Kamis, 13 November 2008

Pengawetan makanan/minuman:kumpulan informasi

1.
Judul :
Mengawetkan legen dalam botol
Penulis :
Nirawan Ign.
Sumber :
Jawa Pos, 8 Nov. 1992. Hal. VI (dalam : Bundel Kliping Aren. Jakarta, PIP Trubus, 1994. Hal 53-54)
Kode Panggil :
Are
Abstrak :
Bahan baku minuman legen berasal dari nira. Minuman legen ini tidak dapat bertahan lama karena kontaminasi organisme. Cara pembuatan minuman legen dirumah-rumah yang disesuaikan dengan persyaratan minuman ringan menurut Standar Industri Indonesia diulas secara singkat. Untuk menambah keawetan nira dalam botol, sebelum dipasteurisasi dapat ditambahkan bahan pengawet Natrium benzoat 150 mg per liter nira. Dilengkapi dengan bagan produksi pembuatan nira dalam botol dan tabel komposisi dari nira kelapa dan aren

2.
Judul Buku :
Dasar pengawetan : sanitasi & keracunan
Penulis : Winarno, F. G.; Sri Laksmi, Betty
Penerbit : Bogor: Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian Institut Pertanian Bogor, 1974.
Deskripsi Fisik : 125 hal.
Lokasi : umu
Kode Panggil : 664.028 Win d

3.
Judul Buku :
Proses pengawetan dengan radiasi
Penerbit : Jakarta: Seksi Ilmiah Pusat Penelitian Pasar Djumat Badan Tenaga Atom Nasional, 1967.
Deskripsi Fisik : 1236 hal.
Lokasi : umu
Kode Panggil : 664.0288 Pro
Subjek : Radiation preservation of food

4.
Judul Buku :
Prinsip pengawetan dan pengolahan pangan
Penulis : Rahayu, Winiati Puji
Penerbit : Jakarta: Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan Badan POM, 2003.
Deskripsi Fisik : 40 hal.
Lokasi : umu
Kode Panggil : 664.028 Pri

5.
Judul : Studi teknologi pengawetan nira : laporan penelitian
Penulis : Jambe, Anak Agung Gde Ngurah Anom
Penerbit : Denpasar: Fakultas Pertanian Universitas Udayana, 1986.
Deskripsi Fisik : 38 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 88/0709

6.
Judul :
Pengawetan nira dengan radiasi sinar gamma dari Cobalt-60 : laporan penggunaan radiasi dalam perkebunan gula
Penulis : Nurcahyo
Penerbit : Yogyakarta: Pusat Penelitian Tenaga Atom Gama, 1968.
Deskripsi Fisik : 19 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 90/0558

7.
Judul :
Mempelajari pengawetan minuman beras kencur dengan perlakuan fisis dan kemis
Penulis : Susanto, Wahono Hadi
Penerbit : Malang: Universitas Brawijaya, 1985.
Deskripsi Fisik : 31 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 87/1023

8.
Judul :
Pengaruh pengawetan terhadap penentuan kadar fosfat nira
Penulis : Martoyo; Santoso, B.E.
Penerbit : Pasuruan: BP3G, 1986.
Deskripsi Fisik : 20 hal.
Lokasi : lap
Kode Panggil : 89/0055

9.
Judul Karya :
Pengamatan pengaruh beberapa cara pengawetan dan lama penyimpanan sari buah jambu biji (Psidium guajava) terhadap perubahan kualitas sari buah
Penulis : Triyono, Agus; Tri Radiyati
Sumber : Prosiding ; Seminar Ilmiah Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Puslitbang Fisika Tarapan-LIPI 1993/1994 ; 1994 Juli 19-20
Deskripsi Fisik : hal. 411-422
File FullText : 1973.pdf

10.
Judul :
Mengawetkan jamur dalam botol.
Sumber : Trubus, (Jul.) 1984: 26 (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 92-95)
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Dijelaskan secara rinci pengawetan jamur dalam botol, yang memerlukan modal lebih murah dibandingkan dengan cara pengalengan, tetapi hasilnya sama saja. Diuraikan cara penyiapan alat, pencucian dan perebusan botol dan tutup, penyiapan jamur, pengukusan, dan terakhir penutupan botol. Disertakan pula gambar alat pengepres tutup botol dan alat pengukur.

11.
Judul :
Teknologi pengemasan bahan pangan [Pengawetan pangan]
Sumber : Teknologi pengawetan pangan, Suharto, Hal. 128-131
Penerbitan : Jakarta: Rineka Cipta, 1991
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Z1-16
Abstrak : Diuraikan upaya mempertahankan mutu hasil pengawetan seperti aroma, rasa, gizi, maupun vitamin hingga ditangan pembeli. Untuk menjaga itu semua hal yang harus dilakukan adalah memperhatikan dasar teknologi pengemasan, bahan kemasan, dan teknik pengemasan.


12.
Judul :
Teknologi pengawetan dengan modifies atmosphere system
Sumber : Seminar Penetrasi Pasar Produk Hortikultura Indonesia, Jakarta, 13-14 Des1989 ; 4 hal., lamp
Penulis : Djalil, Abdul
Kode Panggil : 338.175 Sem p

13.
Judul :
Peranan bakteriosin sebagai antimikroba alami dalam pengawetan makanan.
Sumber : Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian : 2 (1) 1998: 39-45 ;
Penulis : Rizal, Samsu
Abstrak : Bacteriocins were well known as natural antimicrobials from microorganisms.
Bacteriocins have been reported to be produced by strains of lactic acid bacteria such as Lactococcus, Lactobacillus, Pediococcus, Leuconostoc, Carnobacterium, and Streptococcus. The compounds produced by lactic acid can be defined as biologically active proteins or protein complexs displaying a bactericidal mode of action exlusively towards gram-positive bacteria and particuary towards closely related species. It has been shown that bacteriocins displayed antagonistic acitivity towards potential spoilage or pathogenic microorganisms in foods including psychotrophic lactobacilli and leoconostoc. Bacillus cereus, Clostridium botulinum, C. perfringens, Listeria monocytogenes, Staphylococcus aureus, Pseudomonas, etc. Therefore, bacteriocins have very important role as biopreservatives in foods. The application of bacteriocins as biological preservatives in both fermented or non-fermented foods will become much more important in future food preservation. (Pengarang)

14.
Judul :
Penggunaan Na-metabisulfit untuk mengawetkan santan kelapa.
Sumber : J Teknol Pertan UNSRAT : 3 (1) 2000: 18-22 ;
Penulis : Djarkasi, G.S.S.
Abstrak : Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas penggunaan natrium metabisulfit pada santan kelapa. Penelitian yang dilakukan adalah pemberian natrium metabisulfit 600 ppm, 300 ppm, dan tanpa natrium metabisulfit; kemudian disimpan selama 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa natrium metabisulfit dapat mengawetkan santan kelapa sampai 6 minggu. Santan kelapa yang diberi natrium metabisulfit 600 ppm dengan lama penyimpanan 6 minggu menghasilkan total asam lemak bebas 0,06 persen; bilangan peroksida 0,98 meq/kg; kadar air 42,6 persen, dan nilai pH 6,00.
(Pengarang)

15.
Judul :
Peranan irradiasi dalam pengawetan dan perbaikan mutu bahan pangan.
Sumber : Majalah Masa: bina kampus bina umat ; 13 (4) 2006: 46-49
Penulis : Muchsiri, Mukhtarudin
Lokasi : maj
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pemakaian irradiasi dalam pangan sudah digunakan secara luas, tidak terbatas pada pengawetan pangan. Selain itu, dipelajari pula aplikasi irradiasi untuk pasteurasi jus, mereduksi N-nitrosoamin dan residu nitrit karsinogenik dalam saus produksi senyawa flavor dari protein homopolimer, serta perbaikan sifat-sifat daging. Dalam penelitian ini, dilakukan aplikasi irradiasi pangan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi irradiasi pangan sudah berkembang sangat luas. Irradiasi pada saus dengan 3, 5, dan 4 kGy menurunkan 7 log kandungan mikroba serta mempertahankan pH, warna, dan tingkat keasamannya. Selain itu, irradiasi asam amino homopolimer dapat menghasilkan senyawa-senyawa volatile yang beraroma daging segar. (ras)

16.
Pengawetan dan bahan kimia
So: Internet, 7 hal./PDF

17.
Tehnik dan Teknologi Pengawetan pada Makanan - Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan dan Pengasinan
Sumber: Internet, 2 hal

18.

PENGARUH SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS NIRA AREN DAN PALM WINE

Sumber : Internet, 8 hal/PDF

19.
BEBERAPA JENIS POHON SEBAGAI SUMBER PENGHASIL BAHAN PENGAWET NIRA AREN (Arenga pinnata Merr). Santiyo Wibowo. Info Hasil Hutan Volume 12 No 1 April 2006. Hal. 67-74.

Penggunaan bahan pengawet pada nira aren sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan seperti terbentuknya asam, buih putih dan lendir. Nira yang telah rusak kurang baik jika digunakan untuk membuat produk turunannya. Beberapa jenis pohon sebagai sumber penghasil bahan pengawet nabati yang biasa digunakan untuk mengawetkan nira antara lain tuba (Derris eliptica Benth), kawao (Millettia secicea W & A), sesoot (Garcinia picrorrhiza Miq.), funi (G. syzygiifolia Pierre), kayu nangka (Artocarpus integra Merr.), kulit buah manggis (G. mangostona Linn.) kulit kayu nyirih (Xilocarpus granatum Koen, X. moluccensis M Roem) dan cengal (Hopea sangal Korth.).
Kata kunci: Bahan pengawet, nira aren, produk turunan, jenis pohon.

20.
Penggunaan bahan tambahan pada nira dan mutu gula aren yang dihasilkan....
Sumber : Internet, 8 hal/PDF

21.
Judul : Penelitian dan pengemasan sari buah markisa dalam botol plastik
Penulis : Fatmah, Wardah
Penerbit : Ujung Pandang: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri (Ujung Pandang), 1985.
Deskripsi Fisik : 23 hal.
Kode Panggil : 85/0903

Dokumen lengkap, hubungi:

Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII)-LIPI
Gedung TMC 120, lt. 1 Kawasan Puspiptek Serpong
Tangerang, 15310
Telp. 021-7560537
E-mail:pdiiserpong@yahoo.com

22.

Judul : Pengaruh pengawet natrium meta bisulfit terhadap kualitas nira aren.
Judul terjemahan : Effect of sodium meta bisulphite preservative for nira aren quality
Sumber : Buletin Litbang Industri: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri : 16 (1) 1998/1999: 7-12 ;
Penulis : Panjaitan, Dapot
Abstrak : Percobaan pengawetan nira aren dilakukan dengan bahan pengawet natrium meta bisulphite konsentrasi 100 mg/l; 200 mg/l; 300 mg/l; 400 mg/l; dan 500 mg/l. Terhadap nira aren yang diawetkan dilakukan pengamatan/penetapan kadar gula dan keasaman selang waktu sehari selama 6 hari. Kondisi optimal hasil percobaan yang diperoleh adalah nira aren awet selama 1 hari penyimpanan dengan konsentrasi natrium meta bisulphite 100 mg/l - 300 mg/l, dan dianjurkan menggunakan konsentrasi 100 mg/l. (Pengarang)

23.

Judul : Pengaruh pengawet kapur terhadap kualitas nira aren.
Judul terjemahan : Effect of calsium oxide preservative on nira aren quality
Sumber : Buletin Litbang Industri: Balai Penelitian dan Pengembangan Industri : 15 (2) 1997/1998: 5-9 ;
Penulis : Panjaitan, Dapot
Abstrak : Percobaan pengawetan nira aren dilakukan dengan menggunakan pengawet kapur konsentrasi 800, 900, 1000, 1100, dan 1200 mg/l. Terhadap nira aren yang diawetkan dilakukan penetapan kadar gula dan pH atau keasaman pada selang waktu sehari selama 6 hari. Ternyata nira aren dapat diawetkan selama sehari dengan pengawet kapur 800 mg/l, sedangkan menurut literatur hanya awet selama 18 jam. (Pengarang)

1 komentar:

Obat Mata Minus Silinder Plus Katarak mengatakan...

Mengunjungi blog yang bagus dan penuh dengan informasi yang menarik adalah merupakan kebahagiaan tersendiri.... teruslah berbagi informasi