Selasa, 19 Januari 2010

JAMUR MERANG : Kumpulan Informasi

1. Judul : Menghadapi jamur yang tumbuh secara liar.
Penulis : Tjokrosoedarmo, Ambarwati Harsojo
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 8 Des. 1988. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 7-8)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Dijelaskan tentang jamur payung, jamur merang, beserta ciri-cirinya. Di samping itu, dijelaskan pula ciri-ciri jamur Panaeolus dan Entolomea, yang kebanyakan beracun, agar masyarakat tidak mengkonsumsi jamur tersebut.

2. Judul : Tambahan info budidaya jamur.
Sumber : Minggu Pagi, 19 Jan. 1992. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 42)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang ciri-ciri untuk membedakan jamur tiram putih (Plenrotus ostreatus), jamur tiram merah (Plenrotus flabellatus), dan jamur merang (Volvariella volvacea), disertai dengan gambar.

3. Judul : Budidaya jamur yang bergizi tinggi.
Penulis : Nurhayati, Ati
Sumber : Sinar Tani, 1 Jun. 1988. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 43)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Dalam artikel ini dijelaskan komposisi gizi dari jamur merang dan jamur kuping, dibandingkan dengan daging sapi dan telur ayam. Dijelaskan pula cara menanam jamur merang secara rinci.

4. Judul : Bercocok tanam jamur merang.
Sumber : Suara Karya, 24 Nov. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 44)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menjelaskan mengenai pembibitan jamur merang dan pemasarannya. Penjelasan mengenai cara menetaskan telur ayam juga diberikan.

5. Judul : Budidaya tanaman jamur merang secara sederhana.
Penulis : Djoko Winarno, Tri
Sumber : Sinar Tani, 22 Jun. 1988. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 59)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Diuraikan mengenai budidaya jamur merang, mulai dari penyiapan jerami, perendaman bahan baku jerami/daun pisang kering, pengomposan, penaburan bibit, perawatan sampai masa panen.

6. Judul : Budidaya jamur merang belum banyak peminat.
Penulis : Wiyono, Harry
Sumber : Prioritas, 17 Feb. 1987. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 61-62)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Budidaya jamur merang masih kurang peminat, padahal impor jamur merang ke Indonesia masih terus meningkat. Diuraikan 3 macam cara membudidayakan jamur merang, yaitu dengan menggunakan tanah lapang, ruangan, dan kamar tumbuh.

7. Judul : Berkebun jamur merang dan kayu.
Penulis : Harti
Sumber : Suara Karya, 6 Nov. 1991. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 64)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jawaban surat pembaca ini menjelaskan bahwa syarat memelihara jamur, di samping tempat hidupnya yang memenuhi syarat, juga diperlukan bibit yang baik. Adapun bibit yang baik dapat diperoleh pada Dinas Pertanian.

8. Judul : Jamur merang punya peluang luas di AS.
Sumber : Jawa Pos, 1 Sep. 1987. Hal. - (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, 1993. Hal. 129)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Usaha agrobisnis jamur masih mempunyai peluang cukup luas, sebab produksi jamur di Indonesia bisa dilakukan sepanjang tahun. Permintaan jamur untuk Amerika Serikat belum dapat dipenuhi oleh Indonesia, sehingga dirasakan perlu untuk menambah lokasi pembangunan rumah jamur merang di daerah Sedayu dan Magelang dengan sistem PIR.

9. Judul : Jamur merang (1)
Penulis : Sumaryono, Yoes
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 11 Mei 1990, Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 1)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jamur merang merupakan bahan pangan yang banyak digemari orang. Diantara negara-negara penghasil jamur seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Taiwan merupakan negara produksi jamu yang terbesar. Jamur merang ini selain tumbuh pada media penanaman berupa jerami atau merang padi juga diperkirakan tumbuh pada media lain seperti eceng gondok kering, sisa kertas karton, ampas gilingan tebu dll. Dalam pertumbuhannya jamur ini memerlukan suhu antara 30 derajat-40 derajat C dengan kelembapan antara 85-90 persen. Oleh sebab itu untuk menanam jamur merang diperlukan teknik yang dapat mengendalikan iklim.

10. Judul : Jamur merang (2)
Penulis : Sumaryono, Yoes
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 12 Mei 1990, Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 2-3
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Diuraikan tentang teknik budidaya jamur merang dengan metode tradisional dan modern. Dengan kedua sistem tersebut jamur merang dapat ditanam sebagai usaha industri rumah tangga dan diuraikan pula manfaat dari jamur merang ini sebagai obat kencing manis, jantung kanker dll. Uraian disertai dengan tabel perbandingan nilai gizi jamur dengan beberapa jenis sayuran.

11. Judul : Pasteurisasi media menjamin produksi jamur merang
Penulis : Elly L.R.
Penerbitan : Trubus, (Agu) 1994: 70 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, s.a. Hal. 8-10):
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Diuraikan tentang pasteurisasi jamur merang mulai dari peralatan yang dibutuhkan hingga prosesnya. Tujuan pasteurisasi ini untuk mengurangi daya tumbuh jamur kompetitor, karena lingkungannya dibuat tidak sesuai lagi untuk dapat tumbuhnya.

12. Judul : Daur ulang media tanam jamur
Sumber : Minggu Pagi, 3 Mar. 1995. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 11)
Lokasi artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Disebutkan bahwa kompos bekas media tanam jamur merang dapat didaur ulang dengan hasil panen masih sekitar 50. Dalam artikel ini diuraikan teknik daur ulang media tanaman tersebut.

13. Judul : Membuat media tanam jamur merang
Penulis : Yok
Sumber : Neraca, 20 Mei 1994. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 13-14)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Media tanam jamur merang tidak hanya merang atau jerami, tetapi bisa juga digunakan daun pisang, eceng gondok, daun sereh atau alang-alang. Dalam artikel ini diuraikan mengenai proses pembuatan ampas aren sebagai kompos media tanam.

14. Judul : Jadikan alang-alang media tanam jamur
Sumber : Minggu Pagi, 4 Okt. 1996. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, s.a. Hal. 15)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Pohon alang-alang (Imperata cylindrica) dapat dijadikan media tanam pada penanaman jamur merang. Hal yang perlu diperhatikan dalam cara pengelolaan alang-alang adalah, antara peralatan yang digunakan dengan skala usaha yang dilakukan harus disesuaikan. Selain itu alang-alang yang digunakan harus segar tanpa mengandung bahan-bahan herbisida.

15. Judul : Daun pisang kering untuk media jamur merang
Penulis : Kinanti R.
Sumber : Trubus, (Jan.) 1992: 54 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus. [s.a.] Hal. 16-17)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Limbah daun pisang kering dapat digunakan sebagai media jamur merang. Jamur yang dihasilkan dengan menggunakan media ini memiliki bentuk dan rasa yang sama dengan jamur merang yang menggunakan jerami sebagai media. Artikel ini membahas mengenai cara membudidayakan jamur merang dengan menggunakan limbah daun pisang kering sebagai media tanam dan menggunakan sistem kantung plastik, serta ditinjau pula usaha yang dilakukan dengan modal kecil.

16. Judul : Jamur enceng gondok: ketika merang bukan satu-satunya alternatif media tanam
Penulis : Warsana
Sumber : Agrobis, (Agu.) 1994. 5 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 22-23)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Enceng gondok dapat digunakan sebagai media tanam budidaya jamur merang. Diuraikan dalam tulisan ini mengenai bibit jamur yang baik, teknik tanam, serta cara pemupukan enceng gondok.

17. Judul : Penanaman jamur pada enceng gondok
Penulis : Wijono, Suko
Sumber : Sinar Tani, 16 Okt. 1993. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 24-25)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menyebutkan bahwa enceng gondok (Eichornia crassipes) dapat dimanfaatkan sebagai media pada penanaman jamur merang (Volvariella volvacea). Dijelaskan pula tentang cara memilih bibit jamur yang baik, cara penanaman dan pemupukannya, serta waktu pemetikannya.

18. Judul : Membangun kumbung jamur merang
Penulis : Elly L.R.
Sumber : Trubus, (Sep.) 1993, Hal. 70 (dalam: Kumpulan Kliping Jamur Merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 29-31)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Kumbung atau rumah pemeliharaan jamur merang mempunyai beragam jenis bentuk. Artikel ini menguraikan tentang macam kumbung beserta kelemahannya. Dijelaskan pula mengenai luas lahan yang diperlukan dalam pembuatan kumbung, bahan-bahan yang dibutuhkan dan cara pembuatannya. Di samping itu diuraikan pula secara singkat mengenai pembuatan rumah peneduh.

19. Judul : Persiapan awal usaha jamur merang
Penulis : Elly L.R.
Sumber : Trubus, (Agu.) 1993. 1 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 33-34)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan komoditas yang menguntungkan. Jamur ini dapat diusahakan dalam skala kecil maupun industri. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam usaha jamur merang ini. Pertama yang adalah pengetahuan tentang biologi dan perilaku jamur agar dapat mengetahui fase-fase pertumbuhannya. Kedua adalah lahan tempat penanaman harus dipilih yang memenuhi syarat serta modal dan tenaga kerja.

20. Judul : Penanaman bibit jamur merang
Penulis : Elly L.R.
Sumber : Trubus, (Nov.) 1994: 38 (dalam: Kumpulan Kliping Jamur Merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 35-37)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang penanaman bibit jamur merang, mulai dari pemilihan bibit yang baik, cara penanaman serta perawatan selanjutnya.

21. Judul : Teknik pembuatan bibit jamur
Penulis : Sarno
Sumber : Sinar Tani, 28 Nov. 1992. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 40)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan bibit jamur adalah media tumbuh. Sebagai media tumbuh dapat digunakan biji-bijian serealia seperti shorgum, beras, dan gandum. Artikel ini menguraikan tentang teknik pembuatan bibit jamur merang, mulai dari pemilihan biji, proses pembuatan, hingga teknik inokulasi.

22. Judul : Budidaya jamur merang di Thailand
Penulis : Elly L.R.
Sumber : Trubus, (Jan.) 1995: 70 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 48-49)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Pada prinsipnya pembudidayaan jamur merang di Thailand sama dengan di Indonesia. Bedanya, mereka tidak menggunakan kumbung sebagai tempat pemeliharaan jamur sebagaimana yang dilakukan di Indonesia, melainkan dengan kerudung plastik. Rak-raknya tidak terbuat dari kayu atau bambu, melainkan terbuat dari besi, di samping itu media jeraminya tidak dikomposkan terlebih dahulu. Diuraikan pula dalam artikel ini persiapan yang dibutuhkan serta proses pembudidayaan jamur merang.

23. Judul : Budidaya tanaman jamur merang secara sederhana
Penulis : Djoko Winarno, Tri
Sumber : Sinar Tani, 11 Jun. 1988. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 50)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang cara penanaman jamur merang secara sederhana. mulai dari persiapan bahan yang dibutuhkan, proses penanaman hingga pascapanen.

24. Judul : Usaha budidaya jamur merang sangat prospektif di Yogyakarta
Sumber : Prioritas, 4 Jun. 1987. Hal. IV (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 51)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Usaha budidaya jamur merang di Yogyakarta mempunyai prospek yang baik. Permintaan dari berbagai negara Eropa akan jamur merang ini sangat tinggi, tetapi sayang permintaan tersebut belum bisa dipenuhi seluruhnya, karena masih rendahnya produksi. Banyak kendala yang dihadapi untuk meningkatkan produksi jamur merang ini, seperti keterbatasan kemampuan yang dimiliki petani, umumnya mereka tergolong petani kecil, serta keterbatasan dana.

25. Judul : Budidaya jamur merang secara tradisional
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 6 Apr. 1994. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 52-53)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Dalam artikel ini dibahas cara budidaya jamur merang secara tradisional, dimulai dari persiapan yang harus dilakukan, karena keberhasilan budidaya ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lingkungan yang ada serta pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk penanaman jamur. Dijelaskan pula cara membuat kompos sebagai media serta cara memanen jamur.

26. Judul : Budidaya jamur merang dengan cara modern
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 14 Apr. 1994. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 54-55)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan mengenai budidaya jamur merang secara modern. Dengan cara ini, hasil produksi jamur merang jauh lebih berkualitas. Budidaya dengan cara modern ini prosesnya agak rumit dan memerlukan biaya tambahan. Diuraikan pula tahap demi tahap cara pembudidayaan jamur merang dengan menggabungkan dua metode yaitu cara Taiwan dan cara Belanda.

27. Judul : Bertanam jamur merang
Penulis : Adi Rasa
Sumber : Sinar Tani, 14 Apr. 1990. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 59-60)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan cara menanam jamur merang, mulai dari bahan dan alat-alat yang diperlukan, persiapan tanam, cara membuat dan memelihara bedengan, sampai cara pemungutan hasil.

28. Judul : Bertanam jamur merang
Penulis : Pranggolo, Sukiyadi Daowo
Sumber : Sinar Tani, 9 Mei 1992' Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 61)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jamur merang termasuk tumbuhan yang bersifat saprofit, dapat dimakan dan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Dalam artikel ini diuraikan tentang jamur merang, ditinjau dari analisa kimia, syarat tumbuh, cara bertanam, bibit yang dipergunakan, dan cara menanam jamur. Dijelaskan pula hama dan penyakit yang menyerang jamur merang, serta pemungutan hasil.

29. Judul : Memelihara jamur merang
Sumber : Suara Karya, 23 Nov.mber 1993. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 64)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Pembuatan jamur merang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara tradisional dan modern. Cara tradisional umumnya dilakukan oleh petani biasa. Jamur merang mulai dipanen pada umur 8-10 hari. Sisa bekas tanaman dapat dipakai untuk pupuk tanaman berupa pupuk hijau.

30. Judul : Pemanfaatan ampas tebu sebagai media campuran jerami pada budidaya jamur merang
Penulis : Budi S., Noeriwan
Sumber : Sinar Tani, 13 Apr. 1994. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 65-66)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang ampas tebu yang dapat dimanfaatkan sebagai media campuran jerami dalam budidaya jamur merang. Ampas tebu mempunyai banyak kandungan bahan-bahan organik dan anorganik, sebagai nutrisi bagi pertumbuhan jamur merang. Dijelaskan pula proses pembudidayaan, pasteurisasi, serta penaburan bibit.

31. Judul : Budidaya jamur merang
Sumber : Suara Karya, 15 Sep. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 67)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini secara singkat menguraikan tentang pembuatan bibit jamur merang yang dapat dibuat sendiri, cara penanaman sampai kandungan gizinya.

32. Judul : Kotak kayu sebagai bedengan jamur merang
Penulis : Suharminto, Ratno
Sumber : Suara Karya, 22 Feb. 1994. Hal. VII (dalam: Kumpulan Kliping Jamur Merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 69)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini membahas cara pembuatan bedengan dari kotak kayu sebagai alternatif pengganti bedengan yang biasanya memerlukan tanah seluas 300 x 80 cm. Cara ini lebih efisien serta menghemat tempat.

33. Judul : Mempersiapkan media tanam jamur merang
Penulis : Elly L.R.
Sumber : Trubus, (Des.) 1993: 72 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 70-73)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang persiapan dan pembuatan media tanam jamur merang, yang terdiri dari media kompos kapas dan kompos jerami. Dijelaskan antara lain persiapan kumbung dan peletakan kompos. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian media ini yaitu sisi kanan dan kiri jerami tidak perlu ditutup kompos kapas dan tumpukan kompos di rak jangan dipadatkan sebelum dipasteurisasi.

34. Judul : Budidaya jamur merang ala Pilipina.
Penulis : Sosromidjojo, Bambang Hardianto
Sumber : Suara Karya, 16 Jul. 1992. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 74-75)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Pilipina seperti Indonesia mengenal pula teknik budidaya jamur merang. Teknik yang mereka terapkan secara tradisional dan modern. Dalam artikel ini diuraikan secara singkat pembudidayaan jamur merang, mulai dari pemilihan bibit berkualitas tinggi hingga proses penanamannya.

35. Judul : Pengusahaan jamur merang (Volvariella volvaceae) dengan sistem rak bersusun
Penulis : Sumarto
Sumber : Penel. Hortikultura, (7), 1979: 175 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 76-81)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang penggunaan sistem rak bersusun dalam pengusahaan jamur merang. Meskipun sistem ini memerlukan biaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan cara-cara tradisional, namun masih dapat diatur berdasarkan kemampuan permodalan. Diuraikan pula sifat-sifat daerah penyebaran jamur merang, proses penanaman, dan aspek ekonominya.

36. Judul : Membuat biang murni jamur merang
Penulis : Suhardiman, P.
Sumber : Trubus, (Jul.) 1983: 20 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 82-83)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang cara membuat bibit jamur merang. Biang murni yang digunakan berasal dari ekstrak kentang. Dijelaskan pula bahan-bahan yang digunakan, proses pembuatannya, serta penyimpanan biang murni tersebut dalam tabung.

37. Judul : Pasca panen jamur merang
Penulis : Saragi, Aderis P.
Sumber : Maj. Pertanian, (2) 1985/1986: 5 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 87-89)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jamur merang merupakan komoditas yang menguntungkan, di samping itu tanaman ini mudah ditanam serta gizinya cukup baik. Ditinjau dari segi pemasaran, harga jamur merang tergantung pada mutunya. Dalam artikel ini diuraikan cara memperoleh jamur yang bermutu baik, dan beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam penanganan pascapanen. Diuraikan pula tempat/wadah yang bersih dan baik untuk mengumnpulkan hasil petikan serta cara menyeleksi/sortir jamur yang baik dan yang kurang baik, penyimpanan, serta cara membawa jamur itu untuk dijual.

38. Judul : Cara petik & masak jamur merang
Penulis : Cahyono, Agung
Sumber : Sinar Tani, 22 Jul. 1992. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 90)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang cara memetik jamur merang yang benar, memasaknya dengan cara yang sederhana dan tidak menggunakan bumbu yang banyak. Diuraikan pula aneka resep masakan dan cara mengolahnya.

39. Judul : Pengalengan jamur merang
Penulis : Suhardiman, P.
Sumber : Trubus, (Nov.) 1984: 288 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 92-96)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Pada prinsipnya pengalengan jamur merang sama dengan pengalengan dan pembotolan bahan makanan lain. Artikel ini menguraikan beberapa langkah dasar yang harus diperhatikan, seperti bahan harus bersih, dimasak baik dengan blanching maupun pasteurisasi dengan penghampaan, penambahan bahan pengawet, serta sterilisasi dengan suhu di atas 100 derajat C. Dijelaskan pula beberapa perlakuan untuk peningkatan mutu seperti, penyoortiran besar kecilnya jamur, pewadahan dalam kaleng, serta seleksi mutu kaleng dan proses pengalengannya.

40. Judul : Jamur merang mengobati ikan
Penulis : Wuri A., Sri Lestari
Sumber : Intisari, (Okt.) 1995: 22 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 97-99
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jamur merang merupakan makanan lezat dan bergizi, di samping itu mempunyai khasiat dalam pengobatan penyakit ikan lele dan udang. Artikel ini menguraikan tentang khasiat jamur merang yang telah diuji dalam laboratorium. Hasil yang diperoleh hampir semua jamur konsumsi mengandung zat yang bersifat antibiotika. Penemuan ini dapat diterapkan untuk pembuatan pakan dengan pencampuran jamur merang sebagai obat penyakit ikan lele dan udang. Sayang artikel ini tidak menguraikan dosis yang pas untuk mengobati penyakit ikan lele dan udang.

41. Judul : Prospek petani jamur merang Krawang, cerah
Sumber : Neraca, 12 Des. 1988. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 108)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang prospek petani jamur merang di Daerah Krawang. Hal ini dapat dilihat semakin meningkatnya minat petani dalam menanam jamur merang. Mereka menyadari bahwa tanaman jamur merang mempunyai prospek yang cukup cerah. Dalam pemasarannya tidak mengalami kesulitan, harga jualnya lumayan, serta iklimnya mendukung. Untuk meningkatkan pengetahuan, pendapatan, dan produksi, 50 orang siswa telah dididik tentang ilmu perjamuran.

42. Judul : Pasaran jamur merang menguat
Sumber : Surabaya Pos, 4 Apr. 1989. Hal. VIII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 110)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang pemasaran jamur merang yang meningkat pesat. Hal ini dapat dilihat dari volume dan nilai impor dalam tabel yang tertera. Sementara seluruh produksi dalam negeri habis diserap pasaran domestik. Dengan demikian Indonesia perlu mengambil berbagai langkah untuk mendorong pembudidayaan jamur merang, karena di samping mendapat dukungan pasar domestik yang terus berkembang, juga merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup prospektif.

43. Judul : Jamur merang: banyak dicari investasinyapun murah
Penulis : Bleno, Luloe
Sumber : Neraca, 7 Mei 1991. Hal. VII (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 113-114)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Diuraikan bahwa pembudidayaan jamur merang tidak memerlukan peralatan yang rumit dan investasinya tidak mahal, yaitu cukup menyediakan lahan tempat penanamannya dan bibit.

44. Judul : Jamur merang menjanjikan
Penulis : San
Sumber : Paron, Minggu II Okt. 1994: Hal. 21 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 117-119)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini menguraikan tentang pembudidayaan jamur merang, mulai dari bahan dan alat yang digunakan, cara budidaya hingga cara pemetikannya.

45. Judul : Kami ingin berwiraswasta jamur merang
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 30 Mar. 1994. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 122-123)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel ini secara singkat menguraikan cara berwiraswasta jamur merang. Diuraikan pula tentang jamur multiguna, ditinjau dari struktur kimiawinya serta khasiatnya.

46. Judul : Seputar jamur: upaya membudidayakannya
Penulis : Astuti
Sumber : Kedaulatan Rakyat, 20 Mei 1994. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 6-7)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Jamur merang (Volvariella volvacea) banyak dibudidayakan baik yang berskala rumah tangga ataupun industri karena rasanya enak, banyak diminati, dan merupakan komoditas yang menguntungkan. Jamur merang ini mempunyai pola hidup beragam dan mempunyai kemampuan melapukkan sisa-sisa bahan organik dan turut serta menjamin berlanjutnya daur unsur kimia di alam.

47. Judul : Media tanamnya bisa mengguankan serbuk gergaji
Sumber : Agrobis, (Jan.) 1994: 5 (dalam: Kumpulan kliping jamur merang. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.] Hal. 12)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Serbuk gergaji merupakan salah satu media tanam jamur merang. Dalam artikel ini diuraikan cara mempersiapkan media tersebut, penyebaran bibit, sampai pengebunan.

48. Judul : Bertanam jamur tiram pada limbah media jamur merang
Penulis : Suhardiman, P.
Sumber : Trubus, (Feb.) 1993: 61 (dalam: Kumpulan kliping jamur konsumsi. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 59)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Limbah jerami bekas jamur merang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam jamur tiram. Caranya kompos limbah jamur merang dengan kadar air 60 persen dicampur dengan serbuk gergaji sebanyak 15-25 persen dari total jumlah kompos. Campuran tersebut ditambah bekatul 25 persen, CaCO3 1-1,5 persen, gips 0,5 persen, dan pupuk TSP 0,25 persen. Setelah dicampur merata media dimasukkan ke dalam kantong plastik, sedikit ditekan, diberi cincin bambu dan ditutup kapas kemudian dilakukan pasteurisasi pada suhu 90 derajat C selama 8-10 jam. Setelah dingin dilakukan inokulasi bibit jamur lalu disimpan dalam ruangan yang bersuhu 25-28 derajat C.

49. Judul : Jamur merang dan champignon
Penulis : Suhardiman, P.
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-2
Abstrak : Buku ini menguraikan cara penanaman jamur merang dan champignon, meliputi bibit, media jamur, perkembangan tanamaan, serta jenis-jenis jamur. Disertakan pula beberapa resep masakan jamur serta informasi tempat pemesanan bibit jamur.

50. Judul : Mengenal varietas jamur
Sumber : Jamur merang dan champignon, Suhardiman, P., Hal. 6-13
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-2
Abstrak : Jamur dalam istilahpopulernya disebut cendawan atau fungi, mempunyai puluhan ribu jenis/varietas. Pada bab ini lebih banyak diuraikan tentang Subklas Ascomycetes dan Basidiomycetes karena jenis jamur ini banyak dibudidayakan. Digambarkan pula pertumbuhan dan perkembangbiakan mushroom

51. Judul : Penanaman jamur merang cara kuno (tradisional)
Sumber : Jamur merang dan champignon, Suhardiman, P., Hal. 14-17
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-2
Abstrak : Diuraikan cara penanaman jamur merang secara tradisional yaitu kompos ditumpuk dalam lapisan-lapisan yang terdiri dari merang, abu, sekam dan setiap hari harus disiram air. Kelemahan cara ini ialah merang sulit didapatkan dan produksinya sedikit. Uraian dilengkapi dengan gambar dan ukuran-ukuran bahan yang diperlukan.

52. Judul : menanaman jamur merang semi modern
Sumber : Jamur merang dan champignon, Suhardiman, P., Hal. 36-49
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-2
Abstrak : Dibahas penanaman jamur secara modern meliputi pembuatan kerangka bangunan dan bilik bambu yang ukurannya bervariasi, pengomposan, pasteurisasi, penanaman, dan pemeliharaan. Diuraikan pula cara pemanenan dan penyakit yang mengganggu tanaman jamur merang yaitu Coprinus dan Penicillium, berikut pencegahannya secara prefentif dan kuratif

53. Judul : Pembuatan bibit jamur
Sumber : Jamur merang dan champignon, Suhardiman, P., Hal. 72-80
Penerbitan : Jakarta: Penebar Swadaya, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-2
Abstrak : Diuraikan pembuatan bibit jamur, terutama jamur merang (Volvaria volvacia) yaitu tentang peralatan dan bahan yang diperlukan; kamar enting (laborat kecil); dan cara pembuatan bibit secara sederhana, mikrobiologis, dan praktis

54. Judul : Pemanfaatan eceng gondok untuk media jamur merang
Sumber : Teknologi tepat guna lingkungan: temuan dan upaya masyarakat, Djajadiningrat, Surna; Sunoto, Hal. 25
Penerbitan : Jakarta: Kantor Menteri Lingkungan Hidup, 1995
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : J1-15
Abstrak : Sebagai media jamur merang dapat digunakan eceng gondok. Dalam artikel ini diuraikan mengenai pemanfaatan eceng gondok tersebut dari mulai bahan dan peralatan yang digunakan sampai metodanya. Pada bagian akhir diuraikan pula hasil jamur merang tersebut, yaitu pada 1 m persegi (10 Kg eceng gondok kering) didapatkan 2 Kg jamur.

55. Judul : Menanam jamur merang
Sumber : Teknologi desa: seri pertanian, Hal. 6-11
Penerbitan : Jakarta: BUTSI, 1983
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : P1-17
Abstrak : Bibit jamur dapat dibuat dari tanaman jamur atau dipesan pada Dinas Pertanian atau Fakultas Pertanian. Uraian ini secara rinci menjelaskan tahap-tahap penanaman jamur.

56. Judul : Menanam jamur merang
Sumber : Teknologi desa: bidang produksi, Hal. 28-33
Penerbitan : Jakarta: UTD BUTSI, [s.a]
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : R1-8
Abstrak : Bibit jamur merang dapat dibuat dari tanaman jamur atau dipesan pada Dinas Pertanian. Bab ini menguraikan cara menanam jamur merang yang dimulai dengan persiapan bibit dan pembuatan atap peneduh. Diterangkan pembuatan bedengan dari merang dan sekam yang dibersihkan sebelum bibit jamur ditaburkan lalu ditutup dan dipagari sekitar bedengan. Selain itu diuraikan cara membibitkan jamur merang yang dimulai dengan pemilihan jamur dan pembuatan wadah untuk penempatan bibit sampai dengan pembauran bibit pada bedengan merang.

57. Judul : Jamur merang
Sumber : Bertanam jamur, hal 2-8
Penerbitan : Padang: BIP Sumbar Deptan, 1985
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-1
Abstrak : Bab ini menguraikan cara penanaman jamur merang yang meliputi persiapan, pembuatan kompos (tradisional dan metode campuran), pasteurisasi dan penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan.

58. Judul : Analisis usaha tani jamur merang
Sumber : Bertanam jamur, hal. 18
Penerbitan : Padang: BIP Sumbar Deptan, 1987
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-1
Abstrak : Bab ini menguraikan analisis usaha tani jamur merang untuk luas tanaman 100 meter persegi, yang meliputi biaya bahan-bahan, upah tenaga kerja, alat kerja, hasil yang diperoleh, dan pendapatan bersih.

59. Judul : Seputar jamur: upaya membudidayakannya
Penulis : Astuti
Sumber : Neraca, 20 Mei 1994. Hal. VI (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 67-68)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Artikel menguraikan bahwa sukses budidaya jamur tergantung keberhasilan petani memberikan kondisi yang sesuai (perilaku jamur, mengetahui fase-fase pertumbuhan), penyiapan lahan, pembuatan kumbung (rumah pemeliharaan) dilengkapi dengan analisa penggunaan bahan.

60. Judul : Bertanam jamur merang
Penulis : Adi Rosa
Sumber : Sinar Tani, 14 Apr. 1990. Hal. V (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal.109-110)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Dalam artikel ini diuraikan cara bertanam jamur merang diawali dengan penyediaan bahan (merang padi, bibit jamur, sekam arang), pembuatan bedengan, pemeliharaan, sampai pemungutan hasil, dilengkapi gambar bedengan.

61. Judul : Pengusahaan jamur merang dengan sistem rak bersusun
Penulis : Sumarto
Sumber : Penelitian Hortikultura, (7) 1979: 175 (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 117-122)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Cara pengusahaan jamur dengan sistem rak bersusun memang memerlukan modal yang besar, tetapi faktor keberhasilannya juga lebih besar. Dalam artikel ini dibahas kondisi yang cocok untuk tumbuh, daerah sebaran, faktor-faktor dalam pengusahaan jamur, persiapan dan penanaman, dan pembuatan kompos. Disertakan pula analisis usaha jamur.

62. Judul : Ruang tunnel untuk jamur merang
Sumber : Trubus,(Okt.) 1984: 222 (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 138-140)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Petani jamur telah banyak yang meninggalkan cara tradisional dan beralih ke penanaman dengan "penyetiman" atau pasteurisasi kompos. Diuraikan 3 cara pasteurisasi, salah satunya adalah pasteurisasi dalam tunnel (terowongan).Uraian dilengkapi dengan gambar ruang tunnel.

63. Judul : Persiapan awal usaha jamur merang
Penulis : Elly
Sumber : Trubus, (Agu.) 1993: 1 (dalam: Kumpulan kliping jamur. Jakarta, PIP Trubus, [s.a.]. Hal. 141-142)
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Jam
Abstrak : Diuraikan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam usaha jamur merang yaitu pengetahuan tentang biologi dan perilaku jamur, adanya lahan (tidak terlalu dekat perumahan, dekat bahan baku dan transportasi lancar, dekat dengan pemasaran), tenaga kerja dan modal.

64. Judul : Bertanam jamur merang
Penulis : -
Sumber : Teknologi, Pertanian, dan Peningkatan Produksi, , Hal. 3-9
Penerbitan : [Jakarta]: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1982
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Y1-5
Abstrak : Dalam bab ini dijelaskan jamur merang yang biasa ditanam pada tumpukan merang, tetapi juga bisa ditanam pada jerami padi atau bahan tumbuhan berserat lainnya. Uraian meliputi penanaman jamur di dalam ruangan dan di luar ruangan. Disertai pula beberapa gambar.

65. Judul : Pembuatan bedengan dan pemetikan hasil [Jamur merang]
Sumber : Budidaya jamur merang, Rosafina P., Hal. 10-16
Penerbitan : Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Kekayaan Alam BPPT, 1986
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-3
Abstrak : Sebelum pembuatan bedengan, ditentukan terlebih dahulu waktu dan lokasinya. Ada 3 macam bedengan yaitu sederhana, setengah permanen, dan permanen. Diuraikan juga bahan-bahan serta ukuran/takaran yang diperlukan dan cara pemeliharaan tanaman jamur merang. Pemetikan/panen harus berhati-hati, di bagian pangkalannya jangan sampai tertinggal di bedengan karena akan membusuk. Lama pemetikan 5-10 hari, pemetikan sebaiknya sebelum tudungnya terbuka karena jamur yang telah membuka harganya lebih murah dan rasanya kurang enak. Uraian dilengkapi dengan gambar-gambar cara pembuatan bibit.

66. Judul : Budidaya jamur merang
Penulis : Rosafina P.; Kustantiny, Anny; Sitta Dewi, Hanggari
Penerbitan : Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Kekayaan Alam BPPT, 1997
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-3
Abstrak : Dalam pertumbuhan jamur merang harus diperhatikan temperatur, kelembapan, media, pH, cahaya. Jamur merang termasuk jenis makanan yang bernilai gizi tinggi dan ekonomis. Dalam buku ini diuraikan secara singkat tentang penanaman jamur merang, meliputi pembibitan, pemeliharaan, pembuatan bedeng dan penanaman serta keuntungan yang diperoleh dalam budidaya jamur merang. Uraian dilengkapi dengan gambar-gambar pembuatan bibit dan penanamannya.

67. Judul : Pembibitan [Jamur Merang]
Sumber : Budidaya jamur merang, Rosafina P., Hal. 7-9
Penerbitan : Jakarta: Deputi Bidang Pengembangan Kekayaan Alam BPPT, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : U-3
Abstrak : Pada umumnya jamur dikembangkan dengan spora dan dari spora ini dikembangkan dengan pembiakan buatan (sentetis). Ada 2 metode pembibitan yaitu cara tradisional dan mikrobiologis. Pada artikel ini hanya akan diuraikan pembibitan paling sederhana, mudah dikerjakan sendiri oleh ibu-ibu untuk mengisi waktu kosong.

68. Judul : Jamur merang
Sumber : Buku praktis teknologi tepatguna dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, Hal. 24-30
Penerbitan : Subang[Jawa Barat]: Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C2-10
Abstrak : Jamur merang adalah jenis tumbuhan spora yang mengandung protein nabati dan nilai gizi tinggi bagi tubuh manusia. Diuraikan spesifikasi jamur, jenis-jenis jamur dan ciri-ciri jamur merang. Jamur ini sangat penting, untuk itu perlu diperhatikan tanda-tanda hidup jamur, syarat hidup, bahan-bahan media tanam, proses pembuatan kompos dan pembuatan subung/kubung, serta proses pasteurisasi. Untuk mendapatkan hasil yang baik, penanaman atau penyebaran bibit jamur dan pemeliharaan serta perkembangan jamur perlu diperhatikan. Setelah semua ini dilakukan, maka diadakan pemanenan.

69. Judul : Buku praktis teknologi tepatguna dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan
Penerbitan : Subang[Jawa Barat]: Kantor Pembangunan Masyarakat Desa, 1996
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : C2-10
Abstrak : Buku ini membahas pendayagunaaan kacang tanah, pembuatan nata decoco, pembuatan keripik pisang dan singkong, membuat tempe dan gula kelapa, jamur merang, pembuatan keripik ubi jalar dan sari buah nanas, serta membuat ikan pindang. Selain itu di bahas pula, proses pembuatan salai nanas dan susu kedelai, bata merah, membuat genting dengan sistem manual, beternak lele dumbo dan ayam buras, pasca panen padi dan penetasan telor ayam dan itik dengan mesin penetas serta pembuatan makanan ikan. Semua ini di bahas dalam rangka meningkatkan pendaptan masyarakat pedesaan.

70. Judul : Bertanam jamur merang
, Hal. 134-140
Penerbitan : Yogyakarta: Kelompok Usaha Karyawan KKN, [1988]
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : W2-3
Abstrak : Jamur merang selain ditanam dengan media merang juga dapat ditanam pada jerami padi atau bahan tumbuhan berserat lainnya (mis. daun pisang, daun jagung, rumput, dll). Pada bab ini dibahas secara singkat mengenai cara bertanam jamur di dalam dan luar ruangan. Aspek yang dibahas adalah persiapan, cara bertanam (dari penyiapan media tanam, penaburan bibit, perawatan hingga panen). Untuk penanaman luar ruangan, tidak diperlukan alat pemanas dan ruangan tapi tempat tersebut harus terlindung dari derasnya hujan dan sinar matahari langsung. Bab ini dilengkapi dengan gambar ruangan penanaman, dan skema penanaman jamur. Bibi jamur merang dapat diperoleh antara lain di Laboraturium Mikrobiologi Fakultas Pertanian IPB, Bogor.

71. Judul : Cara membuat jamur merang
Sumber : Cara membuat 46 Jenis barang Kebutuhan Sehari-hari, Soeyanto,T, hal. 82-83
Penerbitan : Jakarta: Penerbit Yudhistira, 1981
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : S2-3
Abstrak : Isi dan materi dam bab membahas langkah pembuatan jamur merang. Langkah diawali dengan persiapan bahan, cara membuatnya. Disamping itu terdapat gambar dan tabel.

72. Judul : Analisa biaya jamur merang
Penulis : Sarwono,B
Sumber : Trubus,28(327)1997:19-55
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-853
Abstrak : Dalam artikel ini diuraikan mengenai analisa biaya budidaya jamur merang,dilengkapi dengan rincian:modal tetap,modal kerja,kapasitas produksi selama 4 tahun.biaya produksi per kg,penjualan,titik impas modal dan tingkat pengembalian modal.

73. Judul : Jamur Merang
Penulis : Sastrapradja, Setijati et.al.
Penerbitan : Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI, 1978, Hal. 33
Kode Panggil : 58
Abstrak : Jamur Merang asli untuk kawasan Asia Tenggara, namun telah luas dibudidayakan di daerah-daerah tropik lainnya dan daerah beriklim sedang. Jika ditanam di luar maka suhu yang terbaik utnuk pertumbuhannya ialah antara 26 -30 derajat celcius. Sedang kelembaban nisbi yang diperlukannya ialah antara 80 samapi 90 . Jamur Merang sudah mulai dapat dipanen setelah berumur 2-3 minggu. Yang dipanen yang sudah mempunyai tubuh buah lebih besar daripada telur burung dara, yang tudungnya belum membuka. Setelah 1-2 bulan, dari 0,5 m persegi bedengan umumnya diperoleh sekitar 4-5 kg jamur merang segar.

74. Judul : Cara Menanam Jamur Merang Skala Rumah Tangga; Cara Membuat Media Penanaman (Bedengan)
Penulis : Sukara,Endang
Penerbitan : Bandung: Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI, 1998, hal.17-18
Kode Panggil : 53
Abstrak : Pada artikel ini membahas mengenai cara sederhana membuat bibit, cara menaman bibit, dan cara memanen. Dalam membuat bibit, prosedur pembuatannya terdiri dari 7 tahap, dari menyediakan jamur merang yang masih kuncup dan segar sebanyak 3/4 Kg hingga dimasukan kedalam sekam sebagai media pembuatan bibit. Cara menanam bibit terdiri dari 9 tahap, dari penyediaan bak berisi air, pupuk urea dan kertas koran bekas hingga penggunaan plastik untuk menutup gedengan sebagai media penanaman bibit. Cara memanen terdiri dari 7 tahap kerja, dari perlakuan tahap awal memanen hingga pemetikan dan pemeliharaan pasca panen. (Hus).

75. Judul : Budidaya Jamur Merang berskala Rumah Tangga
Penulis : -
Penerbitan : Bandung: Bidang Jasa Informasi Teknologi PDII-LIPI, 1998, hal.21-22
Kode Panggil : 53
Abstrak : Budidaya jamur dalam skala rumah tangga bisa juga menghasilkan mutu yang baik, asal cara dan syaratnya diperhatikan dengan baik. Kubung sebagai media pertumbuhan haruslah diperhatikan suhu dan kelembabannya (38-40 derajat) disertai pembuatan jendela pada bagian atas kubung (uk. kubung 4X7X5m). Satu kubung berisi 10 rak, 5 rak di kanan, 5 rak lagi di kiri. Alat pemanasnya bisa berupa ketel uap, terbuat dari drum dengan sumber panas kompor. Media tanam jamur merang adalah kapur, dedak dan ampas aren. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan media (pencampuran dedak + kapur + air) hingga basah, lalu dicampurkan pada jerami kering yang dibiarkan terlihat busuk (3 hari). Kemudian dimasukan dalam kubung, dipasteurisasi. Penanaman bibit hingga 4 hari kemudian disemprot air, hari kelima jendela kubung dibuka untuk mengatur suhu. Pemanenannya mempunyai waktu yang berbeda-beda. (Hus).

76. Judul : Budidaya jamur merang dengan media daun pisang kering
Penulis : Normiria
Sumber : Cultivar, 5 (15) 1997: 23
Lokasi Artikel : TTG
Kode Panggil : Maj-935
Abstrak : Jamur merang (Volvariella volvacea) sangat disukai oleh masyarakat karena rasanya yang enak dan lezat. Tetapi sayang, hanya sedikit yang mau membudidayakannya karena memerlukan penanganan khusus dan biaya relatif mahal. Maka artikel ini menguraikan salah satu cara membudidayakan jamur merang secara sederhana, praktis, dan ekonomis yaitu memanfaatkan daun pisang media tanam


Dokumen lengkap hubungi:

PDII-LIPI
Gedung TMC 120 Lantai 1
Kawasan Puspiptek Serpong
Telp. 021-7560537
E-mail: pdiiserpong@yahoo.com

Tidak ada komentar: