Pembentukan buah sukun tidak di dahului dengan proses pembuahan bakal biji (pantheno carpie). Bakal buah terus membesar berbentuk bulat. Pada mulanya buah memiliki kulit yang kasar selanjutnya menjadi halus.
Cara panen buah sukun harus di petik satu persatu dan jangan sampai jatuh ketanah.

15.
Judul :
Pasca panen [Sukun]
Sumber : Budidaya Sukun, Pitojo, Setijo, Hal. 42-44
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-3
Abstrak : Buah sukun adalah buah yang tidak tahan lama untuk disimpan. Apabila akan dimanfaatkan dalam jangka waktu yang relatif lama buah sukun dapat dijadikan gaplek, tepung, pati dan aneka ragam olahan sukun.
Dalam bab ini disertai cara pembuatan makanan ringan yang terbuat dari sukun.

16.
Judul :
Budidaya sukun
Penulis : Pitojo, Setijo
Penerbitan : Yogyakarta: Kanisius, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-3
Abstrak : Buku ini membahas mengenai botani sukun (morfologi dan klasifikasi tanaman), perbanyakan bibit (okulasi, cangkok, tunas akar dan stek akar), bercocok tanam (persyaratan tumbuh dan penanaman), hama, penyakit, kerusakan mekanis dan fisiologis, panen (perkembangan buah dan cara panen), dan pasca panen (Gaplek, tepung, pati dan aneka ragam olahan sukun).

17.
Judul :
Budidaya sukun
Sumber : Liptan, No. 014/TAN/DI/93-1993
Penerbitan : Jakarta: PIP DKI Jakarta, Departemen Pertanian, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-23
Abstrak : Sukun merupakan tanaman yang menghasilkan buah yang kaya karbohidrat. Diuraikan jenisnya, persyaratan tumbuh, pembibitan (stek), penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan pemanenan.

18.
Judul :
Prospek berkebun buah
Penulis : Sunarjono, H. Hendro
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1997
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Bua
Abstrak : Buku ini menguraikan karakteristik buah-buahan di Indonesia (persebaran buah-buahan di Indonesia, peluang pasar dan potensi hasil serta pembagian wilayah agroklimat), buah-buahan dataran rendah tropis iklim basah (durian, manggis, salak, pisang, pepaya, semangka, melon, sirsak, jeruk siam dan kerabatnya, sawo, lengkeng, rambutan, duku, nangka dan sukun), iklim kering (mangga dan anggur), dataran tinggi tropis iklim basah(markisa, alpukat dan nanas), iklim kering apel dan jeruk manis). Dilengkapi dengan tabel dan gambar.

19.
Judul :
Sukun
Sumber : Liptan, No. 07/1992
Penerbitan : Yogyakarta: BIP D.I. Yogyakarta, Departemen Pertanian, 1992
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C1-18
Abstrak : Sukun (Arthocarpus) merupakan salah satu jenis hortikultura sedang dikembangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tanaman ini mudah dan murah perawatannya, serta kaya kandungan gizinya. Untuk membudidayakan sukun diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengetahuan tentang hama dan penyakitnya, dan cara pemungutan hasilnya.

20.
Judul :
Mengenal sukun cilacap dan aneka olahannya
Sumber : Bul. PMMR, 11 (55) 1992: 5-8
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-361
Abstrak : Dalam artikel ini dibicarakan 3 jenis sukun cilacap beserta ciri-cirinya. Di samping itu dibahas jenis masakan sukun yang dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu : masakan yang tahan lama, masakan yang berupa lauk pauk, masakan poding dan masakan kue-kue basah, disertai beberapa resep aneka olahan sukun.

21.
Judul :
Sifat tepung sukun dan kesesuaiannya untuk diolah menjadi berbagai produk olahan makanan kecil
Penulis : Sutardi; Supriyanto
Sumber : Pangan, 7 (25) 1996: 61-63
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-686
Abstrak : Salah satu sifat inderawi tepung sukun yang sangat dominan adalah citarasa alami sukun masih tetap kuat memberikan citarasa khas bagi produk olahan tepung sukun. Pada artikel ini diuraikan mengenai beberapa sifat tepung sukun yaitu kadar pati, kadar amilosa dan amilopektin, bentuk perbandingan keduanya, bentuk dan ukuran granula pati, kapasitas hidrasi, dan warna tepung. Diuraikana juga beeeberapa produk olahan yang dikelompokkan menurut resep/formula dan cara pengolahannya.

22.
Judul :
Prospek sukun sebagai sumber pangan
Penulis : Sudirdjo; Seminingsih
Sumber : Pangan, 7 (25) 1996: 20-24
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-687
Abstrak : Sukun merupakan salah satu sumber bahan pangan yang kaya karbohidrat, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pelengkap bahan pangan. Usaha yang ditempuh untuk pengembangan sukun khususnya di Cilacap, beberapa hasil olahan, sampai pengadaan bibit diuraikan pada artikel ini.

23.
Judul :
Budidaya tanaman sukun
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U2-14
Abstrak : Sukun termasuk keluarga Artocarpus (nangka-nangkaan). Tanaman ini memiliki tajuk yang besar serta perakaran yang luas dan intensif yang mempunyai sifat hidrologi yang baik. Brosur ini menguraikan persyaratan tumbuh, varitas , penangkaran bibit, persemaian dan pembibitan, pengangkutan bibit , penanaman, hama dan penyakit, panen dan produksi, perbandingan potensi produksi beras dan sukun.

24.
Judul :
Pengembangan sukun di lahan pekarangan
Sumber : Bul. PMMR, 14 (62) 1994: 10-11, 25
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-304
Abstrak : Sukun adalah salah satu jenis buah-buahan yang merupakan sumber karbohidrat dan dapat digunakan sebagai makanan pokok disamping talas atau ubijalar pada saat paceklik. Untuk mengembangkan tanaman ini dapat dilakukan melalui cara perbanyakan, yaitu dengan cara setek akar dan pencangkokan.

25.
Judul :
Pedoman penanaman sukun (Arthocarpus Altilis Fosberg)
Penulis : Alrajid, Harun; Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam
Sumber : Informasi Teknis, No. 42/1993
Penerbitan : Bogor: Departemen Kehutanan, 1993
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U2-311
Abstrak : Pohon sukun (Arthocarpus Altilis) adalah salah satu jenis pohon yang cocok untuk pengembangan hutan kemasyarakatan. Tanaman ini termasuk komoditas pohon yang menghasilkan pangan. Artikel ini menguraikan teknik budidaya pohon sukun yang meliputi persyaratan tempat tumbuh, penggandaan bibit, penanaman, pemeliharaan serta pemungutan hasil.

ARTIKEL MAJALAH DAN MAKALAH :

26.
Judul :
Translokasi 32P pada bibit unutk mendeteksi keberhasilan okulasi durian cipaku, hepe, monthong, petruk, dan sukun
Sumber : Pertemuan Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi dalam Bidang Pertanian, Peternakan dan Biologi: risalah, Jakarta, 9-10 Desember 1992
Penulis : Sutart, Ismiyati ; Jawal A.S., M. ; Gandanegara, S.
Tahun Penerbitan : 1992
Deskripsi Fisik : 7 hal.
Deskriptor : Plant translocation ; Durio zibethinus ; Budding
Kode Panggil : 630.208 Per a

27.
Judul :
Prospek pengembangan tanaman sukun ditinjau dari kandungan kimia dan aspek lainnya
Judul terjemahan : Development prospect of breadfruit plant evaluated from chemical content and other aspects
Sumber : Jurnal Penelitian Hasil Hutan : 12 (3) 1994: 77-83
Penulis : Gusmailina ; Sri Komarayati
Tahun Penerbitan : 1994
Deskriptor : Artocarpus altilis ; Botanical chemistry ; Breadfruit
Abstrak : Breadfruit (Artocarpus artilis Forsberg) is a multipurpose tree species which is suitable to be extensified. The report deals with chemical analysis of breadfruit wood. The results indicated that cellulose content 53,58 percent; lignin content 28,09 percent; pentosan content 14,00 percent; solubility in cold water 3,13 percent; in hot water 4,14 percent; alcohol-benzena 3.40 percent and in NaOH 1 percent 20,03 percent, moisture content 10,14 percent; ash content 3.60 percent; silica content 3.10 percent and calorific value 4368.82 kcal/gr. Based the components, breadfruit wood can be utilized as sources of raw material for pulp and paper or rayon. Besides it is also an alternative for food source and source of income for rural people.

28.
Judul :
Perubahan karakteristik kimia dan organoleptik tape sukun selama fermentasi.
Judul terjemahan : Change in chemical and organoleptic characteristics of "tape sukun" during fermentation
Sumber : Gitayana: majalah ilmiah teknologi pertanian : 3 (1) 1997: 14-18
Penulis : Gunadnya, Ida Bagus Putu ; Antara, Nyoman Semadi
Tahun Penerbitan : 1997
Deskriptor : Fermented foods ; Chemical properties ; Organoleptic analysis
Abstrak : Tape sukun is a fermented food that developed in this research.
Starch, sugar, and acid content; and hedonic value such as aroma, taste, and texture were observed as variables during fermentation. The results of this research showed that there were occured significant changes of all variables during fermentation of tape sukun. Optimum fermentation time required to find good characteristics of tape sukun was about 36 hours. (Pengarang)

29.
Judul :
Pemanfaatan pati sukun dan biji kecipir sebagai bahan dasar pembuatan makanan tambahan bayi.
Judul terjemahan : Utilization of winged beans and Artocarpus atilis starches as basic material in making infant food supplement
Sumber : Majalah Ilmiah Balai Industri Tanjungkarang : 4 (1) 1996: 1-9
Penulis : Musita, Nanti ; Prayudie, Untung
Tahun Penerbitan : 1996
Deskriptor : Winged beans ; Starches ; Artocarpus altilis ; Food enrichment ; Infant nutrition ; Dietary supplements ; Baby foods
Abstrak : Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi yang tepat untuk pembuatan makanan tambahan bayi adalah menggunakan formulasi 60 bagian pati sukun dan 40 bagian tepung kecambah kecipir dengan komposisi kadar air 5,9 persen; protein 3,8 persen; lemak 7,1 persen; abu 3,6 persen; serat kasar 2,7 persen; tiamin 0,22 mg/100 g bahan; total mikroba 41 x 10 pangkat 3; total koliform negatif, dan organoleptik (bau, rasa, tekstur) agak suka. (Pengarang)

30.
Judul :
Pirolisis getah sukun kering dalam reactor pipa lurus.
Judul terjemahan : Pyrolysis of dried Artocarpus communis latex ("keluwih") in straight tube reactor
Sumber : Forum Teknik: jurnal teknologi Fakultas Teknik UGM : 22 (1) 1998: 21-30
Penulis : Sri Warnijati
Tahun Penerbitan : 1998
Deskriptor : /Pyrolysis/Artocarpus communis//Latex//Chemical reactors/
Abstrak : Plant latex is one of the alternative renewable energy sources. After being tapped the latex is dried and then pyrolyzed to liquid fuel and gas. Pyrolysis of dried Keluwih (Artocarpus communis Frost) latex in a deflecting tube reactor did not produce much liquid fuel due to the long period of contact of the product with the hot wall. Straight tube reactor might give more liquid product. Melted sukun (Artocarpus communis Frost) latex was introduced into the hot reactor. Pyrolysis started soon and the gas produced, replaced the sodium chloride solution in the gas collecting bottle. After a while the liquid product fell dropwise from the condensers to the liquid receivers. The reactor temperature was controlled manually using a powerstat. At 5 minute intervals, the temperature and volumes of the liquid and gas were observed and recorded. Sukun latex could be pyrolyzed to liquid fuel with good yield. Longer period of heating and higher temperature increased the total liquid and gas product. Liquid products decreased with temperature, but up to 530 derajat C, their quantities were always higher than those of the products. Using the three lumps model, the formation of products followed first order reaction. The activation energies for gas production were higher than those for liquid formation. The liquid product consisted of unsaturated hydrocarbons having 6-41 carbon chains and its physical properties were not so far from the specification of fuel oil. Its gross heating value was 10576,2 cal/g. (Pengarang)

31.
Judul :
Pemanfaatan tepung sukun sebagai substitusi tepung tapioka dalam pembuatan kerupuk ikan
Sumber : Zigma
Penulis : Indra, Yenny ; Budianta, T Dwi Wibawa
Tahun Penerbitan : 2001
Deskripsi Fisik : 13 (2) 2001: 22-29
Deskriptor : /Fish products//Leavening agents//Treculia africana//Tapioca/
DDC : 664

32.
Judul : Amilum buah sukun sebagai bahan penghancur eksternal dalam pembuatan tablet
Sumber : Jurnal Bahan Alam Indonesia
Penulis : Indriani, Onny
Tahun Penerbitan : 2004
Deskripsi Fisik : 3 (2) 2004: 181-183
Lokasi : maj
Deskriptor : Tablets (medicine) ; Starch ; Breadfruit
DDC : 615
Abstrak : Disintegrant is substance that added into tablet, in order to make tablet disintegrated when contact with watery milieu. Starch usually added in dry form by extra granulation. In this study, breadfruit starch used as external disintegrant with the concentration of 5persen, 12.5persen and 20persen using cornstarch as standard. The result showed that disintegration time_ of breadfruit starch was 3.60,3.41 and 2.48 minutes successively while for cornstarch was 2.36, 1.18 and 1.35 minutes succesively. The results fulfill the requirement of Pharmacopoeia of Indonesia IV that is at not more than 15 minutes. Thereby breadfruit starch serves the purpose of external disintegrant in tablet making (Pengarang)

33.
Judul : Pengaruh cara blanching dan waktu perendaman dalam larutan natrium metabisulfit terhadap kualitas tepung sukun (Artocarpus communis)
Sumber : Buletin Bimada
Penulis : Syahrumsyah
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : 11 (15) 2003: 26-31
Lokasi : maj
Deskriptor : Artocarpus communis ; Bread fruit flour ; Blanching ; Soaking ; Sodium metabisulfites
DDC : 664
Abstrak : The aim this research was to know the effect of blanching method and soaking periode in sodium metabisulfit and their interaction sukun flour quality. The experiment was designed by Randomized Completely Block Design (RCBD) analysed by factorial 3x3 with three time replication: the first factor was blanching method (B) which consisted of three stages, were: Bo (Without blanching), B1 (Blanching with hot water) and B2 (Blanching with steam). The second factor was the period of soaking that consists of three stages, were: So (0 minutes), S1 (5 minutes) and S2 (10 minutes). The result of the experiment was blanching with hot water combination with soaking in sodium metabisulfit solution for 10 minutes treatment was the best quality. The result of water content was 4.57persen, starch content 58.49persen, vitamin C was 101.00 mg, 160.72 ppm S02 deposite, the grade of the hedonic colour was 7.17 (Pengarang)

34.
Judul :
Pengolohan tepung sukun (Artocarpus communis) sebagai bahan dasar aneka pangan di desa Santan dan Meunasah Krueng Kemukiman Pagaar Air Kecamatan Ingin Jaya
Sumber : Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Penulis : Zuraini ; Zoraida ; Wardiah
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : 4 (9) 2005: 54-56
Lokasi : maj
Deskriptor : Bread fruit flour
DDC : 664
Abstrak : Masalah pokok yang dihadapi masyarakat di Kecamatan Ingin Jaya adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi produksi sukun yang sangat besar. Manfaat yang dirasakan dari program pelatihan tersebut adalah membantu masyarakat Kecamatan Ingin Jaya khususnya ibu-ibu dan remaja putri dalam mengolah buah sukun menjadi tepung sebagai bahan dasar aneka penganan yang bergizi. Pelatihan ini meliputi pembekalan materi dan demonstrasi aora pengolahan tepung sesuai tahapan kerja yang diajarkan. Tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dalam memanfaatkan hasil panen yang melimpah di Kecamatan Ingin Jaya melalui pembuatan tepung sukun sebagi bahan dasar aneka produk olahannya. Hasil menunjukkan masyarakat sangat respons dengan hasil tepung sukun dan aneka produk hasil olahannya (Pengarang)

35.
Judul :
Litbang sukun dan peranannya dalam mendukung gerakan rehabilitasi hutan dan lahan.
Sumber : Prosiding
Konferensi : Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 24 Des 2003
Penulis : Kartikawati, Noor Khomsah ; Adinungraha, Hamdan Adma
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : Hal. 107-115
Lokasi : umu
Deskriptor : Artocarpus altilis ; Forest rehabilitation
Kode Panggil : 634.956 Eks p

36.
Judul :
Perbanyakan tanaman sukun (Arthocarphus altilis) dengan stek akar dan pengaruh penggunaan zat pengatur tumbuh asam indol butirat.
Sumber : Prosiding
Konferensi : Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 24 Des 2003
Penulis : Moko, Hidayat ; Adinungraha, Hamdan Adma
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : Hal. 119-126
Lokasi : umu
Deskriptor : Plant breeding ; Arthocarpus altilis ; Cuttings ; Plant growth substances ; IBA
Kode Panggil : 634.956 Eks p
Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh hormon IBA terhadap pertumbuhan stek akar tanaman sukun. Penelitian dilakukan di P3BPTH Yogyakarta pada bulan Maret - Oktober 2000. Materi tanaman diambil dari daerah Widar Payung, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Panjang stek yang digunakan 10 cm. Perlakuan hormon yang diberikan terdiri atas kontrol, 200, 500 dan 1000 ppm, dengan lama perendaman 10 jam. Penanaman stek dilakukan pada bedengan yang berisi media pasir sungai. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak berblok (Randomized Complete Block Design) dengan 5 ulangan yang terdiri atas 10 buah stek setiap ulangan. Parameter yang digunakan adalah persentase jadi tinggi tunas, persentase stek berakar, jumlah akar, panjang akar, berat kering daun, batang dan akar pada umur 6 bulan. Hasil pengamatan menunjukkan pemberian IBA 250 pm memberikan hasil terbaik dalam persen hidup, persen berakar, jumlah dan panjang akar, berat kering daun, batang dan daun dibandignkan dengan kontrol dan konsentrasi yang lainnya. Konsentrasi hormon 250 ppm dianggap optimum untuk pertumbuhan stek akar sukun sedangkan konsentrasi yang lainnya tidak banyak berpengaruh terhadap pertumbhan stek akar sukun.

37.
Judul :
Pertumbuhan bibit tanaman sukun (Arthocarpus altilis) hasil perbanyakan secara klonal di persemaian.
Sumber : Prosiding
Konferensi : Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta 24 Des 2003
Penulis : Adinugraha, Hamdan Adma ; Kartikawati, Noor Khomsah
Tahun Penerbitan : 2003
Deskripsi Fisik : Hal. 241-249
Lokasi : umu
Deskriptor : Arthocarpus altilis ; Seeds ; Clonal variation ; Seedlings
Kode Panggil : 634.956 Eks p

38.
Judul :
Mikropropagasi sukun (Artocarpus communis Forst), tanaman sumber karbohidrat alternatif
Judul terjemahan : Micropropagation of bread fruit (Artocarpus communis Forst), an alternatif carbohydrate source plant
Sumber : Berita Biology : jurnal ilmiah nasional
Penulis : Supriati, Yati ; Mariska, Ika ; Sri Hutami
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : 7 (4) 2005 : 207-214
Lokasi : maj
Deskriptor : Artocarpus communis ; Cuttings ; Micropropagation ; In vitro culture
DDC : 583

39.
Judul :
Pendugaan umur simpan tepung sukun (Artocarpus communis) dalam kemasan komersial
Judul terjemahan : Prediction of shelf life of bread fruit flour in commercial packaging
Sumber : Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Penulis : Larasati, Dewi ; Rohadi ; Hatmasari, Ella Friani
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : 2 (1) 2005: 9-19
Lokasi : maj
Deskriptor : Shelf life ; Flour ; Artocarpus communis ; Polyethylene
DDC : 664
Abstrak : This research was done in order to predict shelf life of bread fruit flour (Artocarpus communis) in which commercial packaging storage by Accelerated Storage Studies reffered Arrhenius model. Commercial packaging were use by clothes bag, polyethylen film (0.005 mm thickness), and double polyethylen film (0.010 thickness) respectively. In each bag there is contain 50 gram samples. These sample is having storage on different condition, i.e. 30derajat Celsius, 35derajatC, and 45 derajatCelsius degree, in 80 persen relative-humidity (RH) atmosphere as long as six weeks storage. Once in every week samples were evaluated it derajats critical water content. The results showed that the sample was packaged in cloths bag having 2.6 month storage, polyethylen-monolayer having 3.5 month, and 4.5 month long having by double polyethylen (Pengarang)

40.
Judul :
Pekerja wanita pada industri rumah tangga sandang dan kontribusinya terhadap pendapatan rumah tangga di Kecamatan Sukun Malang
Sumber : Jurnal Penelitian Universitas Merdeka Malang
Penulis : Yuniati, Sari ; Haryanto, Sugeng
Tahun Penerbitan : 2005
Deskripsi Fisik : 17 (2) 2005: 830-842
Lokasi : wnt
Deskriptor : Women workers ; Income ; Households ; Sukun, Kecamatan ; Malang
Abstrak : Penelitian bertujuan untuk mengetahui pendapatan pekerja wanita yang bekerja di industri rumah tangga sandang dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga. Pekerja wanita di sektor publik yang telah berkeluarga dituntut untuk dapat membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Mereka bekerja untuk menambah pendapatan keluarga, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar pekerja wanita telah berkeluarga, mayoritas berusia 21 sampai dengan 40 tahun dan rata-rata berpendidikan menengah. Motivasi bekerja pada industri sandang mayoritas untuk menambah pendapatan keluarga. Penghasilan tambahan yang berasal dari seorang istri yang bekerja tentunya merupakan faktor penting yang diharapkan mampu mengurangi beban keluarga di saat tingkat harga-harga dirasakan semakin tinggi.
Pekerja wanita di industri sandang bekerja kurang lebih 7 jam per hari. Sistem pengupahan dilakukan mingguan dengan sistem harian. Pendapatan pekerja wanita relatif cukup tinggi, yaitu mayoritas berkisar antara Rp.71.000,- - Rp.80.000,- per minggu. Pendapatan dari pekerja wanita yang telah berkeluarga menunjukkan bahwa pendapatan mereka mempunyai kontribusi yang cukup signifikan terhadap peningkatan pendapatan keluarga. (Pengarang)

41.
Judul :
Pembuatan tepung sukun sebagai industri rumah tangga di Kelurahan Bentiring
Sumber : Dharma Raflesia
Penulis : Coryanata, Isma
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 1 (1) 2006: 61-66
Lokasi : maj
Deskriptor : Small scale industry ; Flour ; Bentiring, Kelurahan
DDC : 338
Abstrak : Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pembuatan tepung sukun pada masyarakat di Kelurahan Bentiring. Dengan diajarkannya/diperkenalkannya cara pembuatan tepung ini, diharapkan dapat dijadikan sebagai home industry untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Materi yang diberikan tidak hanya sekedar teknik/cara pembuatan tepung sukun yang berkualitas baik, namun juga diberikan membidik peluang pasar dan cara memasarkannya. Kesemua materi ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, serta demo/praktik. Dengan demikian akan lebih memotivasi bagi para tenaga kerja produktif untuk menjadi wirausaha baru yang andal. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya semangat dan motivasi yang tinggi dari para peserta dalam menerima materi yang diberikan dan sekaligus adanya keterlibatan langsung dalam pembuatan tepung sukun tersebut. Para peserta sangat mengharapkan nantinya ada perhatian yang lebih serius dari berbagai instansi yang berkompeten dalam menunjang home industry mereka.

42.
Judul :
Hubungan kekerabatan penetik plasma nutfah durian (Duria zibethinus Murray) 'memoreh kuning' dan 'jambon' terhadap kultivar 'sunan', 'sukun' dan 'petruk'
Sumber : Proceeding
Konferensi : Seminar Nasional Biologi Semarang 26 Ags 2006
Penulis : Susandarini, Ratna ; Purnomo ; Hayati, Suci D.
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : Hal. 359-367
Lokasi : umu
Deskriptor : Durio zibethinus ; Tissue cultures ; Varieties ; Durian
Kode Panggil : 570 Sem p

43.
Judul :
Pengaruh kemasan terhadap kadar air, derajat putih, dan vitamin C tepung sukun (Artocarpus commuris) selama penyimpanan.
Judul terjemahan : Effect of packaging to water content, white degree and vitamin C breadfruit flour preservation.
Sumber : Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Penulis : Larasati, Dewi
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 3 (1) 2006 : 33-40
Lokasi : maj
Deskriptor : Flour ; Food packaging ; Artocarpus commuris ; Storage
DDC : 664
Abstrak : The objective of this research was to know effect of packaging to physico-chemical breadfruit flour (Artocarpus altilis) preservation by using completely randomized design. The treatments were cotton pocked, one layer polyethilen and doble layer poliethilen to pack breadfruit flour. The treatments were observed for 0 day, 7 days, 14 days, 21 days, 28 days and 35 days. Results showed that treatments significant (p<0.05)>

44.
Judul :
Pengaruh ukuran daging buah sukun yang direndam dalam larutan basa terhadap karakteristik tepung sukun (Artocarpus altilis).
Judul terjemahan : Effect size of breadfruit meat and soaking to breadfruit flour characteristic
Sumber : Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Penulis : Kunarto, Bambang
Tahun Penerbitan : 2006
Deskripsi Fisik : 3 (1) 2006 : 49-56
Lokasi : maj
Deskriptor : Breadfruit ; Artocarpus altilis ; Flour ; Size ; Soaking
DDC : 664
Abstrak : Glucocides cyanogenic on breadfruit (Artocarpus altilis) caused bitter taste. This research was done to know effect size of breadfruit meat and long time soaking to HCN content and breadfruit flour characteristic. Data were collected from experiment and analized by the analysis of variance with completely randomized design with 2x3 arrangement. The first factor is size of breadfruit meat (2 cm and 1/2 cm). The second factor is long time soaking in base solution (0 hours, 7.5 hours, 15 hours). The result showed that the best treatment was breadfruit meat 1/2 cm and soaking 15 hours in base solution. Characteristic of this breadfruit flour were HCN 40.12 ppm, water content 10.11 percent, starch content 39.23 percent and reducing sugars 4.03 percent


Dokumen lengkap hubungi:

PDII-LIPI
Telp. 021-7560537 ; 021-7560562 eks 4096
E-mail: pdiiserpong@yahoo.com

Tidak ada komentar: